Liputan6.com, Jakarta Kasus diabetes pada anak kini menjadi perhatian serius di Indonesia. Menurut laporan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jumlah anak dengan diabetes melonjak drastis dalam satu dekade terakhir, bahkan mencapai 70 kali lipat pada 2023. Dengan prevalensi kasus yang kini mencapai 2 per 100.000 jiwa, orang tua perlu lebih waspada terhadap penyakit ini.
Diabetes bukan hanya penyakit yang menyerang orang dewasa, tetapi juga dapat terjadi pada anak-anak dari berbagai usia. Penyakit ini umumnya terjadi karena gangguan pada produksi atau pemanfaatan insulin, yang mengakibatkan kadar gula darah meningkat secara berlebihan. Jika tidak segera ditangani, diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius pada kesehatan anak.
Advertisement
Sebagai langkah pencegahan, penting bagi orang tua untuk memahami berbagai gejala yang mungkin muncul pada anak. Mengenali tanda-tanda awal diabetes akan membantu dalam mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang lebih cepat, sehingga risiko komplikasi dapat diminimalkan.
Advertisement
Tipe-Tipe Diabetes pada Anak dan Penyebabnya
Diabetes Tipe 1: Gangguan Autoimun yang Merusak Pankreas
Diabetes tipe 1 adalah jenis diabetes yang paling sering ditemukan pada anak-anak dan remaja. Penyakit ini terjadi akibat gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh justru menyerang pankreas dan merusaknya. Akibatnya, produksi insulin menjadi sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, sehingga gula darah tidak bisa diolah menjadi energi.
Meskipun penyebab pasti diabetes tipe 1 masih belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor risiko telah diidentifikasi. Anak yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes tipe 1 lebih rentan mengembangkan kondisi ini. Selain itu, infeksi virus dan pola makan tinggi gula juga diduga berkontribusi terhadap meningkatnya risiko penyakit ini.
Diabetes Tipe 2: Resistensi Insulin Akibat Pola Hidup Tidak Sehat
Diabetes tipe 2 pada anak umumnya terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara optimal atau produksi insulin menurun. Berbeda dengan diabetes tipe 1, penyakit ini lebih sering dikaitkan dengan gaya hidup yang kurang sehat, seperti konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, obesitas, serta kurangnya aktivitas fisik.
Anak yang memiliki orang tua dengan riwayat diabetes tipe 2 juga berisiko lebih tinggi mengalami penyakit ini. Oleh karena itu, menjaga pola makan yang sehat dan membiasakan anak untuk aktif bergerak sejak dini sangat penting untuk mencegah terjadinya diabetes tipe 2.
Advertisement
Gejala-Gejala Diabetes pada Anak yang Perlu Diwaspadai
1. Sering Haus dan Sering Buang Air Kecil
Anak yang menderita diabetes cenderung sering merasa haus dan lebih sering buang air kecil. Hal ini terjadi karena kadar gula darah yang tinggi membuat tubuh mengeluarkan kelebihan gula melalui urine, sehingga menyebabkan anak lebih sering mengompol atau buang air kecil di malam hari.
2. Nafsu Makan Meningkat tetapi Berat Badan Menurun
Diabetes menyebabkan tubuh kesulitan memanfaatkan gula sebagai sumber energi, sehingga anak akan merasa cepat lapar dan makan lebih banyak dari biasanya. Meski demikian, berat badannya justru bisa mengalami penurunan drastis karena tubuh mulai menggunakan lemak dan otot sebagai sumber energi alternatif.
3. Anak Tampak Lesu dan Mudah Lelah
Kurangnya energi akibat ketidakseimbangan gula darah dapat membuat anak terlihat lebih lesu dan mudah lelah, meskipun ia sudah makan dalam jumlah yang cukup. Kondisi ini sering kali diabaikan karena dianggap sebagai kelelahan biasa.
4. Penglihatan Kabur dan Warna Kulit Menghitam
Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi saraf mata, menyebabkan gangguan penglihatan seperti pandangan kabur. Selain itu, resistensi insulin juga dapat menyebabkan perubahan warna kulit, terutama di area leher, ketiak, atau lipatan tubuh lainnya.
5. Luka Sulit Sembuh dan Rentan Terkena Infeksi
Anak yang mengalami diabetes sering kali memiliki luka yang sulit sembuh karena gangguan pada sirkulasi darah dan sistem imun. Selain itu, mereka juga lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi jamur dan bakteri.
Pemeriksaan dan Pengobatan Diabetes pada Anak
1. Diagnosis Melalui Tes Gula Darah
Untuk memastikan apakah seorang anak menderita diabetes, dokter akan melakukan berbagai tes, seperti tes gula darah puasa dan tes autoantibodi. Tes ini bertujuan untuk menentukan apakah anak mengalami diabetes tipe 1 atau tipe 2.
2. Pengobatan untuk Diabetes Tipe 1 dan 2
Jika anak didiagnosis menderita diabetes tipe 1, dokter akan meresepkan terapi insulin untuk membantu mengontrol kadar gula darah. Sedangkan untuk diabetes tipe 2, pengobatan dapat berupa obat-obatan antidiabetes, pola makan sehat, serta peningkatan aktivitas fisik.
3. Pentingnya Pola Hidup Sehat untuk Pengelolaan Diabetes
Selain pengobatan medis, orang tua juga harus membantu anak menerapkan gaya hidup sehat, termasuk menjaga pola makan rendah gula, rutin berolahraga, dan memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup.
Advertisement
1. Apakah Diabetes pada Anak Bisa Disembuhkan?
Diabetes tipe 1 tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikelola dengan terapi insulin dan gaya hidup sehat. Sementara diabetes tipe 2 dapat dikontrol dan bahkan dicegah dengan perubahan gaya hidup yang tepat.
2. Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Menunjukkan Gejala Diabetes?
Segera bawa anak ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Semakin cepat diagnosis ditegakkan, semakin baik peluang pengelolaan diabetes agar tidak menimbulkan komplikasi serius.
Advertisement
3. Bisakah Anak dengan Diabetes Hidup Normal?
Ya, dengan pengelolaan yang baik, anak dengan diabetes tetap bisa menjalani kehidupan yang normal, bersekolah, dan beraktivitas seperti anak-anak lainnya.