Jadi Capres, Jokowi Didesak Melepas Bayang-bayang Mega

Jokowi dianggap sangat dekat dengan Ketua Umum PDIP yakni Megawati Soekarnoputri dan terkesan sangat manut.

oleh Tia Fitriyyah diperbarui 25 Mar 2014, 16:18 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2014, 16:18 WIB
Jokowi-Mega Dulang Suara di Yogyakarta 25 Maret
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Merdeka Institute Andik Hardiyanto menilai calon presiden dari PDIP yakni Jokowi sebagai capres potensial. Namun, dalam urusan tata kelola, Jokowi dinilai belum teruji.

"Dia (Jokowi) sangat potensial karena dekat dengan rakyat. Kalau kedekatan dengan rakyat, iya. Yang belum teruji itu maksudnya, siklus pemerintahan tata kelola itu apakah dia mampu mengelola perencanaan dan penganggaraan untuk prioritas pemenuhan hak rakyat, itu kan belum teruji. Karena dia urusannya belum selesai," kata Andik di Jalan Veteran I, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2014).

Selain itu, lanjutnya, Jokowi dianggap sangat dekat dengan Ketua Umum PDIP yakni Megawati Soekarnoputri dan terkesan sangat manut. Namun, untuk memimpin Indonesia Jokowi harus perlahan menarik diri dari bayang-bayang Mega.

"Ya itu karena logika pimpinan parpol. Dia naik karena dibawa parpol. Bagaimanapun pasti kepatuhan. Tapi kalau dia jadi presiden, dia harus lepas dari itu (bayang-bayang Mega)," ujar Andik.

Walau dinamika politiknya seperti itu, namun menurutnya bukan masalah. Sebab karakter Jokowi yang merakyat, lebih dibutuhkan publik saat ini.

"Tapi kan sekarang orang butuh perubahan, orang butuh yang mau mendengarkan suara rakyat, orang yang mau datang ke mereka, itu saja. Saya kira proses sebagian besar kenapa dia akan dipilih ya kedekatan itu, belum ke substantif," katanya.

"Saya kira sangat tergantung pada timnya Jokowi untuk memperbaiki di tingkat substansi," imbuh Andik.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya