Di Tangan Emron, Kecil Kemungkinan PPP-Gerindra Koalisi

Menurut pelaksana sementara Ketua Umum PPP, soal koalisi dengan partai Prabowo akan dievaluasi dalam Mukernas III di Bogor.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 22 Apr 2014, 10:01 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2014, 10:01 WIB
Profil PPP

Liputan6.com, Jakarta - Sebelum dijatuhkan, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) memberikan dukungan pada capres Gerindra Prabowo Subianto. Dukungan itu niscaya akan berujung pada koalisi. Namun, akibat SDA digoyang dari jabatan pucuk PPP itu, kecil kemungkinan koalisi PPP dan Gerindra terjadi.

Pelaksana sementara Ketua Umum PPP dijabat Emron Pangkapi mengatakan, koalisi dengan partai Prabowo akan dievaluasi dalam Mukernas III di Bogor. "(Koalisi PPP dan Gerindra) Akan dibahas di Mukernas III tanggal 23 April, jam 19.00," ujar Emron kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (22/4/2014).

Emron yang menjadi ketua umum sementara hasil Rapimnas PPP pada 18 April pekan lalu itu menyatakan, SDA diberhentikan sementara dari jabatan Ketum partai Islam tersebut.

Bila SDA condong untuk koalisi dengan Prabowo, Emron memiliki pemikiran lain. Ia lebih cenderung untuk menyukseskan koalisi partai Islam. "Koalisi partai Islam dong, kalau digabung semua kan total 32%," imbuhnya.

Memang, bila PPP, PAN, PKS, dan PKB digabung maka perolehan suara mereka bisa mencapai 32 persen. Dengan demikian, koalisi partai Islam mampu mengusung pasangan capres dan cawapresnya sendiri.

SDA Bersikeras Dukung Prabowo

Suryadharma Ali (SDA) menegaskan dukungannya terhadap Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto masih tetap ada, kendati tengah terjadi kisruh internal di tubuh partai berlambang Kabah itu.

"Dukungan terhadap Prabowo masih tetap ada. Selama saya tidak mencabut, maka dukungan tersebut akan masih ada," kata SDA di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Senin 21 April 2014.

Namun Menteri Agama itu mengungkapkan, dukungan tersebut berasal dari dirinya sebagai Ketua Umum. Dan dukungan tersebut, menurut dia, tidak melanggar AD/ART partai. Soal koalisi, pihak PPP secara utuh yang akan menentukannya.

"Koalisi kan belum. Kalau mendukung masa nggak boleh. Saya mendukung, tapi formalitas akan ditentukan oleh formal. Lihat respons publik mendukung Pak Prabowo untuk menjadi presiden," tandas SDA.

Konflik internal PPP merupakan buntut dari kedatangan SDA di kampanye akbar Partai Gerindra di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada 23 Maret lalu. Dalam kampanye tersebut, SDA menyatakan dukungannya kepada Gerindra dan Prabowo sebagai capres. Namun tindakan SDA ini dianggap elite PPP melanggar aturan partai. (Rizki Gunawan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya