Liputan6.com, Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) menetapkan menghentikan 196 permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang diajukan calon anggota DPD dan calon anggota legislatif. 196 gugatan tersebut merupakan sebagian dari total 702 perkara Pileg 2014 yang diajukan ke MK.
Ketua Majelis Hakim Hamdan Zoelva, saat membacakan putusan sela di Jakarta, Rabu 28Â Mei 2014, mengatakan bahwa permohonan yang dihentikan tersebut karena ditarik kembali ataupun tidak memenuhi syarat menurut perundang-undangan.
Hamdan mengungkapkan bahwa Partai Nasdem telah menarik kembali 7 permohonan PHPU, 12 permohonan PHPU dari PKB dinyatakan tidak memenuhi syarat menurut perundang-undangan, 1 permohonan PHPU PKS tidak memenuhi syarat menurut perundang-undangan, 20 permohonan Partai Golkar tidak memenuhi syarat menurut perundang-undangan.
Selanjutnya Partai Gerindra ada 23 permohonan yang dihentikan yang terdiri 22 tidak memenuhi syarat menurut perundang-undangan dan satu permohonan ditarik kembali.
Partai Demokrat dinyatakan 14 permohonan PHPU tidak memenuhi syarat menurut perundang-undangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebanyak 21 dihentikan pemeriksaaannya, dimana tiga ditarik kembali dan sisanya 18 permohonan dinyatakan tidak memenuhi syarat menurut perundang-undangan.
Sedangkan permohonan PHPU dari PBB paling banyak dihentikan, yakni sebanyak 54 permohonan, di mana 2 permohonan ditarik dan 52 permohonan dinyatakan tidak memenuhi syarat menurut perundang-undangan.
Sementara PKPI dinyatakan 6 permohonannya dinyatakan tidak memenuhi syarat menurut perundang-undangan dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ada 2 permohonan dihentikan, yakni satu ditarik dan satu tidak memenuhi syarat.
Partai Amanat Nasional sebanyak 17 permohonan dihentikan, yakni 2 ditarik dan 15 permohonan tidak memenuhi syarat menurut perundang-undangan. Partai Hanura sebanyak 15 permohonan, yakni satu ditarik dan sisanya tidak memenuhi syarat menurut perundang-undangan. Dan selanjutnya permohonan yang diajukan perseorangan anggota DPD sebanyak 4 permohonan, yakni 3 ditarik dan 1 tidak memenuhi syarat.
Hamdan mengungkapkan bahwa sidang selanjutnya akan dilaksanakan Jumat 30 Mei besok dengan agenda pemeriksaan bukti dan saksi dalam panel. "Sidang ada 3 sesi, yakni sesi pertama mulai pukul 08.00-11.00 WIB, sesi kedua 14.00-16.00 WIB dan sesi ketiga 19.00-22.00 WIB," ungkap Hamdan.
Dia juga menyebutkan bahwa pada jadwal Jumat tersebut Panel I akan memeriksa daerah pemilihan DKI Jakarta, panel II untuk dapil Sumatera Utara dan Panel III untuk dapil Jawa Barat serta Kalimantan Selatan.
"Akan memeriksa sekaligus pemohon, termohon dan pihak terkait," jelas Hamdan. Ketua MK mengatakan bahwa dalam sidang panel para pihak dibatasi mengajukan tiga saksi untuk parpol dan anggota DPD masih dipertimbangkan jumlahnya. (Ant)
MK Tolak 196 Gugatan Perkara Pileg 2014
Sidang selanjutnya akan dilaksanakan Jumat 30 Mei besok dengan agenda pemeriksaan bukti dan saksi dalam panel.
diperbarui 29 Mei 2014, 06:42 WIBDiterbitkan 29 Mei 2014, 06:42 WIB
Ancaman Perang Membayangi Ukraina - 4 Calon Hakim MK Ikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan - Pemilik Panti Asuhan Samuel Jalani Pemeriksaan - Ratusan Buruh Kembali Berdemo - Sebuah Helikopter Mendarat Darurat di Kabupaten Siak, Riau.
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sidang Perdana Agus Buntung Dijadwalkan pada 16 Januari 2025 di PN Mataram
Butuh Duit Banget, Barcelona Sampai Jual Lemari Lionel Messi
Pidato Politik Megawati di HUT ke-52 PDIP, Ekspresi Marah Partai Banteng?
Menanti Program Makan Bergizi Gratis 'Menyentuh' Suku Anak Dalam Jambi
BMKG: 30 Gempa Guncang Jabar dalam Sepekan, Paling Terasa di Pangandaran
Megawati Blak-blakan soal Pemecatan 27 Kader PDIP
Lompatan Bersejarah dari Ketinggian 385 Meter, Frederic Fugen Angkat Indonesia ke Radar Olahraga Dirgantara Dunia
Poster Film Pabrik Gula Tuai Kritikan Warganet, Dinilai Terlalu Vulgar
Rekomendasi Film Bioskop Indonesia Berdasarkan Berbagai Kisah Nyata di Tanah Air
BMKG: Jabar Disambar 338.783 Petir dalam Sepekan, Masyarakat Diimbau Waspada
Dosen Universitas Bandung Sempat Menangis Disebut Provokator, Pilih Risiko Dipecat Ketimbang Bungkam
Hasil Malaysia Open 2025: Terhenti di Perempat Final, Putri KW Cukup Senang dengan Performanya