Liputan6.com, Jakarta - Kelompok separatis yang ada di Papua ternyata masih membuat resah. Salah satu aksi yang dilakukan kelompok tersebut adalah dengan menyebar pesan singkat yang berisi ancaman akan memboikot Pilpres 9 Juli mendatang.
"Situasi di Papua kondusif dan terkendali. Namun kemungkinan ancaman masih ada gangguan. Kemudian ada kelompok bersenjata yang mengganggu pos-pos TNI-Polri," kata Pangdam XVII Cendrawasih Christian Zebua di Jayapura melalui telekonferensi di Mabes AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Minggu (6/7/2014).
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 2.430 personel yang siap siaga. "Dalam hal ini sudah dilakukan operasi cipta kondisi," ujarnya.
Untuk distribusi logistik, Christian menjelaskan untuk Kabupaten Yahukimo di Papua Barat yang pada pemilu legislatif lalu tertunda pendistribusian logistiknya karena cuaca ekstrem dan letak geografisnya susah dijangkau melalui jalan darat, pihaknya bekerja sama dengan KPU akan mengirimkan lewat helikopter TNI AD pada Senin besok.
"Kesiapan logistik pilpres secara umum berjalan lancar, di Papua sudah sampai ke TPS 40 persen, Papua Barat sudah 75 persen dan besok akan ke Yahukimo," tandas Christian.
Hari ini Kepala Staf TNI Angkatan Darat melakukan telekonferensi bersama KPU dan Bawaslu se-Indonesia serta 17 Pangdam untuk berkoordinasi dan melaporkan kabar terbaru terkait pendistribusian logistik dan situasi keamanan menjelang Pilpres 2014. (Yus)
Ancaman Memboikot Pilpres Muncul di Papua
Kesiapan logistik pilpres secara umum berjalan lancar. Di Papua sudah sampai ke TPS 40 persen, Papua Barat sudah 75 persen.
Diperbarui 06 Jul 2014, 13:41 WIBDiterbitkan 06 Jul 2014, 13:41 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Energi & TambangJakarta Gelap Satu Jam Hari Ini: Aksi Hemat Energi untuk Bumi
Berita Terbaru
Rumah Duka Bunda Iffet di Markas Slank Jalan Potlot Didatangi Kerabat hingga Musisi
Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Jokowi: Semoga Beliau Diberi Kedamaian Abadi
Doa Ganjar untuk Bunda Iffet Slank: Semoga Ibadahnya Diterima Allah
Mensesneg: Seleksi SMA Taruna Nusantara Tidak Boleh Ada Titipan
Pemprov Jakarta akan Tambah Jalur Sepeda Sepanjang 3.8 Kilometer Tahun Ini
Mentan Amran: Tidak Ada Satupun Negara di Dunia, Ingin Indonesia Swasembada Pangan
Bunda Iffet Slank dan Cerita di Balik Terbentuknya Komunitas Slankers
Menteri Mu'ti: Banyak Konten Media Sosial Cari Sensasi untuk Sesuap Nasi
Cuaca Hari Ini Minggu 27 April 2025: Jabodetabek Diprakirakan Hujan Sedang Siang Nanti
Bunda Iffet Slank Dimakamkan Minggu Siang di TPU Karet Bivak
Banyak Ijazah Warga Jakarta Ditahan, Pramono Minta Pemutihan Dilanjutkan
Waketum Golkar Ajak Publik Tak Habiskan Energi Bahas Usul Pergantian Wapres dan Isu Ijazah Palsu