Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono 'dilengserkan' dari jabatannya oleh Ketua Umum Aburizal Bakrie. Agung dicopot dari kepengurusan DPP lantaran punya pendapat berbeda dengan internal partai beringin tersebut dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR Zainal Bintang mengakui, Agung dicopot lantaran tidak setuju Partai Golkar berkoalisi dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "Betul (Agung Laksono) dicopot dari jabatan wakil ketua umum sama bosnya Aburizal Bakrie. Alasannya, pertama karena dianggap tidak setuju gabung ke kubu Prabowo-Hatta membentuk koalisi permanen," kata Zainal, Minggu (10/8/2014).
Tak cuma karena masalah koalisi. Menurut Zainal, partainya juga menilai, Agung menginginkan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar dipercepat menjadi Oktober tahun ini. "Kedua menggagas Munas tahun ini pada Oktober," kata Zainal.
Meski begitu, bagi Zainal, keputusan yang diambil Aburizal sebagai Ketum itu bukanlah langkah politisi sejati. Sebab, Zainal menegaskan, Golkar bukan perusahaan milik Aburizal sehingga bisa melakukan tindakan-tindakan otoriter.
"Tindakan Aburizal bukan politisi sejati, (karena) menganggap Golkar adalah Bakrie Group. Tindakan Aburizal otoriter," ucap Zainal. Dia menambahkan, tindakan mencopot Agung dari jabatan di partai merupakan tindakan kesewenangan dengan menyingkirkan mereka-mereka yang tak sejalan dengan garis pemikiran ketua umum.
"Jadi pemecatan itu menggunakan kekuasaan, membungkam yang tidak sejalan dengan kekuasaanya," ucap Zainal.
Dalam Pilpres 2014 ini Partai Golkar memang terkesan terpecah belah. Sejumlah anggota dan pengurus partai ada yang mendukung keputusan Ketum Aburizal Bakrie bergabung dengan koalisi Merah Putih mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Sedangkan yang lain, jumlahnya tak sedikit, membelot dan mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Di mana JK notabene adalah mantan ketum Partai Golkar.
Sebelum pencopotan Agung Laksono, sejumlah anggota Partai Golkar sudah dipecat lebih dulu. Mereka adalah Poempida Hidayatullah, Nusron Wahid, dan Agus Gumiwang. (Mut)
Agung Laksono Dipecat Golkar, MKGR: Aburizal Otoriter
Zainal menegaskan, Golkar bukan perusahaan milik Aburizal sehingga bisa melakukan tindakan-tindakan otoriter.
Diperbarui 10 Agu 2014, 13:33 WIBDiterbitkan 10 Agu 2014, 13:33 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mudik Gratis Jakarta 2025: 22.000 Kursi Menunggu, Daftar Sekarang
Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kini 12 Kali Setahun
UAH Ungkap Alasan Rasulullah Diperbolehkan Menikahi Lebih dari 4 Wanita
Iftar di Kota Tua, Nikmati Suasana Jakarta Berabad-abad Lalu Sambil Menyantap Kuliner Warisan
VIDEO: Hari ke-3 Pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak, Dedi Mulyadi Pimpin Aksi Tanam Pohon
Buka Puasa Bersama Le Minerale: Ribuan Jemaah Masjid Istiqlal Nikmati Air Mineral Berkualitas
Hari Musik Nasional, Menbud Fadli Luncurkan Vinyl Berisi 8 Versi Lagu Indonesia Raya
VIDEO: Bandar Narkoba Ditangkap saat Sembunyi di Kamar Mandi, Paket Sabu dan Uang Tunai Disita
Pemkot Kebut Perbaikan Jembatan Ambles Kemang Pratama Akibat Banjir Bekasi
Resor Golf Donald Trump di Skotlandia jadi Target Vandalisme: Gaza Is Not For Sale
Tecno Megabook S14: Laptop OLED 14 Inci Super Ringan dengan Sederet Fitur AI
BKN Jamin Pengangkatan CPNS 2024 Tak Molor Lagi, Kapan?