Agung Laksono Dipecat Golkar, MKGR: Aburizal Otoriter

Zainal menegaskan, Golkar bukan perusahaan milik Aburizal sehingga bisa melakukan tindakan-tindakan otoriter.

oleh Oscar Ferri diperbarui 10 Agu 2014, 13:33 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2014, 13:33 WIB
aburizal bakrie

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono 'dilengserkan' dari jabatannya oleh Ketua Umum Aburizal Bakrie. Agung dicopot dari kepengurusan DPP lantaran punya pendapat berbeda dengan internal partai beringin tersebut dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.

ā€ŽWakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR Zainal Bintang mengakui, Agung dicopot lantaran tidak setuju Partai Golkar berkoalisi dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "Betul (Agung Laksono) dicopot dari jabatan wakil ketua umum sama bosnya Aburizal Bakrie. Alasannya, pertama karena dianggap tidak setuju gabung ke kubu Prabowo-Hatta membentuk koalisi permanen," kata Zainal, Minggu (10/8/2014).

ā€ŽTak cuma karena masalah koalisi. Menurut Zainal, partainya juga menilai, Agung menginginkan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar dipercepat menjadi Oktober tahun ini. "Kedua menggagas Munas tahun ini pada Oktober," kata Zainal.

Meski begitu, bagi Zainal, keputusan yang diambil Aburizal sebagai Ketum itu bukanlah langkah politisi sejati. Sebab, Zainal menegaskan, Golkar bukan perusahaan milik Aburizal sehingga bisa melakukan tindakan-tindakan otoriter.

"Tindakan Aburizal bukan politisi sejati, (karena) menganggap Golkar adalah Bakrie Group. Tindakan Aburizal otoriter," ucap Zainal. Dia menambahkan, tindakan mencopot Agung dari jabatan di partai merupakan tindakan kesewenangan dengan menyingkirkan mereka-mereka yang tak sejalan dengan garis pemikiran ketua umum.

"Jadi pemecatan itu menggunakan kekuasaan, membungkam yang tidak sejalan dengan kekuasaanya," ucap Zainal.

Dalam Pilpres 2014 ini Partai Golkar memang terkesan terpecah belah. Sejumlah anggota dan pengurus partai ada yang mendukung keputusan Ketum Aburizal Bakrie bergabung dengan koalisi Merah Putih mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Sedangkan yang lain, jumlahnya tak sedikit, membelot dan mendukung pasangan ā€ŽJoko Widodo-Jusuf Kalla. Di mana JK notabene adalah mantan ketum Partai Golkar.

Sebelum pencopotan Agung Laksono, sejumlah anggota Partai Golkar sudah dipecat lebih dulu. Mereka adalah Poempida Hidayatullah, Nusron Wahid,ā€Ž dan Agus Gumiwang. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya