Satgas Anti-mafia Migas Bentukan Jokowi-JK Diminta Objektif

Satgas antimafia migas harus objektif dalam memberantas mafia yang saat ini menjadi satu masalah di Indonesia.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 13 Sep 2014, 03:46 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2014, 03:46 WIB
Semester I 2014 Realisasi Produksi Minyak Nasional 796,5 MBOPD
Sebagai industri yang padat modal dan berisiko tinggi, sektor hulu minyak dan gas bumi sangat membutuhkan iklim investasi yang mendukung.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana Tim Transisi Jokowi-JK membentuk satgas antimafia migas yang disampaikan Deputi Hasto Kristiyanto merupakan ide yang sangat baik. Tapi, satgas juga harus objektif dalam memberantas mafia migas yang saat ini menjadi satu masalah di Indonesia.

Pengamat ekonomi energi Marwan Batubara menilai, rencana Tim Transisi membentuk satgas anti mafia migas baik. Satgas ini haruslah bertindak secara objektif dan tidak pandang bulu dalam memutuskan. Terlebih, disinyalir mafia migas mulai mencoba menyusup ke Tim Transisi.

"Saya kira rencana itu bagus, asalkan Satgas tersebut bisa obyektif dan tidak pandang bulu. Jadi kalau memang nantinya ditemukan pihak terlibat dalam kasus migas yah harus ditangkap," kata Marwan di Jakarta, Jumat (12/9/2014).

Marwan menjelaskan, satgas bentukan Jokowi-JK ini harus benar-benar berkomitmen memberantas para mafia. Jangan sampai hanya jadi wacana untuk meningkatkan popularitas dan simpati publik.

"Jangan sampai ini hanya sekadar pencitraan. Dan saya pikir masyarakat harus pintar melihat hal itu, jangan sampai terkecoh dengan statement sebatas angin surga," tegas Marwan.

Pembentukan satgas antimafia memang sudah baik. Tapi, harus disadari Jokowi-JK harus memperbaiki sistem yang sudah rapuh atau merancang sistem baru yang sulit ditembus para mafia.

"Yang sebenarnya harus diperbaiki kan bukan pengawasannya, tapi sistem dan subjek pelakunya," tutup Marwan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya