Liputan6.com, Jakarta - Voting pemilihan pimpinan MPR hingga kini masih berlangsung di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta. Namun sebelum voting digelar Ketua Kelompok DPD di MPR Bambang Sadono mendapatkan kritikan dari sejumlah peserta sidang paripurna pemilihan pimpinan MPR. Bahkan dari anggota DPD sendiri.
Sebab, Bambang membacakan paket usulan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang mengusulkan anggota DPD Oesman Sapta Odang sebagai Ketua MPR. "Ketua kelompok jangan melakukan manuver," protes salah satu anggota DPD ketika mendengar pernyataan Bambang itu dalam sidang paripurna, Selasa (7/10/2014) malam.
Seorang anggota DPD perempuan juga menegaskan bahwa para anggota DPD tidak pernah membahas usulan paket pimpinan MPR. Melainkan hanya kesepakatan untuk mengajukan 1 nama anggota DPD untuk menjadi pimpinan majelis.
"Tidak pernah dibahas dalam rapat DPD. Jadi biarkan anggota memilih," tegas perempuan berkerudung warna merah itu.
Protes-protes yang bermunculan itu langsung disambut riuh tepuk tangan oleh para peserta sidang paripurna.
Paket pimpinan MPR yang disebutkan oleh Bambang sama dengan paket Koalisi Indonesiaa Hebat. Yakni Oesman Sapta sebagai calon Ketua MPR RI. Sementara untuk calon Wakil Ketua MPR, yaitu Ahmad Basarah dari PDI P, Imam Nahrawi dari PKB, Patrice Rio Capella dari Nasdem, dan Hasrul Azwar dari PPP.
Sebanyak 680 anggota MPR mengikuti pemungutan suara setelah dikoreksi oleh pimpinan sidang paripurna MPR Maimanah, terutama ada beberapa anggota yang terlambat.
Berikut 680 anggota MPR yang mengikuti voting:
PDIP 106 anggota hadir (dari total 106 anggota)
Golkar 88 (dari 90)
Gerindra 73 (dari 83)
Demokrat 58 (dari 61)
PAN 48 (dari 48)
PKB 47 (dari 47)
PKS 40 (dari 40)
PPP 39 (dari 39)
Nasdem 36 (dari 36)
Hanura 16 (dari 16)
DPD 129 (dari 130)