Jelang Wukuf, Menag Imbau Jemaah Jaga Stamina dan Kesehatan

Menteri Agama juga meminta para pembimbing ibadah haji mengingatkan jemaah jangan memporsir ibadah sunah hingga menjelang wukuf di Arafah n

oleh Liputan6 diperbarui 29 Sep 2014, 08:02 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2014, 08:02 WIB
Tenda-tenda jemaah haji
Tenda-tenda jemaah haji di Mina, Arab Saudi. (Liputan6.com/Anri Syaiful)

Liputan6.com, Mekah - Puncak ibadah haji tinggal 5 hari lagi. Untuk itu jemaah haji Indonesia diimbau mempersiapkan diri, termasuk stamina dan kesehatannya.

Hal ini menjadi perhatian utama Menteri Agama (Menag) yang juga amirul hajj (pemimpin rombongan haji Indonesia) Lukman Hakim Saifuddin. Ia pun meminta para pembimbing ibadah haji mengingatkan jemaah jangan memporsir ibadah-ibadah sunah hingga menjelang wukuf di Arafah nanti.

"Sebaiknya kita harus menjaga betul stamina dan kesehatan kita sampai dengan wukuf di Arafah  dan Mina. Setelah itu silakan bagi yang ingin menambah ibadah sunahnya," imbau Menag Lukman Hakim usai rapat koordinasi dengan BPHI Mekah terkat persiapan Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina), Minggu waktu setempat, seperti dikutip dari laman Kemenag.go.id, Senin (29/8/2014).

Menag mengatakan pula, merujuk saran dokter, agar disosialisasikan kepada jemaah tidak bersinggungan dengan hewan yang disinyalir menularkan virus. Apalagi, mewabahnya MERS-CoV dan virus lain yang ditularkan dari binatang.

Kepada ketua regu dan roombongan, Menag meminta agar disosialisasikan kepada jemaah agar ketika membayar dam (denda). Serta, ketika berkurban jangan mendatangi tempat-tempat pemotongan hewan.

"Sedapat mungkin diusahakan jangan berdekatan dengan hewan-hewan misalnya unta atau domba. Karena itu bisa berpotensi menularkan virus-virus termasuk juga mengonsumsi hati dan susu unta sebaiknya dihindari, harus dijaga, atau preventif," terang Menag.

Menag Lukman Hakim juga menegaskan bahwa titik kendala yang akan ditemui di Armina nanti karena di Arafah, jemaah haji tinggal di tenda yang terbatas. Apalagi untuk jemaah yang memiliki risiko tinggi membutuhkan penanganan intensif.

"Kita tidak boleh menyerah atas kondisi itu, jadi seoptimal dan semaksimal yang bisa dilakukan Kementerian Kesehatan dengan sejumlah dokter-dokter ahli, dokter spesialis dan para perawat, Saya berharap memberikan yang terbaik yang mereka miliki demi melayani jemaah haji kita," ujar Menag.

Ditambahkan Menag, jumlah jemaah haji yang badal haji atau jemaah yang di-safariwukuf-kan ada sekitar 190-200 orang. "Kita siapkan kendaraannya dan segala sesuatunya dan mudah-mudahan bisa ditekan jumlahnya," pungkas Menteri Lukman Hakim.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya