Liputan6.com, Dubai - Bulan suci Ramadan selalu identik dengan ngabuburit, baik itu di Indonesia maupun di luar negeri.
Semua kalangan berbondong-bondong keluar dari rumah mereka, untuk sekadar jalan-jalan di lingkungan tempat tinggal sambil menunggu waktu iftar atau menuju tempat ngabuburit yang populer.
Seiring dengan berkurangnya cairan di dalam tubuh selama berpuasa, konsentrasi selama berkendara pun juga akan menurun.
Advertisement
Baca Juga
Penurunan konsentrasi pada saat berkendara dapat berakibat fatal, seperti yang terjadi di Kota Dubai, Uni Emirat Arab pada hari pertama Ramadan.
Menurut laporan yang dikutip dari Ibtimes.co.in, Senin (20/6/2016), ada lebih dari 250 kasus kecelakaan yang terjadi di Dubai pada hari pertama puasa. Insiden tersebut terjadi diduga akibat kurangnya konsentrasi pengemudi saat berkendara, di tengah panas teriknya cuaca di negeri itu.
Kejadian itu membuat pemerintah setempat, meluncurkan kampanye tentang kesadaran berkendara yang aman selama Ramadan.
"Karena konsentrasi menurun selama berpuasa, pengendara harus lebih berhati-hati," kata Maitha Mohammad Bin Adai, CEO Otoritas jalan dan Transportasi Lalu Lintas Dubai.
Maitha juga menyatakan pengendara kendaraan bermotor diminta untuk menjaga jarak antara kendaraan dan memastikan pendingin udara di dalam kendaraan mereka berfungsi dengan baik.
"Udara panas akan mempengaruhi keadaan tubuh saat berkendara, bisa menyebabkan kelelahan," kata dia.
"Pastikan kepala dan punggung Anda tegak selama berkendara," ujar Maitha.
Tahun lalu tercatat 182 kasus kecelakaan lalu lintas di Dubai, memakan 13 korban tewas dan 98 korban luka-luka.