Ini Amalan Rasulullah Saat Nuzulul Quran

Rasulullah memiliki kebiasaan saat nuzulul Quran. Apa itu?

oleh Umi Septia diperbarui 12 Jun 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2017, 19:00 WIB
Jamaah Tadarus Alquran di Masjid Kauman Semarang Membeludak
Jamaah membaca Alquran di Masjid Kauman Semarang, Senin (29/5). Setiap selepas sholat dzuhur hingga menjelang ashar masjid ini selalu dipenuhi banyak orang untuk mengikuti pengajian Al qur'an 30 juz. (Liputan6.com/Gholib)

Liputan6.com, Jakarta - Tidak terasa kita sudah memasuki hari ketujuh belas puasa Ramadan yang bertepatan dengan turunnya Alquran atau yang dikenal dengan peristiwa Nuzulul Quran.

Peristiwa Nuzulul Quran ini tertulis dalam Surat Al-Baqarah Ayat 185, "Bulan Ramadan, bulan yang di padanya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)."

Setiap tahun, peristiwa Nuzulul Quran banyak diperingati dengan berbagai acara, misalnya kasidah, pentas seni, maupun acara syukuran. Namun, pada zaman Rasulullah, beliau memiliki kebiasaan saat peristiwa Nuzulul Quran, yaitu membaca Alquran.

Diriwayatkan dalam Hadis Bukhari, "Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah pada setiap malam Ramadhan, dan selanjutnya ia membaca Alquran bersamanya."

Selain tadarus Alquran, Rasulullah juga membaca Alquran di dalam salatnya. Diriwayatkan dalam Hadis Bukhari, "Pada suatu malam di bulan Ramadhan, aku salat bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam bilik yang terbuat dari pelepah kurma. Beliau memulai salatnya dengan membaca takbir.

Selanjutnya Rasulullah membaca surat Al-Baqarah, saya pun mengira bahwa beliau akan berhenti pada ayat ke-100, ternyata beliau terus membaca. Saya pun kembali mengira beliau akan berhenti pada ayat ke-200, ternyata beliau terus membaca hingga akhir Al-Baqarah, dan terus menyambungnya dengan surat Ali Imran hingga akhir.

Kemudian beliau menyambungnya lagi dengan surat An Nisa' hingga akhir surat. Setiap kali beliau melewati ayat yang mengandung hal-hal yang menakutkan, beliau berhenti sejenak untuk berdoa memohon perlindungan. Sejak usai dari shalat Isya' pada awal malam hingga akhir malam, di saat Bilal memberi tahu beliau bahwa waktu shalat subuh telah tiba beliau hanya shalat empat rakaat."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya