Inilah Do’a yang Diajarkan Rasululah Saat Lailatul Qadar

Tidak ada satupun yang mengetahui kapan waktu pasti kehadiran malam lailatul Qadar.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jun 2017, 03:15 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2017, 03:15 WIB
7 Tanda-tanda Datangnya Lailatul Qadr
Sepuluh hari terakhir ramadan merupakan moment yang paling dinantikan oleh semua muslim

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran lailatul qadar ditunggu oleh siapapun di Bulan Ramadan. Ia merupakan malam penuh berkah dan kemuliaan. Beribadah pada malam tersebut dianggap lebih baik ketimbang beribadah di bulan lain, sekalipun selama seribu bulan. Begitulah cara Allah SWT mengistimewakan malam ini.

Akan tetapi, tidak ada satupun yang mengetahui kapan waktu pasti kehadirannya. Kepastiannya dirahasiakan Yang Maha Kuasa. Seperti mengutip Islami.co, Senin (12/6/2017), Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan bahwa lailatul qadar datang pada sepuluh hari akhir Ramadan. Karenanya, beliau memperbanyak ibadah dan amal shaleh pada malam tersebut.

‘Aisyah mengatakan, “Saat memasuki sepuluh akhir Ramadan, Rasulullah SAW fokus beribadah, memperbanyak ibadah di malam hari, dan membangunkan keluarganya untuk beribadah” (HR: al-Bukhari). Hadis ini dijadikan Ibnu Bathal sebagai landasan bahwa lailatul qadar terdapat pada sepuluh akhir Ramadan.

Abu Ishaq al-Syirazi, dalam kitabnya al-Tanbih menuliskan:




“Dianjurkan mencari lailatul qadar di setiap malam Ramadan, terutama malam sepuluh akhir dan malam ganjil. Lailatul qadar paling sering diharapkan terjadi pada malam 21 dan 23. Saat malam lailatul qadar disunnahkan membaca do’a, “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku)”

Kebanyakan ulama berpendapat bahwa lailatul qadar terdapat pada sepuluh akhir Ramadan, terutama pada malam ganjil. Hal itu bukan berati lailatul qadar tidak terjadi pada malam genap atau sebelum sepuluh terakhir. Sangat mungkin lailatul qadar hadir di malam genap dan sebelum sepuluh terakhir.

Maka dari itu, usahakan beribadah sebanyak mungkin dari awal hingga akhir Ramadan. Bisa jadi satu dari sekian banyak ibadah yang kita kerjakan bertepatan dengan malam penuh kemuliaan itu. Dalam hadis riwayat Ahmad disebutkan, “Siapa yang mendirikan (memperbanyak ibadah) pada malam lailatul qadar atas dasar keimanan dan keikhlasan, maka dosanya diampuni, baik yang berlalu maupun yang akan datang.”

Hadis ini mengisyaratkan agar kita terus-menerus dan menjaga konsistensi ibadah di bulan Ramadhan, karena kita tidak tahu kapan datangnya lailatul qadar.

‘Aisyah pernah bertanya kepada Rasul, “Wahai Rasul, andaikan aku bertemu lailatul qadar, do’a apa yang bagus dibaca? Rasul menjawab, “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku)” (HR: Ibnu Majah).

Lagi-lagi kita tidak tahu waktu pasti terjadinya lailatul qadar, karenanya do’a yang diajarkan Rasul ini sangat baik untuk dibaca pada malam Ramadan. Wallahu a’lam. *

* Artikel ini sebelumnya tayang di Islami.co yang ditulis oleh Hengky Ferdiansyah

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya