Balik dari Makassar Jangan Lupa Kue Baruasa dan Minyak Tawon

Toko oleh-oleh khas Makassar dipadati pemudik yang akan balik. Kue baruasa dan minyak tawon jadi favorit.

oleh Eka Hakim diperbarui 30 Jun 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2017, 16:00 WIB
Oleh-Oleh Makassar
Toko oleh-oleh Makassar dipadati pemudik (Liputan6.com / Eka Hakim)

Liputan6.com, Makassar - Beberapa toko oleh-oleh di Makassar disesaki oleh para pemudik yang hendak kembali ke daerah rantaunya setelah merayakan Idul Fitri 1438 H bersama keluarga dan kerabatnya di Sulawesi Selatan.

"Toko sudah disesaki sejak 27 Juni 2017 oleh mereka yang ingin membawa oleh-oleh pulang kembali ke daerah rantaunya," kata Hans (48), pemilik toko oleh-oleh khas Toraja yang berlokasi di Jalan Pasar Ikan Makassar saat ditemui Liputan6.com, Kamis, 29 Juni 2017.

Barang oleh-oleh yang paling banyak diminati para pemudik, kata Hans, terutama kue baruasa dan minyak tawon khas Makassar. Selain itu, ada beberapa oleh-oleh lainnya berupa kain sutera atau dikenal sebagai sarung sabbe khas suku Bugis Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulsel.

"Produk yang paling laku dibeli itu berupa kue baruasa," kata Hans.

Ia mengatakan, kue baruasa didapatkan dari beberapa usaha kecil menengah (UKM) yang ada di Kota Makassar, Maros, dan Pangkep. Sementara, kain sutera atau sarung sabbe didapatkan dari usaha kecil masyarakat yang ada di Kab. Wajo, Sulsel.

"Begitu juga dengan minyak gosok cap tawon asli khas Makassar yang paling dicari bagi pemudik asal sini yang ingin kembali ke rantau. Meski, minyak gosok cap tawon itu harganya terus naik hingga saat ini dibanderol seharga Rp 154 ribu per botol," kata Hans.

Aroma khas rempah-rempah asli Sulsel yang terkandung di dalamnya dan juga dapat ditenggak selain digosok untuk menjaga kesehatan tubuh, menjadi faktor minyak tawon sangat diminati.

"Sudah diyakini seperti itu sehingga menjadi dambaan sendiri masyarakat Sulsel di daerah rantau," kata Hans.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya