Pengalaman Venna Melinda Berpuasa di Selandia Baru dan Rusia

Menjadi wakil rakyat membuat Venna harus bertugas ke negeri yang jauh, kadang kalah bertepatan dengan bulan Ramadan.

oleh Edy Suherli diperbarui 05 Jun 2018, 08:20 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2018, 08:20 WIB
Venna Melinda
Venna Melinda pose sejenak di depan Gedung Parlemen Selandia Baru di Welington. (Dok. Pribadi)

Bintang.com, Jakarta Menjadi wakil rakyat membuat  Venna Melinda harus bertugas sampai jauh ke negeri orang. Kadang kalau waktu tugas itu bertepatan dengan bulan Ramadan. Seperti yang terjadi pada bulan Ramadan tahun 2018 atau 1439 H ini ia bertugas ke Selandia Baru dan beberapa tahun sebelumnya ke Rusia. Seperti apa pengalamannya menjalankan ibadan puasa di sana?

Menjalankan ibadah puasa di kota Welington, Selandia Baru di tengah-tengah kunjungan kerjanya dengan anggota DPR RI lainnya, buat Venna masih dirasakan enjoy. Soalnya waktu puasanyanya tak terpaut jauh dengan di Indonesia. "Berpuasa di Selandia Baru tidak ada halangan berarti. Kita di sini melakukan kunjungan kerja. Alhamdulillah puasa berjalan dengan lancar. Pukul 05.30 waktu setempat imsak, sedangkan waktu berbuka puasanya sekitar 17.10 waktu setempat," ujarnya kepada Bintang.com belum lama ini.

Baca Juga

  • Diah Ayu Lestari Siap Tampil di Acara Ramadan di Mesir
  • Lalui Ramadan di Singapura, Nadia Vega Kangen Makan Opor Ayam
  • Venna Melinda dan Ivan Fadilla Kompak Hadir di Wisuda Athalla

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Lalu apa yang membuat berat puasa di Welington? "Di sana itu suhu udaranya sekitar 10 derajat celcius hingga 12 derajat celcius. Kalau soal suhu masih enak, tidak terlalu dingin. Tapi yang akak kencang menurut saja anginya," aku anggota yang bertugas sebagai wakil rakyat dari Partai Demokrat.

Bagaimana dengan makanan untuk berbuka atau sahur? "Untuk makanan juga tidak selit. Apalagi di Selandia Baru peternakan dan perkebunannya bagus. Tak sembarangan makanan dari luar negara itu bisa masuk. Harus melalui proses karantina yang ketat.  Makanan yang mirip dengan Indonesia paling-paling restoran Thailand dan restoran Malaysia. Untuk sahur kami dapat rekomendasi dari Pak Dubes, Tantowi Yahya sehingga kami bisa pesan makanan dari orang Indonesia yang tinggal di sana. Jadi sahur masih bisa makan nasi uduk, empal dan masakan Indonesia lainnya," kata Venna.

Venna Melinda
Venna Melinda bersama anggota DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke Selandia Baru. Ia sempat berpose bersama dengan Duta Besar RI untuk Selandia Baru; Tantowi Yahya yang didampingi istri tercita. (Dok. Pribadi)

Melewati bulan Ramadan di negara yang mayoritas penduduk bukan muslim memang tantangan tersendiri dari banyak hal. Namun semua itu dijalani Venna Melinda dengan senang. "Kalau tarawih kami di hotel saja, susah juga mencari masjid dan komunitas muslim di sini," ujar Venna yang mengonsumsi madu Selandia Baru saat sahur untuk menambah stamina.


Moskow, Rusia

Venna Melinda
Venna Melinda. (Dok.Pribadi)

Beberapa tahun sebelumnya Venna Melinda pernah juga bertugas ke Moskow Rusia, mengikuti kunjungan kerja anggota DPR RI di negara pecahan Uni Sovyet itu. Suasananya juga bertepatan dengan bulan Ramadan. Di negara ini amat berkesan dengan sambutan yang dilakukan warga muslim kota Moskow.

Ternyata banyak juga orang muslim di Moskow dan negara Rusia pada umumnya, serta negara-negara bekas Uni Sovyet lainnya. "Saat saya berada di sana sambutan yang dilakukan  umat muslim di sana amat bersahabat. Saat berbuka puasa kami mampir di Blue Mosque yang ada di kota Moskow. Mereka menyajikan takjil yang lengkap. Setelah itu usai salat magrib kami disuguhi makanan a la negara Timur Tengah. Luar biasa sambutan mereka pada kami yang jauh-jauh datang ke sana," ungkap Venna.

20160705-Salat Idul Fitri, Muslim Rusia Padati Jalanan Kota Moskow-Rusia
Di masjid inilah Venna Melinda dan rombongan yang melakukan kunjungan kerja ke Moskow Rusia, mampir berbuka puasa. (Alexander UTKIN/AFP)

Bagaimana dengan durasi berpuasa di Moskow? "Untuk berpuasa di Moskow relatif lebih lama daripada berpuasa di Indonesia ya sekitar 16 sampai 17 jam lamanya. Memang lumayan banget menahan sampai berbuka. Tapi lagi-lagi dibawa enjoy saja sampai bekerja juga kan," katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya