Liputan6.com, Jakarta - Egy Maulana Vikri menjadi pemain yang cukup disorot di Indonesia belakangan ini. Pemain muda asal Medan ini punya masa depan cerah karena bakal memulai karier di klub Eropa.
Beberapa waktu lalu, dia sudah meneken kontrak dengan klub asal Polandia, Lechia Gdanks. Namun, dia baru bermain untuk Lechia Gdansk setelah Asian Games.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, Egy Maulana sempat dihubung-hubungkan dengan klub top dari negara Spanyol, Italia, Jerman, Portugal, Prancis, serta Polandia.
Salah satu klub yang mengincar pemain berjuluk "Messi Indonesia" tersebut adalah juara Liga Polandia, Legia Warsawa. Klub lainnya AS Saint-Etienne dari Prancis, Sporting CP dan Benfica dari Portugal, serta Getafe dan Espanyol dari Spanyol.
Satu satu pertimbangan Egy Maulana dalam memilih klub anyar di Eropa ternyata masjid. Sifatnya yang cukup religius menjadi dasar mengapa dia nyaman berada di satu negara Eropa yang terdapat banyak mesjidnya.
"Pilihan pertama itu masjidnya bagaimana. Saya lihat agamanya di sana seperti apa. Terlebih lagi di Eropa banyak rasis," ujarnya beberapa waktu lalu.
"Saya ingin nyaman dan mendapat kesempatan bermain. Ini pilihan pribadi saya dan keluarga. Di sana (negara yang dituju Egy Maulana) banyak masjidnya," katanya.
Â
Ingat Pesan Orang Tua
Saat bermain di Eropa nanti, Egy mengaku akan terus mengingat pesan orang tuanya. Dia diminta orang tuanya tidak tinggi hati.
"Orang tua bilang jangan tinggalin salat. Jangan juga sombong, walau sekarang sedang di atas. Saya juga tidak boleh menghina orang," ucapnya.
Advertisement