Komunitas Mobil Tak Isi Premium Selama Mudik, Ini Sebabnya

Beberapa anggota komunitas mobil di Tanah Air mengaku tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) Premium, termasuk saat mudik 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jun 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2018, 11:00 WIB
Suasana Pengisian BBM di Tol Fungsional
Petugas melakukan pengisian BBM untuk kendaraan pemudik di Rest Area KM 344 Tol Fungsional Pemalang-Batang, Jawa Tengah, Senin (11/6). Selama arus mudik Lebaran 2018, PT Pertamina menyediakan kios BBM. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa anggota komunitas mobil di Tanah Air mengaku tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) Premium, termasuk saat mudik 2018.

Alasan komunitas tak gunakan Premium karena pabrikan otomotif sendiri menyarankan pemakaian BBM dengan oktan minimal 92.

 

 

 

"Kami tidak pernah mengimbau para member untuk menggunakan BBM tertentu. Namun, karena sudah merasakan sendiri perbedaan antara BBM oktan rendah dan tinggi, serta anjuran dari perusahaan otomotif, maka hampir seluruh anggota kami mempergunakan BBM RON minimal 92, seperti seri Pertamax," kata Ketua Umum Terios-Rush Club Indonesia (TeRuCi) Budi Sunarto di Jakarta, Selasa (19/6/2018).

Menurut dia, hampir seluruh anggota TeRuCi yang berjumlah 2.600 orang memang mempergunakan BBM dengan RON minimal 92. Kalau pun ada yang masih menggunakan Premium, itu sebagian kecil dan di bawah lima persen. Pengguna Premium tersebut adalah pemilik Rush atau Terios keluaran lama. 

"Karena banyak juga pemilik Terios atau Rush keluaran lama yang migrasi dari Premium ke Pertamax. Namun setelah merasakan manfaat BBM RON 92, mereka umumnya enggan kembali memakai Premium," kata Budi.

Ia mengatakan Premium memang berdampak buruk terhadap kinerja kendaraan bermotor. Apalagi, jika dipaksa digunakan untuk perjalanan jarak jauh, seperti mudik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

"Kalau pakai Premium, ruang bakar lebih kotor dan akselerasi lebih lambat. Hal ini bertolak belakang dengan BBM oktan 92. Bahkan, penggunaan BBM RON tinggi tersebut, ternyata juga lebih irit. Beberapa anggota sudah pernah menghitung," kata Budi.

Dari anggota TeRuCi sendiri, ada yang mudik ke Sumatera dan Jawa Timur atau Jawa Tengah. Bahkan, ada pula yang melakukan touring ke Bali, dengan perkiraan jarak tempuh sekitar 2.000 Km pulang pergi.

"Teman-teman yang ke Bali pun seluruhnya pakai Pertamax dan merasakan sendiri pengaruhnya terhadap performa kendaraan yang baik," tuturnya.

Senada TeRuCi, seluruh anggota Honda Odyssey Community Indonesia (HOCI), mengaku sama sekali tidak menggunakan Premium.

"Penggunaan BBM RON minimal 92 itu atas anjuran Honda. Kalau dipaksa pakai Premium, mesin bisa rusak," kata mantan Ketua Umum HOCI Gandhi Nugroho.

Pria yang akrab disapa Doel tersebut mengatakan BBM RON tinggi dapat mendukung performa kendaraan dan keawetan mesin.

"Kami semua di HOCI sudah paham mengenai hal itu. Kami sependapat dengan pakar ITB beberapa waktu lalu, bahwa Premium bisa merusak mesin dan bahwa BBM yang sangat dianjurkan adalah yang memiliki oktan minimal 92," ujarnya.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya