Pemudik Tahun Ini Diperkirakan Mencapai 23 Juta Orang

Dengan banyaknya tol yang telah berfungsi maka penggunaan moda transportasi akan lebih merata.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Mei 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2019, 06:00 WIB
Pemudik Mulai Padati Tol Cipali
Ilustrasi pemudik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Jumlah pemudik pada momen Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 23 juta orang. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, pada 2017, jumlah masyarakat yang kembali ke kampung halaman mencapai 20,3 juta orang. Dari angka tersebut didominasi oleh angkutan udara sebanyak 5,9 juta orang, diikuti kereta api sebanyak 4,9 juta orang serta kendaraan pribadi dan bus sebanyak 4,3 juta orang.

Kemudian pada 2018, jumlah pemudik naik menjadi 21,6 juta orang, dengan komposisi yang sama yaitu angkutan udara sebanyak 6,3 juta orang, kereta api sebanyak 5,2 juta orang serta kendaraan pribadi dan bus sebanyak 4,5 juta orang.

"Pada 2017, ada 20 juta pergerakan orang. Di 2018 naik menjadi 21,6 juta pergerakan orang," ujar dia dalam Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Senin (20/5/2019).

Sementara pada tahun ini, lanjut Budi, diperkirakan akan kembali mengalami kenaikan menjadi 23 juta orang. Namun, dengan banyaknya tol yang telah berfungsi maka penggunaan moda transportasi akan lebih merata.

"Kenaikan akan terjadi tahun ini. Kurang lebihc23 juta orang akan mudik. Ini distribusi akan merata," kata dia.

Berdasarkan hasil survei Litbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pada mudik tahun ini, moda transportasi yang paling banyak digunakan yaitu bus sebanyak 4,4 juta orang, mobil pribadi sebanyak 4,3 orang, kereta api sebanyak 2,4 juta orang, pesawat sebanyak 1,4 juta orang dan sepeda motor sebanyak 942 ribu orang.

 


Kementerian PUPR Pastikan Jalur Pantura Bebas Lubang Saat Mudik 2019

Akhir Pekan Puncak Libur Natal di Pantura Jabar
Suasana kepadata di pintu keluar Tol Palimanan saat momen mudik. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Selain mempersiapkan ruas tol untuk dioperasikan pada mudik Lebaran nanti, pemerintah juga melakukan perbaikan pada ruas-ruas jalan nasional non-tol untuk bisa digunakan oleh para pemudik. Salah satunya yaitu jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sugiyartanto mengatakan, untuk jawa, jalur non-tol yang bisa digunakan oleh para pemudik nanti yaitu jalur Pantura, jalur Pantai Selatan (Pansela) dan jalur tengah.

Untuk Pantura sepanjang 1.341 kilometer (km) saat ini sudah siap digunakan atau mantap 97 persen. Menurut Sugiyartanto, di jalur ini memang masih terdapat lubang, namun ditargetkan lubang tersebut sudah diperbaikan sebelum H-10 Lebaran.

"Khusus di Jawa, di Pantura memang masih ada 1-2 lubang. Tetapi H-10 sudah beres semua," ujar di dalam Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Senin (20/5/2019).

Untuk jalur Pansela, dari 1.405 km, sepanjang 981 km sudah siap digunakan atau mantap 83 persen. Masyarakat diharapkan juga bisa memanfaatkan jalur ini untuk mudik karena menawarkan keindahan alam di sepanjang perjalanan.

"Pansela ini kita sebut non-tol road toiurism karena banyak tempat pariwisata seperti Pangandaran, kemudian pantai selatan Yogyakarta," kata dia.

Selain dua ruas tersebut, masih ada pilihan jalur alternatif non-tol bagi para pemudik saat mudik Lebaran nanti, yaitu lintas tengah Jawa dengan panjang 1.197 km dengan kesiapan atau mantap 93 persen dan lintas selatan Jawa sepanjang 888 km dengan kemantapan 98 persen.

"Jadi selain mengurus tol, Binamarga juga mengurus jalur non-tol dari Jakarta menuju ke timur," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya