Menhub Imbau Pemudik Batasi Kecepatan di Tol Trans Jawa

Menhub Budi Karya Sumadi mengimbau agar masyarakat berkendara dengan kecepatan di bawah 100 km per jam di Tol Trans Jawa.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 19 Mei 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2019, 13:00 WIB
Tol Trans Jawa Pasuruan - Probolinggo
Tol Trans Jawa Pasuruan - Probolinggo. Dok: Kementerian PUPR

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta para pemudik di Tol Trans Jawa tidak berkendara dengan kecepatan di atas 100 km per jam. Ini terkait keselamatan mengingat besarnya lonjakan kendaraan di Tol Trans Jawa.

"Untuk peudik diimbau mengemudi tidak lebih dari kecepatan 100 kilometer per jam," ujar Budi Karya di Gerbang Tol Cikarang Utama (Cikarut), Jawa Barat, seperti dikutip dari Antara, Minggu (19/5/2019).

Menhub menjelaskan akan ada lonjakan volume kendaraan yang menggunakan Tol Trans Jawa serta adanya kebijakan satu arah (one-way). Kecepatan pun perlu dibatasi demi keselamatan berkendara.

"Begitu akan diberlakukan satu arah, keselamatan ini menjadi topik, tidak bisa mobil berkecepatan sampai 100 kilometer," ucapnya ketika melanjutkan pemantauan ke Gerbang Tol Brebes Barat, Jateng.

Sebagai informasi, Gerbang Tol Cikarut di KM 29 merupakan titik awal skema satu arah hingga Gerbang Tol Brebes Barat di KM 262 yang berlaku mulai 30 Mei hingga 2 Juni 2019 selama 24 jam. Menhub mengimbau pemudik untuk tetap mencari alternatif selain jalan tol, termasuk jalur Pantura atau Selatan Jawa. Menurutnya, daerah tersebut juga memiliki banyak tempat wisata.

"Tol Jakarta-Surabaya bukan segalanya, masyarakat bisa menggunakan jalur Selatan seperti Garut banyak daeerah wisatanya. Bisa juga pakai jalur Pantura," ucapnya. 

Data Kementerian Perhubungan mencatat moda transportasi bus diperkirakan akan mengangkut 4,68 juta pemudik pada masa Lebaran 2019, kereta api sebanyak 6,45 juta penumpang, kapal laut 1,08 juta penumpang, dan pesawat 5,78 juta penumpang.

Sementara, kendaraan mobil pribadi diprediksi sebanyak 3,76 juta dan sepeda motor 6,85 juta. Itu meningkat dari tahun lalu yaitu 3,76 juta mobil dan 6,19 juta motor.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Hampir 40 Persen Pemudik Bakal Lewat Tol Trans Jawa Saat Mudik

Naik Bus, Jokowi Uji Coba Tol Trans Jawa
Bus yang digunakan Presiden Joko Widodo saat menjajal jalan Tol Trans Jawa, Kamis (20/12). Jokowi menggunakan bus ketika uji coba trans Jawa sepanjang 341 km dari Surabaya menuju Jembatan Kali Kuto, di Kendal, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) prediksi masyarakat akan banyak tertarik lewat Tol Trans Jawa saat arus mudik dan balik Lebaran 2019.

Oleh karena itu, PT Jasa Marga Tbk bersiap untuk mengantisipasi kepadatan yang akan terjadi di Tol Trans Jawa.

Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk, Desi Arryani mengingatkan, kondisi berbeda berpotensi terjadi pada arus mudik dan balik Lebaran 2019.

Ini melihat dari survei Balitbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang prediksi peningkatan penggunaan kendaraan pribadi sebanyak 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Dan hampir 40 persen memilih menggunakan Tol Trans Jawa sehingga upaya yang sudah kita lakukan saat ini adalah mengantisipasi kepadatan tersebut di gerbang-gerbang tol utama seperti Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama, GT Kalikangkung, GT Banyumanik, dan GT Kejapanan Utama. Kita harus memastikan kapasitas transaksinya mampu melayani arus lalu lintas Lebaran," ungkap Desi dalam keterangan tertulis, Sabtu, 18 Mei 2019.

Desi juga menekankan, pentingnya aspek keselamatan. Oleh sebab itu, Jasa Marga senantiasa berkordinasi dengan memasang rambu-rambu tambahan.

"Bukan rambu-rambu standar, tapi rambu-rambu tambahan (berdasarkan) atas evaluasi selama Tol Trans Jawa beroperasi yang antara lain berupa rubber strip, warning light, dan CCTV," ujar dia.

Jasa Marga membagi koordinator operasional berdasarkan empat wilayah area yaitu Area 1 Ruas Jakarta-Cikampek-Padaleunyi, Area 2: Ruas Jabodetabekjabar, Area 3: Trans Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur) serta Area 4: Nusantara yang mencakup ruas jalan tol Jasa Marga di pulau Jawa seperti Belmera, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Bali Mandara, Balikpapan-Samarinda dan Manado-Bitung.

 

Siapkan Tim Satgas

(Foto: Dok PT Jasa Marga Tbk)
SPBU Pertamina di Tol Trans Jawa (Foto: Dok PT Jasa Marga Tbk)

Perseroan pun siapkan Tim Satuan Tugas (Satgas) PT Jasa Marga (Persero) Tbk Siaga Operasional Lebaran Tahun 2019 yang mengawal kesuksesan pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2019.

Tim ini mengemban tugas untuk memberikan berbagai layanan optimal, khususnya kepada pengguna jalan tol.

Desi telah mengukuhkan Tim Satgas Jasa Marga Siaga Operasional Lebaran Tahun 2019 dalam sebuah upacara peresmian (kick off) yang digelar di Kantor Pusat, Jakarta, Jumat, 17 Mei 2019.

Dalam kesempatan tersebut, Desi yang juga menjadi pembina dalam upacara peresmian tersebut mengungkapkan, sejak beberapa tahun terakhir Tim Satgas Jasa Marga telah berhasil membantu kelancaran lalu lintas, menurunkan angka kecelakaan, dan meningkatkan sinergitas antar sektoral. 

Adapun tim JM Siaga Operasional Lebaran 2019 antara lain berkoordinasi dalam menyiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan dalam rangka mendukung keberhasilan implementasi Program Jasa Marga Siaga Operasional Lebaran 2019.

Tugas dan tanggung jawab lainnya ialah memastikan kesiapan operasional di masing ruas-ruas tol yang mencakup bidang pelayanan transaksi, lalu lintas, konstruksi, rest area, human capital, pengelolaan risiko, kehumasan, legal, dan umum. 

Tak hanya itu, berkoordinasi dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup, Polri, Pertamina, dan PLN juga termasuk menjadi tugas dan tanggung jawab Tim JM Siaga Lebaran Tahun 2019.

Masa penugasan Tim Satgas Program Jasa Marga Siaga Operasional Lebaran Tahun 2019 berlaku sampai dengan berakhirnya periode arus mudik dan balik Lebaran 2019.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya