Ini Cara Rasulullah Sambut Lailatul Qadar, Bisa Kamu Coba Terapkan

Cara Rasulullah Sambut Lailatul Qadar.

oleh Nisa Mutia Sari diperbarui 30 Mei 2019, 11:30 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2019, 11:30 WIB
Cara Rasulullah Sambut Lailatul Qadar
Cara Rasulullah Sambut Lailatul Qadar / Sumber: iStcokphoto

Liputan6.com, Jakarta Cara Rasulullah sambut Lailatul Qadar memang perlu diketahui, agar umat Muslim bisa turut menerapkannya disisa ibadah puasa Ramadan ini. Ya, ibadah puasa Ramadan sudah memasuki separuh waktu pelaksanaannya. Hal ini menandakan bulan Ramadan akan berakhir. Nah, untuk memanfaatkan dari sisa waktu Ramadan ini, kamu bisa melakukan amalan dengan sebaik mungkin yaitu dengan memperbanyak ibadah dan amal saleh.

Nah, di sisa waktu Ramadan ini umat Muslim bersemangat untuk mendapatkan keistimewaan yang diberikan Allah SWT di bulan Ramadan, yaitu malam Lailatul Qadar. Ya, lailatul qadar ini hanya ada di bulan Ramadan dan merupakan malam paling utama dibanding malam-malam lainnya. Oleh karena itu, umat Muslim pada malam lailatul qadar dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, membaca istigfar, dan berdoa kepada Allah SWT.

Berikut ini, Liputan6.com, Kamis (30/5/2019) telah merangkum dari berbagai sumber tentang cara Rasulullah sambut lailatul qadar. Cara Rasulullah sambut Lailatul Qadar ini bisa kamu terapkan di sisa waktu Ramadan ini.

Cara Rasulullah Sambut Lailatul Qadar

Cara Rasulullah Sambut Lailatul Qadar
Cara Rasulullah Sambut Lailatul Qadar / Sumber: iStcokphoto

Pada hitungan 10 malam terakhir bulan Ramadan, Nabi Muhammad SAW menyambut malam mulia itu dengan mengajarkan kepada umatnya agar melakukan iktikaf. Walaupun iktikaf bisa dilakukan kapan saja dan selama apapun.

Di dalam pandangan Imam Syafi’i, walaupun hanya sesaat, selama dibarengi oleh niat yang suci, namun Nabi Muhammad selalu melakukannya pada 10 hari dan malam terakhir bulan puasa. Di sanalah beliau bertadarus dan merenung sambil berdoa. Salah satu doa yang paling sering beliau baca dan hayati maknanya adalah:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار

Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.

Artinya, “(Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka)”.

Doa yang sering dipanjatkan oleh Nabi Muhammad tersebut bukan sekadar berarti permohonan untuk memperoleh kebajikan di dunia dan akhirat, tetapi juga untuk memantapkan langkah dalam berupaya meraih kebajikan yang dimaksud. Artinya daya atau kemampuan untuk mendapatkan kebajikan tersebut. Sebab doa sendiri mengandung arti permohonan yang disertai usaha.

Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan untuk melakukannya sambil mengamalkan iktikaf di masjid dalam rangka melakukan perenungan dan penyucian jiwa. Masjid adalah tempat suci, tempat segala aktivitas kebajikan bermula. Di masjid, seseorang diharapkan merenung tentang diri dan masyarakatnya.

Doa Lailatul Qadar

Cara Rasulullah Sambut Lailatul Qadar
Doa Lailatul Qadar / Sumber: iStcokphoto

Kemuliaan pada malam lailatul qadar sudah banyak dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, antara lain hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah ra,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Siapa yang mengerjakan ibadah pada malam qadar dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan, dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu". (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 1768 dan Muslim:1268).

Dari seribu macam bentuk cara beribadah kepada Allah SWT, yang bisa dilakukan pada malam lailatul qadar, tetapi dari sekian banyak itu ada sebuah ibadah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW, sebagaimana apa yang diriwayatkan oleh lima imam hadits:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ اَرَاَيْتَ اِنْ عَلِمْتُ اَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلًةَ الْقَدْرِ مَااَقُولُ فِيْهَا. قَالَ قُوْلِى اَللَّهُمَّ اِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى‎

Dari Syayidah 'Aisyah, r.a. Ia berkata: saya bertanya kepada Rasulullah SAW, Apa pendapat Engkau, seandainya aku menemukan malam lailatul qadar, maka do'a apakah yang semestinya aku ucapkan pada malam itu? Rasullullah SAW, menjawabnya; berdo'alah dengan mengucapkan "Ya Tuhanku, sesungguhnya Engakau Dzat Maha Pengampun, dan menyukai memberikan pengampunan kepada hamban-Nya, maka ampunilah kesalahanku." (H.R. Lima Imam hadits, kecuali imam Abu Daud).

Amalan yang Bisa Dilakukan untuk Raih Lailatul Qadar

Cara Rasulullah Sambut Lailatul Qadar
Amalan yang Bisa Dilakukan untuk Raih Lailatul Qadar / Sumber: iStcokphoto

Melakukan Iktikaf

Iktikaf adalah berhenti (berdiam) di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu dengan niat semata-mata beribadah hanya untuk Allah SWT. Iktikaf adalah momen untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT dengan melakukan serangkaian ibadah. Ada beberapa syarat untuk sahnya iktikaf, antara lain beragam Islam, sudah baligh, dilaksanakan di masjid (baik masjid jami' maupun masjid biasa), dan memiliki niat iktikaf.

Membaca Alquran

Dengan niat beribadah hanya pada Allah SWT, membaca Alquran bisa mendatangkan pahala yang berlipat ganda di malam-malam sepertiga terakhir bulan Ramadan. Apalagi bila disertai dengan meresapi arti dan makna dari setiap ayat yang dibaca, kita bisa lebih khusyuk lagi dalam menunaikan amalan ini.

Memperbanyak Doa

Perbanyak doa di malam-malam sepertiga terakhir bulan Ramadan untuk meningkatkan peluang meraih kemuliaan malam lailatul qadar. Rasulullah SAW memerintah Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa di malam-malam itu. Aisyah berkata, “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul qodar, apa yang harus aku ucapkan?”, beliau menjawab: “Ucapkanlah; Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anna”.

Artinya, "(Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku).” (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani).

Menunaikan Shalat Malam

Setelah shalat tarawih dan tadarusan, kamu bisa tidur terlebih dahulu. Lalu saat tengah malam atau menjelang sahur kamu bangun untuk menunaikan shalat malam. Dengan menunaikan ibadah shalat malam ini, maka peluang untuk mendapat malam lailatul qadar juga akan meningkat. Fokuskan ibadah untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.

Perbanyak Taubat

Manusia tak pernah luput dari yang namanya salah dan dosa. Di saat masih ada waktu di sepertiga terakhir Ramadan, isi malam-malammu dengan memperbanyak taubat dan permohonan ampun. Kalau bertepatan dengan malam lailatul qadar, berkahnya akan sangat luar biasa.

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya