Liputan6.com, Jakarta Eks striker Sevilla, Frederic Kanoute tak hanya terkenal karena ketajamannya di depan gawang lawan, tapi juga dikenal karena kedermawanannya. Kisah kebaikannya untuk warga Sevilla sudah terjadi sejak 2007 lalu.
Pada suatu ketika di 2007, pemilik tanah di area Ponce de Leon ingin menjual tanahnya dimana sebuah masjid berdiri. Ini tentu bisa memaksa warga muslim disana kehilangan tempat beribadah mereka.
Baca Juga
"Saya membantu komunitas muslim di Sevilla beberapa tahun lalu. Saat itu, mereka ingin menjaga rumah peribadatan mereka. Saya bantu mereka untuk mempertahankan masjid mereka," ujar Kanoute seperti dikutip bbc.
Advertisement
Kala itu, Kanoute tak mau namanya disebut sebagai orang yang membantu agar masjid dipertahan. Namun berita itu akhirnya bocor ke media beberapa hari berikutnya.
Saat itu, Kanoute menyumbangkan 700 ribu dollar (Rp 10 Miliar) agar masjid bernama Mezquita de Sevilla tetap berdiri. Masjid itu tetap bisa dipakai warga muslim Sevilla.
Â
Masjid Lebih Besar
Seiring berjalannya waktu, masjid sudah tak mampu menampung jumlah warga muslim yang ingin beribadah di sana. Kanoute kembali berinisiatif untuk membantu lagi.
Dia membidik tanah lebih besar untuk membangun masjid tiga lantai, sebuah masjid representatif yang memiliki tempat parkir bawah tanah.
Kanoute berinisiatif untuk mencari sumbangan sebesar 250 ribu pounds lewat yayasan Kanoute 4 Seville Mosque. Inilah masjid representatif pertama yang pernah dibangun di Sevilla dalam 700 tahun.
Di pekan pertama Ramadan, dia berhasil mengumpulkan sumbangan setengah dari jumlah yang dibutuhkan.
Â
Advertisement
Cinta Sevilla
Apa yang dilakukan Kanoute jadi bukti kecintaannya yang besar terhadap kota Sevilla. Dia menghabiskan tujuh tahun kariernya di SEvilla.
"Saya main di sini untuk tujuh tahun, dan sebagai muslim hal pertama yang Anda lakukan saat tiba di kota baru adalah menemukan tempat untuk ibadah," ujarnya.
"Tempat yang saya temukan majid itu, yang saya sebut masjid sementara dan hingga sekarang masih ada. Saya melihat komunitas muslim di sana fantastis, tak hanya orang-orang imigran tapi juga Spanyol yang jadi mualaf," ujarnya.