Adab dan Doa Bertamu yang Wajib Diketahui Umat Islam Saat Lebaran

Adab dan doa bertamu wajib diperhatikan menjelang lebaran ini.

oleh Husnul Abdi diperbarui 07 Jun 2019, 08:20 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2019, 08:20 WIB
Ilustrasi bertamu
Ilustrasi bertamu (sumber: istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Adab dan doa bertamu wajib diperhatikan menjelang lebaran ini. Bersilaturrahmi ke rumah keluarga ataupun ke rumah teman tentunya akan menjadi salah satu kegiatan yang paling sering kamu lakukan saat lebaran.

Oleh karena itu, jangan sampai kamu melupakan adab dalam bertamu dan menjaga diri agar selalu sopan. Selain itu, ada juga doa dalam bertamu yang perlu kamu ketahui sebagai umat muslim agar kegiatan silaturahmi menimbulkan dampak yang positif.

Adab dan doa bertamu sangat penting pelaksanaannya, terutama pada hari raya lebaran ini. Sudah semestinya seseorang yang menjadi tamu menjaga dirinya agar tidak menyinggung dan malah memperburuk hubungan dengan tuan rumah.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (7/6/2019) tentang adab dan doa bertamu

Doa Bertamu

Ilustrasi Bertamu Lebaran (iStock)
Ilustrasi Bertamu Lebaran (iStock)

Mendoakan tuan rumah saat bertamu merupakan adab yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Adab dan doa bertmau tersebut bisa diterapkan dengan membaca doa berikut:

Allahumma baarik lahum fiimaa razaqtahum waghfir lahum warhamhum

Yang artinya: “Ya Allah berkatilah mereka dalam segala hal yang Engkau rizkikan kepada mereka, serta ampunilah mereka dan sayangilah mereka” (Diriwayatkan oleh Imam al-Tirmidzi).

Jadi sudah seharusnya seorang muslim melaksanakan adab dan doa bertamu ini yaitu mendoakan tuan rumah dengan doa yang baik sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW.

Adab Bertamu

1. Memenuhi Undangan

Bila seseorang diundang ke rumah orang lain, sudah seharusnya orang yang diundang tersebut memenuhi undangan tersebut. Kecuali ada berbagai hal yang membuat kamu tidak bisa menghadiri undagan tersebut. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Barang siapa yang tidak memenuhi undangan maka ia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Bukhari)

Selain itu, seseorang yang diundang tidak semestinya membeda-bedakan orang yang mengundangnya. Misalkan saat orang kaya yang mengundang dia akan datang, namun bila yang mengundang orang yang miskin, maka dia tidak akan datang. Ini merupakan salah satu adab dan doa bertamu yang mesti dilakukan oleh seorang muslim.

Selain itu, bila kamu sedang berpuasa saat diundang, kamu tetap disunahkan menghadiri undangan tersebut. Sebagaimanan Nabi Muhammad bersabda:

“Jika salah seorang di antara kalian di undang, hadirilah! Apabila ia puasa, doakanlah! Dan apabila tidak berpuasa, makanlah!” (HR. Muslim)

2. Berniat Baik Dalam Menghadiri Undangan

Sebuah hadits menerangkan bahwa: “Semua amal tergantung niatnya, karena setiap orang tergantung niatnya.” (HR. Bukhari Muslim)

Dari hadits tersebut kamu bisa menyimpulkan bahwa dalam adab dan doa bertamu harus memiliki niat yang baik. Niat baik tersebut yaitu sebagai tanda hormat kepada sesama muslim. Jangan sampai niat kamu dalam bertamu tidak murni hanya untuk menghormati undangan sesama muslim. 

Meminta Izin

Meminta Izin
Meminta Izin (Istimewa)

3. Masuk dan Keluar Seizin Tuan Rumah

Masuk dan keluar seizin tuan rumah merupakan adab dan doa bertamu selanjutnya. Sebagaimana yang dijelaskan Allah SWT dalam Al-Quran:

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak makanannya! Namun, jika kamu diundang, masuklah! Dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa memperpanjang percakapan! Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi. Lalu, Nabi malu kepadamu untuk menyuruh kamu keluar. Dan Allah tidak malu menerangkan yang benar.” (Qs. Al Azab: 53)

Masuk ke dalam rumah harus seizin tuan rumah, dan keluar atau pulang setelah selesai memakan hidangan dengan segera. Kecuali bila tuan rumah memang menghendaki kamu tinggal dulu bersama mereka.

4. Meminta Izin Sebelum Makan dan Tidak Melirik Kanan Kiri

Sebelum menyantap makanan yang terhidang, seorang tamu harus meminta persetujuan terlebih dahulu pada tuan rumah untuk menyantap makanan. Hal tersebut termasuk ke dalam adab dan doa bertamu yang harus dilakukan.

Selain itu, dilarang melihat-lihat ke tempat keluarnya perempuan atau melirik kanan kiri pada wajah orang yang sedang makan. Kamu juga tidak boleh menolak tempat duduk yang telah disediakan oleh tuan rumah dalam penerapan adab dan doa bertamu ini.

Mendoakan Tuan Rumah

Ilustrasi hadiah
Ilustrasi hadiah. Sumber foto: unsplash.com/rawpixel.

5. Membawa Hadiah dan Tidak Memberatkan Tuan Rumah

Untuk menunjukkan kasih sayang dan mempererat jalinan silaturrahmi, kamu dianjurkan untuk membawa hadiah untuk tuan rumah yang telah mengundang kamu. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW:

“Berilah hadiah di antara kalian! Niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari)

Selain itu, kamu sudah seharunya peka dan tidak memberatkan dalam adab dan doa bertamu. Jangan sampai karena kamu terlalu lama bertamu malah membuat tuan rumah menjadi berat dan merasa tidak enak. Seperti firman Allah SWT:

“Bila kamu selesai makan, keluarlah!” (Qs. Al Ahzab: 53)

7. Meminta Izin Bila Datang Dengan Orang Lain

Sebagai penerapan adab dan doa bertamu, seorang tamu harus meminta izin terlebih dahulu bila datang dengan orang lain yang tidak diundang. Sebagaimana yang tercantum dalam hadits Ibnu Mas’ud r.a:

“Ada seorang laki-laki di kalangan Anshor yang biasa dipanggil Abu Syuaib. Ia mempunyai seorang anak tukang daging. Kemudian, ia berkata kepadanya, “Buatkan aku makanan yang dengannya aku bisa mengundang lima orang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengundang empat orang yang orang kelimanya adalah beliau. Kemudian, ada seseorang yang mengikutinya. Maka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Engkau mengundang kami lima orang dan orang ini mengikuti kami. Bilamana engkau ridho, izinkanlah ia! Bilamana tidak, aku akan meninggalkannya.” Kemudian, Abu Suaib berkata, “Aku telah mengizinkannya.”” (HR. Bukhari)

8. Mendoakan Tuan Rumah

Salah satu adab bertamu adalah mendoakan tuan rumah. Apalagi tuan rumah sudah menyakikan makanan untuk kamu yang bertamu. Seperti yang terdapat pada hadits:

“Ya Allah berikanlah makanan kepada orang telah yang memberikan makanan kepadaku dan berikanlah minuman kepada orang yang telah memberiku minuman.” (HR. Muslim)

Selain itu, setelah bertamu kamu wajib pulang dengan hati yang lapang, menjaga kesopanan, dan memaafkan segala kekurangan tuan rumah. Adab dan doa bertamui ini harus dilaksanakan dan diterapkan, terutama ketika kamu bertamu saat lebaran.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya