Kupat Jembut dan Serunya Syawalan di Kampung Jaten

Kupat Jembut menjadi salah satu kuliner yang dinantikan warga Kampung Jaten saat momen lebaran dan syawalan.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jun 2019, 22:40 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2019, 22:40 WIB
Keseruan Bocah-Bocah Semarang Berebut Kupat Jembut
Sekitar 250 anak berebut kupat jembut yang digantungkan di rumah-rumah warga. (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Semarang - Jembut yang satu ini jauh dari kesan porno. Anak-anak kampung Jaten Cilik Pedurungan bahkan menantinya. Namanya adalah kupat jembut, sebuah makanan yang hanya muncul ketika lebaran.

Kupat jembut hadir biasanya untuk memeriahkan syawalan. Diawali dengan pesta petasan sejak selepas salat Subuh, bocah-bocah kampung Jaten Cilik biasanya langsung keluar rumah, dan berebut ketupat berisi sayuran.

Menurut Alim, salah satu bocah, kupat jembut berbeda dengan ketupat lebaran. Rasanya lebih enak karena sudah diberi bumbu saat dimasak.

"Enggak usah pakai kuah, krecek, opor. Ini kan udah ada sayurannya," kata Alim, bocah sembilan tahun ini kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Menurut Munawir, salah satu warga tradisi bagi-bagi kupat jembut itu ternyata menjadi semacam magnet bagi diaspora kampung Jaten Cilik. Warga perantau makin banyak yang menyempatkan diri mudik sekadar mengikuti tradisi ini.

"Kangen. Ingat masa kecil saya," kata Achmad, warga Jaten Cilik yang merantau di Jakarta.

Selain membagikan kupat jembut, disebar pula lembaran rupiah saat acara berlangsung. Bocah-bocah itu ada yang mendapatkan Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu.

"Kami memaknai pembagian kupat jembut sebagai sedekah sekaligus penyempurna ibadah puasa yang sudah dijalani selama 30 hari. Dan juga puasa Syawal selama enam hari," kata Munawir.

Penamaan kupat jembut sendiri sampai saat ini belum jelas asal usulnya. Namun, warga meyakini bahwa penamaan itu disebabkan tampilan ketupat yang diisi sayuran. Salah satunya tauge yang menyerupai rambut kemaluan. (Edhie Prayitno Ighe)

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya