Liputan6.com, Jeddah - Satu hal yang kerap terlihat saat jemaah haji tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah adalah banyaknya pekerja atau sales operator telepon seluler menawarkan kartu perdana secara cuma-cuma.
Sales yang merupakan pemuda/pemudi berseragam akan langsung menghampiri jemaah dan meminta paspor untuk didaftarkan kartu perdana.
Dari pengamatan, hal ini kerap membuat jemaah bingung dan sedikit menggangu langkah mereka. Apalagi, jemaah memiliki batas waktu untuk segara masuk ke bus usai keluar dari pintu bandara.
Advertisement
Sales kartu seluler pun sering menghentikan jemaah di jalan atau tidak menunggu di plaza, tempat jamaah haji beristirahat sejenak.
Ini juga terlihat sedikit menghambat proses pendorongan jemaah haji keluar yang dilakukan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
Kepala Seksi (Kasie) Perlindungan Jamaah (Linjam) Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah, Syarifuddin Zuhri memberikan himbauan kepada jemaah haji akan kondisi ini.
Jemaah haji yang ingin menggunakan kartu seluler gratis dari operator Arab Saudi untuk melakukan registrasi di ruang tunggu.
"Karena untuk meregistrasi kartu seluler tersebut menggunakan paspor, maka jangan sampai lupa meminta kembali paspor yang telah diregistrasi. Jangan sampai lupa," kata Syarifudin Zuhri kepada tim MCH, seperti dikutip Senin (22/7/2019).
Jemaah pun diingatkan menjaga dengan baik paspor miliknya agar tidak hilang. Paspor menjadi pengenal jemaah selama berada di Tanah Suci. "Saya berharap ini diindahkan dan diperhatikan jamaah haji," dia menambahkan.
Kepala Daker Bandara Jeddah-Madinah, Arsyad Hidayat juga meminta petugas membantu jemaah haji usai turun dari pesawat dan mengingatkan tentang paspor miliknya.
"Petugas harus mengingatkan jemaah agar jangan sampai lupa dengan paspornya setelah digunakan registrasi kartu seluler," kata Arsyad.
Apabila ada jemaah yang ingin melakukan registrasi kartu seluler Arab Saudi, maka bisa dilakukan di plaza. Petugas juga harus menyampaikan kepada sales kartu seluler untuk menawarkan dan meregistrasi kartu di plasa, sehingga tidak mengganggu kenyamaan jamaah dan proses pemberangkatan.
"Bagi yang sudah mempunyai paket seluler dari Tanah Air itu sudah cukup digunakan di Arab Saudi," dia menandaskan.
Saat Operator Telepon Seluler Arab Saudi Berebut Pelanggan Jemaah Haji
Advertisement
Saat Operator Telepon Seluler Arab Saudi Berebut Pelanggan Jemaah Haji
Sekumpulan pria dan wanita berseragam ungu, hijau dan putih tampak menghampiri jemaah haji Indonesia yang baru saja tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.Â
Mereka adalah pekerja dari 3 operator telepon seluler terbesar di Arab Saudi, yakni Zain, Mobily dan STC. "Pasport please," ujar pekerja perusahaan telepon seluler kepada jemaah. Seraya menyodorkan kartu perdana dan alat deteksi sidik jari.
Baca Juga
Meski sedikit kebingungan, beberapa jemaah haji tetap bersedia memberikan gelang tangan berisi nomor paspor dan jarinya. Dua hal yang menjadi syarat mendapatkan kartu perdana telepon seluler gratis.
Namun adapula jemaah haji yang terlihat ragu. Mereka pun langsung menghampiri petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia 2019 yang ada di sekitar. Bertanya soal pemberian kartu tersebut.
"Di sini mereka tidak dilarang menjual kartu ke jemaah haji oleh pihak Arab Saudi. Jadi kami juga tak bisa melarang, " ujar Suhadi, Petuga PPIH, Minggu (21/7/2019).
Namun demi menghilangkan kebingungan jemaah, petugas PPIH tetap memberikan informasi, jemaah haji berhak menolak kartu yang ditawarkan tersebut.
"Kami kasih tahu jika tak mau tolak saja, jika mereka sudah ada nomor dari Indonesia. Tapi jika mau mengambil tidak apa-apa, silahkan," lanjut dia.
Alat komunikasi menjadi salah satu yang dicari jemaah saat tiba di Arab Saudi. Untuk dipakai menghubungi keluarga di Tanah Air, atau berkomunikasi antar jemaah selama di Tanah Suci.
Ini yang tampaknya disadari operator telepon seluler Arab Saudi. Melalui pekerjanya, langsung menjemput bola mencari konsumen mulai dari bandara.
Salah satu pekerja operator Zain, Mohammad Al-Jawi, menuturkan kartu yang diberikan kepada jemaah gratis. Kartu telah berisi 2 giga byte (GB) pulsa internet yang bisa dipakai selama 30 hari.
"It's free call and internet," ujar dia.
Bila pulsa promo yang diberikan telah habis, jemaah bisa mendatangi gerai telepon seluler miliknya untuk isi ulang.Â
Parlin Kasero Tabri, jemaah haji asal Surabaya salah satu jemaah yang berencana memakai kartu yang diberikan. "Nanti saya pakai buat instagram saja atau internet saja," ujar dia.
Tak hanya satu, dia bahkan menerima hingga 2 kartu. "Karena saya kepala rombongan tadi kartunya dikasih lebih," jelas dia semringah.
Dia mengaku sebenarnya telah memiliki paket dari dua kartu lokal yakni Telkomsel dan IM3.  Kartu ini akan dipakai menghubungi keluarganya di Indonesia.
Tonton Video Ini:
Â
Â
Â
Â
Â