Jurus Prabowo Hadapi Tarif Trump, Indonesia Bakal Tingkatkan Impor Produk AS

Peningkatan impor itu terutama di sektor pertanian seperti kedelai dan gandum, yang merupakan komoditas yang tidak diproduksi di dalam negeri.

oleh Tira Santia Diperbarui 08 Apr 2025, 18:31 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2025, 18:31 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, sebagai respons terkait penerapan kebijakan tarif impor Trump, Presiden Prabowo Subianto telah mengarahkan agar Indonesia meningkatkan impor terhadap produk-produk Amerika Serikat (AS).

Peningkatan impor itu terutama di sektor pertanian seperti kedelai dan gandum, yang merupakan komoditas yang tidak diproduksi di dalam negeri dan berasal dari daerah-daerah pemilih Partai Republik di AS.

"Tetapi arahan Pak Presiden, Pak Prabowo, bahwa kita akan meningkatkan produk dari Amerika, terutama juga produk agri-culture yang kita tidak punya, seperti soya bean dan wheat dari negara penghasil agri-culture, yang kebetulan daerah ini adalah daerah konstituennya Republican," kata Airlangga dalam acara Silaturahmi Ekonomi Bersama Presiden RI: Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Nasional, di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (8/4/2025).

Selain itu, Indonesia juga mempertimbangkan pembelian produk rekayasa teknik (engineering product), serta energi seperti LPG dan LNG dari Amerika.

Namun, Airlangga memastikan pembelian ini tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), karena dilakukan melalui skema realokasi atau switch dari sumber pembelian sebelumnya.

"Nah, kemudian juga pembelian daripada engineering product, dan juga dengan pembicaraan dengan Menteri ESDM, juga kita arahan Pak Presiden, kita juga disiapkan untuk membeli LPG dan LNG, peningkatan dari Amerika, tetapi ini tidak menambah, tetapi realokasi pembelian, switch, jadi tidak mengganggu APBN," ujar dia.

Dia menuturkan, melalui pendekatan ini, Indonesia berharap dapat membangun hubungan ekonomi yang lebih kuat dan saling menguntungkan dengan Amerika Serikat, tanpa mengorbankan stabilitas ekonomi dalam negeri.

Airlangga Beberkan Perkembangan Terbaru Proses Negosiasi ke AS soal Tarif Trump

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: tangkapan layar/Tira Santia)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: tangkapan layar/Tira Santia)... Selengkapnya

Airlangga Hartarto mengatakan, dalam menghadapi kondisi global yang tidak menentu, berbagai negara mulai mengambil kebijakan proteksionis.

Misalnya, China memberlakukan tarif impor hingga 34% atas barang-barang dari AS. Kemudian, Vietnam berupaya meminta penundaan tarif terutama untuk produk ekspor seperti Nike, namun belum mendapat respons.

Sementara itu, India tetap dikenai sanksi meskipun melakukan pendekatan diplomatik. Malaysia memilih mengikuti langkah kolektif ASEAN.

"Merespons kondisi global tersebut, sejumlah negara mengambil langkah-langkah kebijakan. China mengenakan tarif impor atas barang dari AS hingga 34%. Vietnam meminta penundaan tarif, terutama untuk produk seperti Nike, namun belum mendapat respons dari AS,"

Untuk Indonesia sendiri mengadopsi pendekatan diplomatik dan aktif membuka akses pasar serta memperkuat kerja sama intra-ASEAN. Hal ini penting mengingat ASEAN menjadi penyumbang defisit perdagangan terbesar kedua bagi AS setelah China.

 

Alasan Pemerintah RI Pilih Negosiasi dengan AS

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)... Selengkapnya

Airlangga Hartarto, mengungkapkan alasan di balik keputusan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengambil jalur negosiasi dalam merespons kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump.

Menurut Airlangga, keputusan ini didasari pertimbangan bahwa Amerika Serikat merupakan mitra strategis bagi Indonesia. Dalam berbagai pembicaraan dan rapat, Presiden Prabowo memberikan arahan agar Indonesia tidak mengambil langkah konfrontatif, melainkan menempuh strategi diplomasi ekonomi melalui negosiasi.

"Arahan Bapak Presiden untuk merespon ini, dalam beberapa kali pembicaraan bahkan dalam rapat, ini Indonesia memilih jalur negosiasi karena Amerika merupakan mitra strategis," kata Airlangga.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan Pemerintah Indonesia adalah melakukan revitalisasi terhadap perjanjian perdagangan dan investasi, termasuk Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) yang terakhir diperbarui pada tahun 1996 dan kini dianggap sudah usang. "Malaysia juga akan mendekati Indonesia melakukan perjanjian TIFA," pungkasnya.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya