Petugas Kesehatan Haji Indonesia dan Arab Saudi Kerja Sama Edukasi Penyakit TB

Kolaborasi Edukasi Kesehatan Kemenkes Indonesia dan Arab Saudi dalam pembinaan, pelayanan dan perlindungan terhadap jemaah haji Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jul 2019, 10:37 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2019, 10:37 WIB
Jemaah Haji Tertua - Siti Binti Mian
Petugas medis saat memeriksa kondisi kesehatan Siti binti Mian. (Liputan6.com/Muhamad Ali)

Liputan6.com, Jakarta - Kesehatan jemaah menjadi kunci utama kelancaran pelaksanaan ibadah haji. Oleh sebab itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sangat berupaya meningkatkan dan menjaga kesehatan jemaah haji Indonesia.

Dilansir dari keterangan tertulis Kemenkes, Jumat (26/7/2019), pelayanan kesehatan Indonesia mendapatkan perhatian khusus dari pihak pemerintahan Arab Saudi setelah permintaan Kemenkes untuk melakukan kolaborasi dalam pembinaan, pelayanan, dan perlindungan terhadap jemaah haji Indonesia.

Salah satu bentuk upaya pemerintah Arab Saudi terhadap kesehatan jemaah haji Indonesia yaitu pada Rabu, 24 Juli 2019 pagi waktu Arab Saudi (WAS) bertempat di Hotel Wardah Mubarak, Sektor 4 Madinah diadakan edukasi kesehatan.

Edukasi kesehatan itu dilakukan bersama Tim Promotif Preventif (TPP), Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, dan Rumah Sakit Nasional Tuberkulosis (TB) Madinah.

Kerja sama edukasi ini baru pertama kali dilaksanakan pada 2019 ini dan disampaikan kepada ratusan jemaah haji haji kloter BPN 01 asal Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Penyampaian materi diawali dengan imbauan penggunaan alat pelindung diri (APD) mulai dari penutup kepala, masker, hingga alas kaki.

Salah seorang penyuluh kesehatan dari TPP Esny menganjurkan jemaah haji untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Contohnya dengan cara membiasakan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Edukasi Perbanyak Cairan Tubuh

20150701-Zamzam-Jakarta
Air zamzam adalah air yang penuh keistimewaan dan diyakini bisa memyembuhkan penyakit.

Tidak hanya edukasi mengenai TB dan jantung, tetapi juga diberikan edukasi mengonsumsi banyak cairan untuk mencegah dehidrasi dengan minum, serta mencontohkan cara dan takaran konsumsi oralit.

"Bapak ibu harus sering minum, setiap 2-3 jam harus minum. Sehari minum 2-3 liter air," ajak Esny.

Pada kegiatan penyuluhan tersebut dihadirkan dokter spesialis paru dari RS Nasional TB Madinah dr Turki bin Sweilem Al Saadi. Ia menjelaskan tentang penyebab, gejala, dan cara pencegahan agar jamaah haji tidak tertular TB.

"Jika anda batuk gunakan masker. Termasuk yang tidak batuk pun gunakan masker agar tidak tertular," pesan dr Turki.

Ia juga menuturkan, bagi yang memiliki gejala TB antara lain seperti batuk selama dua minggu berturut-turut dan berat badan turun drastis tanpa sebab jelas, diminta untuk segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan.

"Pemerintah Arab Saudi menyediakan layanan kesehatan yang tidak dipungut biaya," kata dr Turki.

Dia turut berpesan kepada jemaah haji yang masih merokok untuk menghentikan kebiasaan buruknya itu selama beribadah haji di Tanah Suci.

Materi penyuluhan kepada jemaah asal Balikpapan dilanjutkan kembali dengan edukasi oleh pihak Indonesia melalui petugas kesehatan dari Kemenkes Indonesia dr Az Hafid Nashar, Sp.JP dari KKHI Madinah yang menyampaikan banyak hal terkait penyakit jantung.

Menurut dr Hafid, beberapa kasus kematian jemaah haji Indonesia disebabkan oleh penyakit jantung. Penyakit jantung ini sering menjadi penyebab utama kematian.

Oleh karena itu, jemaah perlu dibekali pengetahuan tentang penyebab, cara pencegahan dan pengobatannya.

"Tadi saya melihat ada beberapa jemaah yang memiliki riwayat penyakit jantung. bahaya jika ada jemaah yang tidak sadar ia mengidap sakit jantung," pungkas dr Hafid.

 

Reporter : Desti Gusrina

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya