Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda merasa seolah ingin memborong semua takjil jelang berbuka ketika berpuasa di Bulan Ramadan? Berbelanja dalam kondisi menahan lapar dan dahaga terkadang menerbitkan keinginan untuk membeli semua makanan.
Begitu pula ketika adzan Maghrib berkumandang, menunjukkan waktu buka puasa telah tiba. Hidangan yang tersaji menghadirkan dorongan kuat untuk mencicipi semua. Hal ini yang kerap kali menggagalkan rencana memperbaiki pola makan atau memulai diet guna menurunkan berat badan di Bulan Ramadan.
Baca Juga
1 Amalan yang Paling Mendekatkan Perempuan ke Surga, Kata Ustadz Adi Hidayat
Mendadak KH Mahrus Ali Lirboyo Batalkan Penerbangan karena Pesawat Bau Mayit, Kisah Karomah Wali
Top 3 Islami: Kisah Kenakalan Gus Miek saat Mondok di Lirboyo, Kemarahan KH Hasyim Asy'ari Nyaris Bikin Pabrik Gula Belanda Bangkrut
Keinginan untuk menyantap semua makanan saat sahur dan berbuka sebetulnya bisa dihindari bila kita dapat mengontrol perasan dengan baik. Dinda Utami dari APKI (Asosiasi Pelatih Kebugaran) Certified Trainer dan NLP Licensed Practitioner memberikan tipsnya.
Advertisement
Pertama, kita harus menancapkan esensi atau makna dari puasa itu sendiri di dalam kepala. Dengan melakukan hal tersebut, akan memudahkan kita untuk bertindak wajar dan tidak berlebihan dalam menyantap makanan di saat sahur dan buka puasa.
"Salah satu dari esensi berpuasa adalah menahan diri. Menahan diri itu berarti memberi waktu dan ruang sebelum kita bertindak. Atau kata lainnya diam sejenak," kata Dinda Utami.
Minum Segelas Air Putih
Jadi, pada saat berbuka puasa, sebaiknya minum segelas air putih terlebih dahulu. Setelah itu, santap kudapan yang manis, seperti kurma, guna mengembalikan energi yang hilang selama kita puasa.
"Kemudian berilah tubuh kita waktu untuk diam sejenak, duduk, dan bernapaslah dengan tenang dan santai," ujar Dinda.
"Dengan begitu, rasa ingin makan berlebihan atau “gragas” bisa turun perlahan," Dinda menambahkan.
Advertisement
Lanjutkan Perilaku Baik hingga Selepas Ramadan
Apabila langkah sederhana itu dapat dilakukan dengan benar, tidak menutup kemungkinan perilaku baik ini bisa kita bawa di hari-hari berikutnya setelah puasa Ramadan usai.
"Tentu saja menahan diri ini tidak berakhir di saat puasa. Tapi diharapkan bisa menjadi tingkah laku yg bisa kita bawa terus ke depannya agar kita dapat selalu menjaga porsi makan," ujar ibu dua orang anak yang juga seorang pelatih kebugaran di Fitness Embassy, Jakarta Selatan.