Ketahui Makna Mendalam di Balik Memaafkan

Ada makna yang lebih dalam dari memaafkan, lebih dari sekadar memberi pengampunan.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Mei 2020, 17:45 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2020, 17:45 WIB
Ilustrasi maaf-maafan (Foto: iStock)
Ilustrasi maaf-maafan (Foto: iStock)

Liputan6.com, Jakarta Lebaran identik dengan saling memaafkan antarindividu. Namun terkadang, memaafkan dianggap sekadar melepaskan masalah dari diri kita. Sebenarnya ada makna yang lebih dalam dari memaafkan, lebih dari sekadar memberi pengampunan.

Mengutip APA.org, Bob Enright, psikolog di University of Wisconsin, Amerika Serikat mengatakan bahwa memaafkan yang sejati berarti selangkah lebih maju, menawarkan sesuatu yang positif seperti empati, belas kasih, dan pengertian, terhadap mereka yang menyakiti Anda.

Orang seringkali salah paham dan menganggap bahwa mengampuni orang lain berarti membiarkan dia yang melukai Anda bebas dari kesalahannya. Meski begitu, memaafkan tidak seperti itu.

Misalnya dalam kasus pidana, seorang pelaku kejahatan tetap harus mendapatkan keadilan atas apa yang dilakukannya. Anda boleh saja memaafkan pelaku kriminal, tapi tetap saja, ganjaran secara hukum atas apa yang dia lakukan harus tetap diterimanya.

"Apakah saya memaafkan atau tidak, itu tidak akan mempengaruhi keadilan yang harus dilakukan," kata Everett Worthington, PhD, ilmuwan yang melakukan penelitian terhadap konsep memaafkan.

"Pengampunan terjadi di dalam diri saya," tambahnya.

Selain itu, beberapa orang juga menganggap bahwa maaf adalah sebuah tanda kelemahan. Worthington menolak kesalahpahaman semacam itu mengenai memaafkan.

"Orang itu pasti tidak mencobanya," kata Worthington.

 

Manfaat Memaafkan

Para peneliti telah menemukan bukti bahwa memaafkan memiliki manfaat kesehatan. Dalam bukunya yang berjudul Forgiveness and Health, Worthington, Loren Toussaint, dan David R. Williams mengatakan bahwa hilangnya stres merupakan faktor penting yang memberikan hubungan pengampunan dan kesejahteraan.

"Pengampunan memungkinkan Anda untuk melepaskan penekan interpersonal kronis yang menyebabkan kita terbebani secara berlebihan," kata Toussaint.

Karena itu, berikan maaf pada mereka yang telah bersalah pada Anda. Namun, bukan berarti masalah dibiarkan berlalu begitu saja. Paling tidak, memaafkan memberikan Anda sebuah kelegaan dan meringankan sedikit beban pada diri sendiri.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya