Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat penjualan tiket Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) di masa arus balik Lebaran (14–17 Mei 2021) mencapai 23.470 tiket. Penjualan tertinggi pada 16 Mei yaitu sebanyak 9.231 tiket.
"Berdasarkan dari data hingga saat ini, total tiket yang terjual untuk 14 s.d 17 Mei 2021 adalah sebanyak 23.740 tiket KA Jarak Jauh, dengan penjualan tertinggi pada 16 Mei yaitu sebanyak 9.231 tiket," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus saat dihubungi Merdeka.com, Sabtu (15/5/2021).
Baca Juga
Joni mengatakan, tidak ada antisipasi khusus dari KAI untuk arus balik Lebaran tahun ini. Mengingat, perseroan masih menerapkan pembatasan pengguna dengan keperluan mendesak saat larangan mudik Lebaran 2021 sebagaimana ketentuan yang berlaku.
Advertisement
"KAI masih menerapkan pembatasan siapa saja yang boleh bepergian pada periode 6-17 Mei ini," tekannya.
Pun, pihaknya memastikan petugas tetap akan melakukan verifikasi berkas-berkas persyaratan saat boarding di stasiun. Penumpang tidak akan diizinkan naik kereta bila dan tiket dibatalkan bila persyaratan tidak lengkap.
"Petugas verifikasi dan pelayanan di stasiun tetap beroperasi normal," tekannya.
Dia menambahkan, selama masa peniadaan mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021, KAI tetap mengoperasikan 10 perjalanan KA Jarak Jauh Komersial dan 28 perjalanan KA Jarak Jauh PSO.
Perjalanan ini untuk melayani orang-orang yang dikecualikan sesuai aturan yang ditetapkan pemerintah, bukan untuk kepentingan mudik maupun balik.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Larangan Mudik Berlaku, Satgas COVID-19: Pengguna Kereta Api Turun Drastis
Larangan mudik Lebaran, yang sudah berlaku mulai 6-17 Mei 2021, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat tren pengguna kereta api turun drastis. Data diambil berdasarkan Tren Mobilitas Penduduk dengan Kereta Api periode April-Mei 2021.
Saat Rapat Koordinasi Satgas Nasional, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19 Dewi Nur Aisyah memaparkan, tren penurunan mobilitas pengguna kereta api selama masa larangan mudik terjadi, seperti di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
"Kita melihat pergerakan orang yang menggunakan transportasi publik, salah satunya kereta api. Pada saat penetapan larangan mudik mulai diberlakukan 6 Mei, memang mobilitas terlihat sangat turun atau drop di semua daerah, terutama DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur," papar Dewi pada Minggu (9/5/2021).
Tampak pada grafik tren mobilitas penduduk pengguna kereta api yang menurun selama larangan mudik berlaku secara rinci, yaitu di DKI Jakarta, rata-rata keberangkatan 3.000-6.000 penumpang turun jadi 400-600. Di Jawa Tengah, rata-rata keberangkatan 4.000-8.000 penumpang turun jadi 100-200.
Di Yogyakarta, rata-rata keberangkatan 1.000-2.000 penumpang turun jadi 90-100. Di Jawa Timur, rata-rata keberanggkatan 1.000-2.000 penumpang turun jadi 200-300 masa periode larangan mudik Lebaran 2021.
Advertisement