Liputan6.com, Abuja - Lebih dari 50 orang Kristen dan Muslim menyelenggarakan buka puasa bersama saat Ramadhan di negara bagian Kaduna, Nigeria. Kegiatan itu ditujukan untuk memperkuat kerukunan dan toleransi beragama.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Dewan Daerah Penanganan dan Penanggulangan Konflik (CMMRC) dan Community Peace Observers (CPO), bekerjasama dengan jaringan Jurnalis Perdamaian (NPJ).
Baca Juga
Mereka bertujuan untuk mempromosikan nilai-nilai etis tentang perilaku damai di antara kelompok etnis dan agama yang beragam tentang perlunya merangkul perdamaian, demikian dikutip dari News Diary Online, Minggu (2/4/2023).
Advertisement
Samson Auta, Koordinator Jaringan Aksi Damai Komunitas (CPAN), Pusat Mediasi Antaragama (IMC), Kaduna, menyatakan bahwa tujuan datang bersama adalah untuk bergabung dengan “saudara-saudara Muslim kita dalam Buka Puasa Ramadhan di komunitas Unguwar Rimi di Kaduna Utara”.
Silaturahmi itu juga untuk menekankan pentingnya memperkuat hidup berdampingan secara damai dan toleransi beragama di antara penganut kelompok dan organisasi agama yang berbeda.
Auta mengatakan Ramadhan – Iftar memberikan kesempatan emas untuk refleksi diri, pengabdian kepada pencipta seluruh umat manusia dan berfungsi sebagai sarana bagi umat Kristiani dan Muslim untuk berinteraksi, berdialog dan bertukar pesan niat baik tentang Perdamaian dan persatuan di negara ini.
Dia menekankan bahwa musim Ramadhan tahun ini telah tiba di tengah tingginya harga bahan makanan di pasar, kelangkaan uang kertas naira secara umum dan kondisi iklim yang hangat karena fenomena terkait perubahan iklim.
Simak video pilihan berikut:
Advertisement
Memperkuat Hubungan Kristen-Muslim
Catherine John, Sekretaris kelompok yang bekerja untuk peringatan dini dan tanggapan dini pada program CIPP, mengatakan bahwa mereka datang untuk bergabung dengan saudara dan saudari Muslim mereka dalam berbuka puasa Ramadhan dengan tujuan untuk memperkuat hubungan Kristen-Muslim di Negara Bagian Kaduna. .
John mengatakan mereka datang dalam jumlah besar sebagai orang Kristen dari bagian lain Kaduna untuk memperkuat toleransi dan kerukunan antar umat beragama dan antar budaya.
Dia mencatat bahwa baik Muslim maupun Kristen pada musim ini sama-sama menjalankan Puasa, “Prapaskah dan Ramadhan”, oleh karena itu perlu bergandengan tangan untuk berdoa demi perdamaian dan stabilitas di negara ini.
Selama acara kumpul-kumpul, berbagai makanan lezat dan minuman dibagikan kepada semua orang selama Iftar.
Kelompok yang sama berencana merayakan Paskah bersama-sama melalui saling kunjung dan berbagi bingkisan kepada mereka yang kurang beruntung.