Top 3 Islami: Jangan Lakukan Ini di Bulan Rajab, Bisa Dilaknat saat Ramadhan

Habib Umar bin Hafidz bahkan memperingatkan apabila hal-hal itu dilakukan di bulan Rajab, maka seseorang akan dilaknat saat bulan Ramadhan

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 03 Jan 2025, 06:30 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2025, 06:30 WIB
Polemik Musik dalam Islam
Ustadz Muflih Safitra (kiri), Ustadz Adi Hidayat atau UAH (tengah), dan Habib Umar bin Hafidz (kanan) bicara soal musik dalam Islam. (Foto: YouTube Muflih Safitra Official, Adi Hidayat Official, dan Nabawi TV)

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki bulan Rajab, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah. Rajab adalah salah satu bulan haram, bersama tiga bulan lainnya.

Di sisi lain, ada beberapa hal yang tak boleh dilakukan di bulan Rajab. Saking berbahayanya, Habib Umar bin Hafidz bahkan memperingatkan apabila hal-hal itu dilakukan, maka seseorang akan dilaknat saat bulan Ramadhan tiba.

Artikel mengenai peringatan Habib Umar bin Hafidz mengenai hal yang apabila dilanggar bisa dilaknat saat Ramadhan menjadi yang terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Kamis (2/12/2024).

Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS) tentang niat qadha puasa Ramadhan di bulan Rajab apakah mendapatkan pahala dobel.

Sementara, artikel ketiga yang juga menjadi perhatian pembaca adalah penjelasan Buya Yahya dan Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengenai pendapat bahwa puasa Rajab adalah bid'ah.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

1. Jangan Lakukan Ini di Bulan Rajab, Bisa Dilaknat saat Ramadhan Kata Habib Umar bin Hafidz

Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Habib Umar bin Hafidz
Kolase Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Habib Umar bin Hafidz (Foto: Instagram/ustadzabdulsomad_official dan YouTube Nabawi TV)

Bulan Rajab telah tiba. Muslim sejatinya bahagia karena tidak lama lagi memasuki Ramadhan, bulan yang sangat dinantikan oleh umat Islam.

Rajab menjadi salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Istilah lainnya disebut asyhurul hurum alias bulan haram. Selain Rajab, tiga bulan lain yang dimuliakan ialah Zulkaidah, Zulhijjah, dan Muharram.

Setiap memasuki bulan haram, aktivitas ibadah muslim harus lebih ditingkatkan dari bulan-bulan biasa. Hal ini karena setiap amalan yang dikerjakan akan mendatangkan pahala yang berlipat. Sebaliknya, muslim juga harus pantang melakukan kemaksiatan di bulan Rajab.

Ulama kharismatik Habib Umar bin Hafidz pernah berpesan agar umat Islam menyambut bulan Rajab dengan melakukan berbagai perbuatan amal saleh. Ketika memasuki Rajab, Habib Umar menekankan agar muslim memperbanyak istighfar dan memanfaatkan setiap malam-malamnya dengan ibadah.

“Berbahagialah dengan memperbanyak ketaatan kepada Allah,” katanya dikutip YouTube Darhid Fz, Selasa (31/12/2024).

Di sisi lain, Habib Umar memberikan peringatan kepada muslim selama bulan Rajab. Ulama asal Yaman itu berpesan agar muslim tidak melakukan beberapa hal yang dapat merugikan dirinya saat memasuki Ramadhan.

Apa saja hal-hal yang harus dihindari agar tidak celaka saat bulan suci nanti? Simak penjelasan Habib Umar selengkapnya.

Selengkapnya baca di sini

2. Niat Qadha Puasa Ramadhan di Bulan Rajab, Apakah Dapat Pahala Dobel? UAS Menjawab

Ustaz Abdul Somad alias UAS membahas masalah pemanggilan arwah (https://www.instagram.com/p/CV5K-BnvdgE/)
Ustaz Abdul Somad alias UAS membahas masalah pemanggilan arwah (https://www.instagram.com/p/CV5K-BnvdgE/)

Puasa di bulan Ramadhan hukumnya adalah wajib. Jika ditinggalkan, maka muslim harus menggantinya (qadha puasa) di waktu lain sebelum memasuki bulan suci berikutnya. 

Qadha puasa Ramadhan dilakukan sejumlah puasa yang ditinggalkan. Misalnya, jika tidak puasa Ramadhan selama lima hari karena alasan syar’i, maka qadha puasanya juga lima hari. 

Ketentuan qadha puasa Ramadhan telah disebutkan dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 184.

...Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain…” 

Pada dasarnya, qadha puasa Ramadhan boleh dilakukan kapan saja selama belum tiba Ramadhan berikutnya. Namun, alangkah baiknya disegerakan agar utang puasanya cepat selesai.

Muslim yang memiliki utang puasa Ramadhan dapat memanfaatkan kemuliaan bulan Rajab. Mengingat ibadah-ibadah yang dilakukan di bulan tersebut akan dilipatgandakan pahalanya karena termasuk bulan yang dimuliakan (asyhurul hurum).

Pada bulan Rajab juga terdapat puasa sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan. Sebagian ulama menekankan anjuran puasa Rajab di 10 hari pertama, seperti yang disampaikan KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.

Jika melaksanakan qadha puasa Ramadhan di bulan Rajab, apakah muslim memperoleh pahala dobel? Yakni pahala ganti puasa wajib dan ganjaran puasa sunnah Rajab. Simak berikut penjelasan dari Ustadz Abdul Somad alias UAS.

Selengkapnya baca di sini

3. Puasa Rajab Amalan Bid’ah? Simak Hukumnya Menurut Buya Yahya dan UAH

Buya Yahya dan UAH
Kolase Buya Yahya dan Ustadz Adi Hidayat atau UAH. (Foto: Instagram @buyayahya_albahjah dan YouTube Adi Hidayat Official)

Umat Islam patut bahagia dan bersyukur ketika memasuki bulan Rajab. Sebab, Rajab adalah bulan yang memiliki banyak keutamaan dan keberkahan. Apalagi bulan ini termasuk yang dimuliakan bersama tiga bulan lainnya dalam Islam.

Ada empat bulan haram dalam Islam. Keempatnya ialah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Dalil empat bulan yang dimuliakan terdapat dalam surah At-Taubah ayat 36. 

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّ 

Artinya: “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (mulia). Itulah (ketetapan) agama yang lurus.”

Di antara keistimewaan bulan haram adalah dilipatgandakannya pahala. Karenanya, muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh di bulan-bulan tersebut, termasuk pada bulan Rajab.

Salah satu amalan yang selalu diingatkan para ulama untuk dilakukan adalah puasa. Waktu puasa Rajab dilakukan sejak hari pertama hingga terakhir, namun sebaiknya tidak dilakukan sebulan penuh agar tidak menyerupai puasa Ramadhan. 

Selengkapnya baca di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya