3 Korban Longsor Lumajang Insya Allah Mati Syahid, Begini Penjelasannya

Hujan deras memicu banjir lahar dingin di kawasan Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat dinihari, 7 Juli 2023. Selain itu, hujan juga memicu longsor yang menyebabkan memicu tiga korban jiwa

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2023, 04:30 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2023, 04:30 WIB
Longsor Lumajang
Kondisi rumah warga yang tertimbun longsor dari arah dapur, kamar tidur hingga ruang tamu di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (7/7/2023). (Foto: BPBD Kabupaten Lumajang)

Liputan6.com, Jakarta - Hujan deras memicu banjir lahar dingin di kawasan kaki Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat dinihari, 7 Juli 2023. Selain itu, hujan juga memicu longsor yang menyebabkan memicu tiga korban jiwa.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, tiga orang yang masih tercatat satu keluarga tewas akibat tanah longsor di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo.

Dia menyatakan, ketiga korban longsor ditemukan sudah tidak bernyawa usai rumahnya tertimbun longsor Lumajang pada bagian dapur dan kamar tidur.

"Dini hari tadi sekitar pukul 04.00 WIB kami mengevakuasi tiga korban meninggal dunia, yang merupakan satu keluarga," kata Patria, mengutip kanal Regional Liputan6.com, Sabtu (8/7/2023)

Tiga orang yang masih satu keluarga meninggal akibat rumahnya tertimpa longsor adalah Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan bayi berumur 4 bulan, Galang Naendra Putra.

Diduga korban meninggal karena saat terjadi longsor mereka masih dalam kondisi tidur. Sedang dua penghuni rumah lainnya, Seger dan Sintawati, yang sudah lansia, selamat karena terjaga dari tidur.

Duka cita mendalam untuk keluarga korban dan semoga menjadi syahidnya.

Seperti diketahui, dalam Islam ada beberapa kriteria mati syahid. Salah satunya adalah tertimpa benda keras,seperti longsor atau reruntuhan bangunan akibat gempa.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

7 Kategori Mati Syahid, Termasuk Tertimpa Reruntuhan atau Longsor

Jembatan gantung Kali Regoyo Lumajang putus diterjang banjir lahar dingin Semeru. (Istimewa)
Jembatan gantung Kali Regoyo Lumajang putus diterjang banjir lahar dingin Semeru. (Istimewa)

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasa'i.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ أَوْقَعَ أَجْرَهُ عَلَيْهِ عَلَى قَدْرِ نِيَّتِهِ، وَمَا تَعُدُّونَ الشَّهَادَةَ؟ قَالُوا الْقَتْلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الشَّهَادَةُ سَبْعٌ سِوَى الْقَتْلِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ: الْمَطْعُونُ شَهِيدٌ، وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ، وَالْغَرِيقُ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ الْهَدَمِ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ ذَاتِ الْجَنْبِ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ الْحَرَقِ شَهِيدٌ، وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدَةٌ

Artinya: “Rasulullah SAW bersabda, ‘Sungguh Allah telah memberikan pahala kepadanya sesuai niatnya. Apa yang kalian tahu tentang orang-orang yang gugur sebagai syahid?’ Mereka menjawab, ‘Ya mereka yang gugur di jalan Allah.’ 

Rasulullah lalu menjelaskan, ‘Mati syahid ada tujuh jenis selain gugur di jalan Allah: (1) korban meninggal karena wabah tha’un (wabah pes) adalah syahid, (2) korban meninggal karena sakit perut juga syahid, (3) korban tenggelam juga syahid, (4) korban meninggal tertimpa reruntuhan juga syahid, (5) korban meninggal karena radang selaput dada (pleuritis) juga syahid, (6) korban meninggal terbakar juga syahid, dan (7) wanita meninggal karena hamil adalah syahid.’” (HR An-Nasa`i). 

Dalam hadis tersebut disebutkan ada 7 golongan mati syahid selain gugur di jalan Allah. Yakni meninggal karena wabah, meninggal karena sakit perut, meninggal karena tenggelam, meninggal karena reruntuhan, meninggal karena radang selaput dada, meninggal karena terbakar, dan wanita meninggal karena hamil.

Hadis Lain yang Memperkuat

Dusun Kamar Kajang Tertimbun Material Gunung Semeru
Warga menggunakan kayu untuk memindahkan sepeda motor melalui jalan banjir di Dusun Kamar Kajang, Lumajang, Kamis (9/12/2021). Luapan air sungai bercampur material lahar dingin erupsi Gunung Semeru merendam puluhan rumah akibat diguyur hujan deras pada Selasa dan Rabu malam. (Juni Kriswanto/AFP)

Dalam hadis lain riwayat Bukhari dan Muslim, melansir situs NU, Rasulullah SAW menyebut lima pintu syahid termasuk orang yang gugur di jalan Allah.

Kelima pintu mati syahid itu adalah korban meninggal karena wabah, meninggal karena sakit perut, meninggal karena tenggelam, meninggal karena reruntuhan, dan meninggal karena gugur di jalan Allah.

 وعن أبي هريرة رضي الله عنه، قال قال رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ المَطْعُوْنُ والمَبْطُوْنُ، والغَرِيْقُ، وصَاحِبَ الهَدْمِ، والشَهِيْدُ فِي سَبِيْلِ اللهِ متفق عليه

Artinya: “Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Orang yang mendapat derajat syahid ada lima jenis, yaitu (1) korban meninggal karena wabah tha’un (pes), (2) korban meninggal karena sakit perut, (3) korban tenggelam, (4) korban reruntuhan, dan (5) orang gugur di jalan Allah.’” (HR Bukhari dan Muslim). 

Jika merujuk hadis-hadis di atas, maka korban meninggal akibat longsor di Lumajang tergolong mati syahid.

Hanya saja, Pakar Al-Qur’an KH Ahsin Sakho Muhammad menegaskan bahwa korban yang mati syahid harus dalam keadaan iman dan Islam yang terjaga hatinya, bukan dalam kondisi bermaksiat. Itu artinya, jika seseorang yang meninggal terebut bukan muslim, maka status syahidnya gugur. Wallahu’alam.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya