Liputan6.com, Madinah - Raudhah menjadi salah satu tempat mustajab yang paling banyak diminati jemaah haji ketika berada di Kota Madinah. Tak terkecuali jemaah haji Indonesia gelombang dua yang saat ini tengah melanjutkan rangkaian ibadah di Kota Madinah sebelum pulang ke Tanah Air.
Raudhah yang juga disebut sebagai taman surga ini adalah sebuah area di kawasan Masjid Nabawi yang berada di antara mimbar dan rumah Nabi Muhammad SAW (sekarang makam Nabi). Raudhah memiliki luas dari arah timur ke barat sepanjang 22 meter dan dari utara ke selatan 15 meter.
Baca Juga
“Raudhah adalah tempat di mana doa-doa dikabulkan (tempat mustajab),” ujar Koordinator Media Center Haji (MCH) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat Dodo Murtado, Rabu (12/7/2023).
Advertisement
Otoritas Arab Saudi melalui pengelola Masjid Nabawi telah menetapkan ketentuan dan tata cara masuk Raudhah. Pertama, setiap jamaah haji hanya bisa masuk ke Raudhah satu kali bersama dengan kelompok terbang (kloter) sesuai dengan jadwal yang ditentukan dari Kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah PPIH Arab Saudi.
"Kedua, jadwal masuk ke Raudhah berlaku sekali dan tidak bisa diganti ke waktu yang lain,” kata Dodo.
Selanjutnya, ketua kloter akan berkoordinasi dengan pembimbing ibadah sektor untuk mendapatkan informasi jadwal masuk ke Raudhah.
"Setelahnya, jemaah kloter menuju sekitar area pintu 37 dan 38, atau pintu pagar 359 Masjid Nabawi, satu jam sebelum jadwal masuk Raudhah,” ujar Dodo.
"PPIH mengimbau jemaah agar mengikuti arahan dari petugas sektor khusus Masjid Nabawi,” tambah dia.
Sebelumnya diberitakan, petugas PPIH Arab Saudi Daker Madinah telah menyiapkan tasrih atau surat izin masuk Raudhah untuk jemaah haji Indonesia gelombang kedua. Ini merupakan salah satu layanan yang diberikan petugas kepada para jemaah haji Indonesia selama berada di Kota Madinah.
"Secara umum pelayanan yang kita berikan sama dengan jemaah gelombang pertama bahwa mereka akan melaksanakan ziarah ke Raudhah. Kita sudah siapkan tasrih," ujar Kepala Daker Madinah PPIH Arab Saudi, Zaenal Muttaqin, Minggu (9/7/2023).
Disiapkan Tasrih Masuk Raudhah
Pengajuan tasrih masuk Raudhah kepada otoritas Arab Saudi ini telah dilakukan petugas Daker Madinah sejak sebelum jemaah gelombang dua tiba di Kota Nabi. Pengajuan ini akan terus dilakukan secara bertahap seiring dengan kedatangan jemaah haji gelombang kedua ke Madinah yang berlangsung hingga 24 Juli 2023 mendatang.
"Jadi hari pertama tanggal 10 kedatangan, 11-12 Juli itu kita siapkan (tasrih) mereka terlebih dahulu. Jadi tanggal 13 hari pertama kemungkinan InsyaAllah untuk 17 kloter yang akan keluar tasrihnya," katanya.
Selain tasrih Raudhah, PPIH Daker Madinah juga menyiapkan pelayanan lainnya untuk jemaah haji gelombang dua, mulai dari akomodasi hingga katering. Termasuk memantau pergerakan bus jemaah haji dari Makkah ke Madinah menggunakan Global Positioning System (GPS).
Sebagai informasi, jemaah haji gelombang dua ini akan berada di Madinah secara bergiliran selama 8 hingga 9 hari. Selama di Madinah, mereka akan melaksanakan ibadah arbain (sholat 40 waktu berjamaah) di Masjid Nabawi, berziarah ke Raudhah dan makam Nabi, hingga berkunjung ke tempat-tempat bersejarah seperti Masjid Quba dan Qiblatain.
Jemaah haji gelombang dua ini akan dipulangkan secara bertahap ke Indonesia melalui Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah pada 19 Juli hingga 2 Agustus 2023.
Jadwal kepulangan ini bisa saja bertambah mengingat ada sekitar 8.000 jemaah kuota tambahan yang ikut diberangkatkan ke Tanah Suci pada gelombang dua.
Advertisement