Liputan6.com, Jakarta - Kelahiran Nabi Muhammad SAW membawa kebahagian dan rahmat bagi seluruh alam. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Anbiya ayat 107,
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
Artinya: "Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam."
Sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran seorang hamba Allah yang begitu mulia, seluruh umat muslim tepat pada tanggal 12 Rabiul Awal di setiap tahunnya merayakan hari suka cita tersebut atau biasa kita sebut dengan peringatan maulid nabi.
Advertisement
Baca Juga
Mengingat kembali peristiwa bersejarah dalam Islam, kelahiran Nabi Muhammad SAW telah menggemparkan dunia. Sejumlah peristiwa luar biasa menyambut kemunculan putra Abdullah ini, hingga semua makhluk heran dan saling bertanya mengenai kejadian pada saat itu.
Mengutip dari laman NU online, berikut adalah beberapa peristiwa luar biasa yang mengiringi kelahiran Nabi Muhammad SAW ke muka bumi.
Saksikan Video Pilihan ini:
Pancaran Cahaya
Saat Nabi Muhammad lahir, seisi rumah Abdullah diterangi cahaya, bahkan kilaunya memancar sampai ke negeri Syam. Fathimah binti Abdullah yang hadir dalam peristiwa ini melaporkan:
حضرت ولادة رسول الله صلى الله عليه وسلم فرأيت البيت حين وضع قد امتلأ نوراً، ورأيت النجوم تدنو حتى ظننت أنها ستقع علي. و ولد مختونا.
Artinya: “Aku hadir saat Rasulullah saw dilahirkan. Saat itu, tampak cahaya menerangi seisi rumah. Aku melihat bintang-bintang turun mendekat, sampai aku mengira benda langit itu akan menimpaku. Aku juga melihat Rasulullah lahir sudah dalam keadaan sudah dikhitan.” (Ahmad bin Umar al-Anshari, Itsbatu Nubuwati Muhammad, 2004: halaman 52)
Dalam satu hadis, Rasulullah mengisahkan bahwa saat melahirkan, sang ibu melihat cahaya yang sangat terang sampai sinarnya menyentuh gedung-gedung di Syam. Berkaitan dengan hal ini, dalam satu hadis diriwayatkan:
عَنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ أَنَّهُمْ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَخْبِرْنَا عَنْ نَفْسِكَ. قَالَ: "دَعْوَةُ أَبِي إِبْرَاهِيمَ، وبُشْرَى عِيسَى، وَرَأَتْ أُمِّي حِينَ حَمَلَتْ بِي كَأَنَّهُ خَرَجَ مِنْهَا نُورٌ أَضَاءَتْ لَهُ قُصُورُ بُصْرَى مِنْ أَرْضِ الشَّامِ".
Artinya: “Dari sahabat-sahabat Rasulullah saw, mereka pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, ceritakanlah kepada kami tentang dirimu.’ Rasul menjawab, ‘Aku adalah doa ayahku Ibrahim, dan berita gembira yang disampaikan Isa. Saat ibuku mengandungku, ia melihat seakan-akan dari tubuhnya keluar nur (cahaya) yang dapat menerangi semua gedung kota Basrah yang ada di negeri Syam.’” (HR. Al-Hakim)
Advertisement
Siti Aminah Tidak Merasakan Keluhan saat Mengandung
Secara medis, seorang ibu akan mengalami keluhan ketika sedang mengandung. Beberapa keluhan yang sering terjadi di antaranya mudah lelah, mual dan muntah, suasana hati tidak stabil, keputihan, nyeri pada ulu hati, sakit kepala, kaki bengkak, dan sebagainya. Akan tetapi, kondisi fisik demikian tidak dialami oleh ibunda Nabi Muhammad.
Dalam riwayat Ibnu Ishaq dijelaskan, Siti Aminah pernah mengisahkan saat dirinya sedang mengandung janin Nabi Muhammad, ia mendengar suara tanpa rupa, “Sungguh engkau sedang mengandung seorang pemimpin umat.”
Lantas Aminah menimpali, “Aku tidak merasakan bahwa diriku sedang mengandung, juga tidak merasakan berat sebagaimana yang dirasakan wanita hamil pada umumnya. Hanya saja, aku merasa janggal karena aku tidak mengalami datang bulan (salah satu ciri-ciri wanita hamil).” (Yusuf bin Isma’il an-Nabhani, Al-Anwârul Muḫamamdiyah, 1997: h. 15)
Berhala-Berhala di Muka Bumi Terjungkal
Salah satu peristiwa menakjubkan bertepatan dengan lahirnya Nabi Muhammad adalah berhala-berhala di muka bumi terjungkal. Hal ini menjadi simbol bahwa kehadiran nabi akhir zaman di dunia memiliki misi untuk menyudahi kemusyrikan. Imam al-Bushiri dalam Qashîdah Burdah-nya menyampaikan:
وَبَعْدَمَا عَايَنُوْا فِيْ الْأُفُقِ مِنْ شُهُبِ # مُنْقَضَّةٍ وَّفْقَ مَا فِيْ الْأَرْضِ مِنْ صَنَمِ
Artinya: “Setelah orang-orang kafir melihat bintang-bintang di ufuk berjatuhan, berhala-berhala di muka bumi kemudian terjungkal.”
Syair di atas menjelaskan bahwa saat Nabi Muhammad lahir, iblis tidak bisa lagi mencuri dengar di langit karena aksesnya sudah tertutup. Ketika iblis ingin mencoba mencuri dengar, mereka akan dilempari dengan bintang. Bersamaan dengan peristiwa ini, berhala-berhala di bumi juga terjungkal. Kendati orang-orang kafir menyaksikan semua ini, mereka masih saja tidak beriman. (An-Nafahatusy Syadziliyyah fi Syarhil Burdatil Bushyiriyah, 2005: halaman 455-456).
Selain tumbangnya berhala, sejumlah simbol kehancuran ajaran musyrik juga terjadi seperti matinya api sesembahan umat Majusi yang selama seribu tahun tidak pernah padam, runtuhnya tempat sejumlah tempat ibadah orang kafir, dan sebagainya.
Advertisement
Gemparkan Umat Yahudi
Salah satu kebanggaan yang dimiliki umat Yahudi atau Bani Israil adalah banyak nabi yang berasal dari ras mereka. Setidaknya hanya 10 nabi yang bukan dari Bani Israil, yaitu Nuh, Hud, Shalih, Syu’aib, Ibrahim, Luth, Ishaq, Ya’qub, Isma’il, dan Muhammad. Ibnu Abbas menegaskan:
كل الأنبياء من بني إسرائيل إلا عشرة: نوح وهود وصالح وشعيب وإبراهيم ولوط وإسحاق ويعقوب وإسماعيل ومحمد عليهم الصلاة والسلام
Artinya: “Seluruh nabi berasal dari Bani Israil, kecuali sepuluh yaitu Nuh, Hud, Shalih, Syu’aib, Ibrahim, Luth, Ishaq, Ya’qub, Isma’il, dan Muhammad.”
Berangkat dari realita ini, sebelum nabi terakhir lahir, umat Yahudi merasa percaya diri jika nabi yang kelak dinamai Muhammad itu berasal dari kalangan mereka. Akan tetapi begitu sudah lahir, ternyata nabi itu dari keturunan bangsa Arab, mereka kaget bukan kepalang. Hal ini membuat mereka terpukul dan sangat kecewa hingga akhirnya tidak mau beriman.
Berkaitan dengan hal ini, ada kisah menarik. Sekali waktu saat malam kelahiran Nabi Muhammad, ada seorang Yahudi yang mendatangi rumah Siti Aminah untuk memastikan. Setelah si Yahudi itu tahu bahwa bayi Aminah adalah nabi terakhir yang selama ini dijanjikan dalam Taurat dan Injil, ia kaget dan pingsan.
Setelah siuman, ia berkata, “Celaka! Hilang sudah kenabian dari Bani Israil.”