Amalan Penjaga Iman hingga Hari Kiamat, Simak Penjelasan Gus Baha

Ulama asal Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengungkap amalan yang akan menjadi penjaga iman hingga hari kiamat. Amalan tersebut adalah membaca sholawat.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 29 Sep 2023, 14:30 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2023, 14:30 WIB
Gus Baha (Tangkap Layar Youtube Kumparan Dakwah)
Gus Baha (Tangkap Layar Youtube Kumparan Dakwah)

Liputan6.com, Jakarta - Al-Qur’an maupun hadis nabi telah menerangkan bahwa kiamat adalah hari berakhirnya kehidupan umat manusia di dunia. Pada hari kiamat alam semesta akan hancur. Terjadi gempa dan gunung meletus yang lebih dahsyat dari biasanya.

Beruntunglah bagi orang yang beriman. Mereka tidak akan merasakan dahsyatnya kiamat. Sebab, orang beriman akan menghirup angin lembut lalu meninggal dunia sebelum peristiwa kiamat terjadi.

Sebagai muslim tentu ingin selalu terjaga imannya hingga hari kiamat. Tentu kita ingin menjadi golongan yang selalu istiqomah taat dan bertakwa kepada-Nya hingga hari akhir.

Kita perlu menjaga iman. Jangan sampai iman kita lemah hingga akhirnya mudah untuk melakukan maksiat. Salah satu upaya untuk menjaga iman adalah dengan menjalankan amalan-amalan.

Ulama asal Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengungkap amalan yang akan menjadi penjaga iman hingga hari kiamat. Amalan tersebut adalah membaca sholawat. 

“Sayyid Zabidi berkata, sholawat ini akan menjaga umat sampai hari kiamat dan tidak akan salah memperlakukan nabinya. Saya ulangi lagi, sholawat ini akan menjaga umat Rasulullah dan ini akan menjaga tauhid mereka sampai hari kiamat,” kata Gus Baha dikutip dari tayangan YouTube Santri Gayeng.

"Minimal Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammad,” ucap Gus Baha.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Makna Sholawat

Gus Baha (Tangkap layar YouTube Kumparan Dakwah)
Gus Baha (Tangkap layar YouTube Kumparan Dakwah)

Membaca sholawat merupakan perintah Allah SWT yang tertuang dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 56. Dalam ayat tersebut diterangkan bahwa Allah beserta malaikat-Nya juga bersholawat kepada nabi.

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ  يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا 

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” 

Menurut Gus Baha, membaca sholawat merupakan bukti cinta seorang muslim pada nabi. Jika dimaknai lebih dalam, dalam sholawat posisi Tuhan dan nabi jelas.

Allahumma itu artinya Allah adalah Pemberi dan Muhammad betapa pun hebatnya beliau adalah tetap penerima,” katanya.

“Dengan mengatakan Allahumma shalli ala Muhammad artinya Allah itu adalah Pemberi. Saya mohon ya Allah, Engkau adalah Pemberi. Berilah sholawat-Mu kepada Muhammad. Allah Pemberi, Muhammad penerima. Jelas siapa Tuhan dan siapa nabi,” lanjutnya.

Selain menjadi bukti cinta nabi, sholawwat juga bukti takzim sekaligus bukti tauhid. Sholawat akan menjadi penjaga tauhid hingga hari kiamat kelak.

“Kata Sayyid Zabidi, sholawat itu berkahnya takzim kepada Rasulullah bahwa begitu berhaknya Rasulullah mendapat sholawat dari Allah,” jelasnya

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya