Liputan6.com, Jakarta - Tanda-tanda kiamat banyak disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadis nabi. Salah satu hadis nabi yang membicarakan tanda kiamat dan banyak dirujuk dalilnya adalah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Hadis tersebut menyebutkan bahwa yang menjadi tanda kiamat besar adalah terbitnya matahari dari barat, turunnya Nabi Isa bin Maryam, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, terjadi tiga gerhana di timur, barat, dan jazirah Arab, dan muncul api dari Yaman. (Lihat Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi, Al-Jāmi’us Ṣaḥīḥ, [Beirut, Dārul Afaq Al-Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 178).
Namun, selain hadis tersebut ada juga hadis lain yang membicarakan tanda kiamat. Salah satunya hadis tentang tanah Arab menghijau sebagai tanda kiamat. Hadis ini belakangan dikaitkan dengan fenomena alam yang terjadi di Arab Saudi, yakni di wilayah tersebut mulai tampak subur.
Advertisement
Baca Juga
Berikut redaksi hadisnya yang diriwayatkan oleh banyak imam, di antaranya Imam Muslim, Imam Ibnu Hibban, Imam Ahmad, dan Imam Al-Hakim.
لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَكْثُرَ الْمَالُ وَيَفِيْضُ، حَتَّى يَخْرُجَ الرَّجُلُ بِزَكَاةِ مَالِهِ فَلَا يَجِدُ أَحَدًا يَقْبَلُهَا مِنْهُ، وَحَتَّى تَعُوْدَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوْجًا وَأَنْهَارًا
Artinya: “Kiamat tidak akan terjadi sampai harta menjadi banyak, hingga seseorang keluar membawa zakat lalu tidak menemukan orang yang sah untuk menerimanya, dan sampai bumi Arab kembali menjadi tanah lapang penuh tumbuhan dan sungai-sungai mengalir.” (Muslim, Shahih Muslim, [Beirut: Dar Ihya’ut Turatsil ‘Arabi], juz II, halaman 701).
Simak Video Pilihan Ini:
Penjelasan Imam Nawawi
Mengutip NU Online, hadis yang diriwayatkan banyak imam itu menjelaskan bahwa salah satu tanda kiamat adalah bumi Arab kembali menjadi maraj, yang berarti tanah lapang yang dipenuhi tumbuhan. Untuk mengetahui bagaimana maksud hadis tersebut, mari simak penjelasan dari para ulama agar tidak salah kaprah.
Menurut Imam Nawawi, makna tanah Arab menghijau adalah karena sudah tidak ada lagi orang yang mengurusnya seperti menanam dan menyiram.
معناه والله أعلم أنهم يتركونها ويعرضون عنها فتبقى مهملة لا تزرع ولا تسقى من مياهها وذلك لقلة الرجال وكثرة الحروب وتراكم القتن وقرب الساعة وقلة الآمال و عدم الفراغ لذلك والاهتمام به
Artinya: “Makna tanah Arab menjadi ladang yang hijau—wallahu a’lam—adalah orang-orang meninggalkannya, tidak ditanami dan disirami dari sungai-sungainya. Demikian itu sebab jumlah kaum lelaki sedikit, banyaknya peperangan dan kerusuhan, dekatnya kiamat, minimnya harapan, dan tidak adanya waktu untuk mengurus hal tersebut.” (An-Nawawi, Syarh Shahih Muslim, [Beirut: Dar Ihya’ut Turatsil ‘Araby], juz VII, halaman 97).
Advertisement
Penjelasan Imam Qurthubi
Makna tanah Arab menghijau sebagai tanda kiamat juga dijelaskan oleh ulama lain seperti Imam Al-Qurthubi. Menurutnya, maksud hadis tersebut adalah orang-orang Arab sudah tidak lagi meminta pertolongan dan berpindah-pindah tempat, mereka memilih menyibukan diri dengan bercocok tanam sehingga tanahnya menjadi subur. Penjelasan Imam Qurtubhi ini dinukil oleh Imam Suyuthi.
أي تنصرف دواعي العرب عن مقتضى عادتهم من انتجاع الغيث والارتحال عن المواطن للحروب والغارات ومن عزة النفوس العربية الكريمة الأبية إلى أن يتقاعدوا عن ذلك فيشتغلوا بغراسة الأرض وعمارتها وإجراء مياهها
Artinya: “Maksud hadits di atas adalah keinginan orang Arab telah beralih dari yang sebelumnya meminta pertolongan dan berpindah-pindah tempat karena banyak peperangan dan serangan, mereka menjadi enggan melakukan itu semua, lalu mereka menyibukan diri dengan bercocok tanam dan mengalirkan air-air sungai.” (Jalaluddin As-Suyuthi, Syarh Shahih Muslim, [KSA: Dar Ibn ‘Affan, 1996], juz III, halaman 84).
Pengajar Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyyah Berjan Purworejo, Ustadz Rif’an Haqiqi menyimpulkan, dari kedua paparan di atas dapat diketahui bahwa apapun sebab tanah Arab menghijau tidak menjadi tanda kiamat jika hanya terjadi dalam batas waktu tertentu saja. Wallahu a’lam.