Buya Yahya Sindir Orang Kaya, Waktu Miskin Malah Shaf Pertama Pengajian

Buya Yahya sindior orang kaya yang suka melupakan nikmat, serta justru menjauh dari Allah, fenomena yang sering terjadi di masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jun 2024, 10:30 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2024, 10:30 WIB
KH Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya)
Ulama kharismatik sekaligus Pengasuh LPD Al Bahjah, Buya Yahya. (YouTube Al Bahjah TV)

Liputan6.com, Jakarta - KH Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya), menyampaikan pesan yang sangat mendalam mengenai bagaimana seharusnya kita menyikapi karunia dan nikmat yang diberikan oleh Allah.

Ia menyoroti fenomena di mana manusia sering kali terlena dengan karunia duniawi hingga lupa untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Seolah dia menyindir orang kaya yang semakin jauh dengan Allah SWT.

Buya Yahya mengisahkan tentang seseorang yang dahulu rajin mengikuti pengajian meskipun hanya dengan berjalan kaki.

"Ya Allah dulu waktu saya masih jalan kaki bisa di shof yang pertama waktu pengajian," ujarnya.

Namun, setelah diberikan sepeda oleh Allah, kehadirannya di pengajian mulai berkurang. "Ya Allah setelah Kau beri sepeda di shof yang kedua," lanjut Buya Yahya, seperti dikutip dari kanal YouTube @Al Bahjah TV,

Ketika orang tersebut memiliki motor, ia semakin jarang mengikuti pengajian, hingga ketika makin kaya dan memiliki mobil, ia hanya bisa menghadiri pengajian sebulan sekali.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Selain Kenikmatan Harta, Juga Kenikmatan Ini

Mobil Jeep Rubicon bernopol B-120-DEN juga dihadirkan dalam rekontruski kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Mario Dandy
salah satu bentuk kenikmatan harta. (Foto: Ady Anugrahadi/Liputan6.com).

Fenomena ini, menurut Buya Yahya, menunjukkan bagaimana kenyamanan duniawi sering kali membuat manusia lalai. Alih-alih semakin bersyukur dan mendekat kepada Allah, banyak yang justru semakin menjauh.

"Ya Allah karunia terus Kau berikan kepadaku tapi kenapa aku bukan tambah dekat kepadamu," ujarnya menirukan doa yang seharusnya kita panjatkan ketika menyadari kelalaian ini.

Pesan ini juga sangat relevan bagi mereka yang masih lajang atau belum menikah. Buya Yahya menekankan bahwa saat masih jomblo, banyak yang rajin mengikuti pengajian dan beribadah.

"Dulu waktu masih jomblo rajin ngaji," kata beliau.

Namun, setelah menikah, tidak jarang yang kemudian mulai mengurangi frekuensi ibadahnya. Hal ini menjadi pelajaran penting bagi yang masih lajang agar tidak terpengaruh oleh perubahan kondisi hidup.

Menurut Buya Yahya, memiliki pasangan seharusnya tidak menjadi alasan untuk mengurangi ibadah.

Sebaliknya, dengan bertambahnya karunia dari Allah, kita seharusnya semakin rajin beribadah dan bersyukur.

Buya juga mengingatkan agar kita tidak terlena dengan karunia yang diberikan Allah. Karunia seharusnya menjadi jalan untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya, bukan sebaliknya.


Inti yang Disampaikan Buya Yahya Begini

"Ini namanya jangan banyak gara-gara karunia ternyata justru kita jauh dari Allah," tegasnya.

Kesadaran akan hal ini sangat penting dalam menjalani kehidupan. Buya Yahya menekankan bahwa karunia yang Allah berikan haruslah membuat kita semakin sadar akan keberadaan dan kebesaran-Nya.

"Semestinya aku harus sadar dengan karunia akan semakin dekat," ucapnya.

Dengan begitu, kita dapat menjalani kehidupan ini dengan lebih baik dan penuh makna. Karunia dan nikmat yang diberikan Allah seharusnya menjadi sarana untuk semakin mendekat kepada-Nya, bukan menjauh.

Kesadaran ini akan membuat kita lebih bersyukur dan tidak lalai dalam menjalankan kewajiban sebagai hamba-Nya.

"Ya Allah, berikanlah kami kesadaran untuk selalu mendekat kepada-Mu dalam segala keadaan," tutup Buya dengan doa yang menyentuh hati.

Melalui ceramah ini, Buya Yahya mengajarkan kepada kita pentingnya menjaga hubungan dengan Allah, apapun kondisi dan situasi yang kita alami. Dengan demikian, kita bisa menjalani kehidupan yang penuh berkah dan rahmat dari-Nya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya