Liputan6.com, Jakarta - Al-Fatihah adalah surah pembuka dalam Al-Qur'an. Banyak orang hafal surah Al-Fatihah, tapi tak banyak yang tahu fadhilah dahsyatnya.
Baca Juga
Advertisement
Ulasan Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengenai surah Al-Fatihah sebagai pembuka segala kebaikan menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (20/7/2024).
Artikel kedua terpopuler yaitu hukum mengadzani mayit menurut Buya Yahya. Diketahui, mengadzani mayit kerap jadi polemik.
Sementara, artikel ketiga yaitu rahasia untuk mengatasi rasa jengkel, menurut Gus Baha.
Selengkapnya mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Al-Fatihah Kunci Datangkan Segala Kebaikan, Caranya Begini Ungkap UAH
Ustadz Adi Hidayat (UAH), dalam ceramahnya, menjelaskan betapa pentingnya memahami dan menguasai Surah Al Fatihah.
Menurutnya, Al-Fatihah merupakan kunci untuk membuka segala kebaikan dalam hidup, mulai dari rezeki, kesembuhan, kemudahan dalam kesulitan, hingga bimbingan hidup yang terbaik.
"Jadi jika ingin dibukakan semua yang baik-baik dalam hidup, termasuk rezeki yang paling baik, kesembuhan terbaik, dan kemudahan terbaik, maka Al-Fatihah memberikan petunjuk-petunjuk untuk menghasilkan itu semua," ujar Ustadz Adi Hidayat, dikutip tayangan Youtube Short kanal @pancawarnalima.
UAH menekankan bahwa Surah Al-Fatihah mencakup semua nilai-nilai kebaikan yang dibutuhkan dalam kehidupan.
"Cukuplah Anda menguasai ayat ini seluruhnya dengan makna-maknanya," lanjut UAH.
Advertisement
2. Polemik Mengadzani Mayit, Begini Hukumnya Menurut Buya Yahya
Perdebatan mengenai apakah mayit harus diadzani atau tidak sering kali muncul di masyarakat. Di satu sisi, ada yang berpendapat bahwa mengadzani mayit merupakan bagian dari sunnah dan cara untuk memberikan penghormatan terakhir kepada orang yang telah meninggal.
Mereka percaya bahwa adzan yang dilakukan di dekat jenazah akan memberikan keberkahan dan menjadi pelindung bagi si mayit di alam kubur.
Pendukung pandangan ini menganggap bahwa adzan adalah bentuk doa dan pemberitahuan akan kedatangan seorang Muslim ke dalam kehidupan akhirat.
Namun, di sisi lain, beberapa kalangan menganggap bahwa praktik ini tidak memiliki dasar hukum yang kuat dalam ajaran Islam dan bisa jadi hanya merupakan tradisi yang berkembang di kalangan tertentu.
Mereka berpendapat bahwa tidak ada kewajiban agama yang mengharuskan mengadzani mayit dan fokus seharusnya diletakkan pada pelaksanaan kewajiban lain yang lebih esensial seperti sholat jenazah dan doa untuk arwah.
Ketidakpastian tentang hukum dan sejarah praktik ini seringkali menyebabkan perbedaan pendapat di kalangan umat Islam mengenai penerapannya dalam tradisi dan praktik sehari-hari.
Terkait polemik ini, KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya menjelaskan tentang hukum mengadzani mayit.
3. Mulai Sekarang Lakukan Ini untuk Mengatasi Rasa Jengkel, Kata Gus Baha
Rasa kesal atau jengkel terkadang menyelinap dalam hati kita. Penyebabnya tentu saja bermacam-macam. Boleh jadi karena kelakuan orang lai atau penyebab lainnya yang membuat hati kita kecewa dan jengkel.
Saat diri kita menghadapi perasaan ini, ulama nyentrik dan kharismatik asal Rembang, Jawa Tengah yakni KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus baha membeberkan cara mengatasi rasa kesal atau jengkel. Murid Mbah Moen ini mengungkapkan beberapa contoh yang terkadang membuat hati kita jengkel.
“Saya kalau nuruti mangkel, ya mangkel, bahkan dengan santri kita sendiri kadang jengkel,” ujarnya dikutip dari tayangan YouTube Short NgajiGusbaha, Kamis (18/07/2024).
“Saatnya mengaji tidur, saatnya ngaji malah tanya halaman, kadang nuruti jengkel ya jengkel,” ungkap Gus Baha.
Advertisement