Kisah Sayyidah Fatimah Tertawa Bahagia saat Tahu Dirinya akan Segera Meninggal, Diceritakan Gus Baha

Gus Baha menceritakan kebahagiaan Sayyidah Fatimah tatkala dirinya dikhabarkan oleh Rasulullah SAW akan segera meninggal dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Agu 2024, 10:30 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2024, 10:30 WIB
Ilustrasi Sayyidah Fatimah RA putri Rasulullah SAW
Ilustrasi. (Foto: Pixabay.com/pezibear)

Liputan6.com, Cilacap - Ulama ahli kitab turats klasik yang merupakan santri Mbah Moen, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menceritakan keanehan sifat putri Rasulullah SAW yakni Sayyidah Fatimah RA.

Disebut aneh sebab tatkala dirinya diberi tahu akan segera meninggal dunia, bukannya bersedih Fatimah RA justru tertawa bahagia.

Sebelumnya Gus Baha menceritakan perihal Sayyidah Fatimah mengetahui ayahandanya Rasulullah SAW akan wafat, beliau sangat sedih dan menangis sejadi-jadinya.

“Ketika sayyidah Fatimah datang, Sayyidah Fatimah menangis sejadi-jadinya sebab tahu ayahnya, Rasulullah SAW akan meninggal dunia, karena di depan pintu bertemu dengan Malaikat Izrail,” kisah Gus Baha menerangkan @NasehatGusbaha83, Kamis (22/08/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:

Fatimah Bahagia Diberi Tahu Akan Segera Wafat

FOTO: Benda Peninggalan Rasulullah Dipamerkan di Parung Bogor
Pengunjung menangis melihat serban Nabi Muhammad SAW saat Pameran Artefak Rasulullah dan Sahabat Nabi di Padepokan Welas Asih, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (26/7/2020). Sebanyak 20 benda peninggalan Nabi Muhammad dan sahabatnya dipamerkan dalam acara ini. (merdeka.com/Arie Basuki)

Namun sebelum meninggal dunia Rasulullah SAW memberitahukan bahwa keluarga yang pertama kali akan menyusul Rasulullah SAW ialah dirinya.

Mendengar kabar dari Rasulullah SAW, Sayyidah Fatimah bukannya bersedih justru sebaliknya merasa sangat bahagia.

“Wahai Fatimah, kamu harus senang, kamu haru bahagia karena di antara semua keluarga adalah engkau yang pertama kali akan menyusulku,” terangnya. 

“Sayyidah Fatimah bahagia sekali sebab diberitahu akan segera meninggal dunia," sambungnya.

Gus Baha menyela kisahnya dengan berkelakar dengan para jemaah yakni menanyakan jikalau salah seorang dikabarkan akan meninggal, bukannya senang melainkan tentu saja sangat sedih.

“Kamu dibilang akan segera meninggal, waahh..ha..ha…,” kelakar Gus Baha yang juga disambut dengan gemuruh suara tawa jemaah.

“Orang kalau bukan wali emang susah,” imbuhnya.

“Sayyidah Fatimah akhirnya tertawa bahagia,” ujarnya.

Memang benar, kabar dari Rasulullah SAW. Hanya selang 6 bulan dari wafatnya beliau Sayyidah Fatimah menyusul menghadap Allah SWT.

“Terus benar, Sayidah Fatimah itu hanya 6 bulan dari wafatnya Rasulullah SAW,” terang Gus Baha.

Sayyidah Fatimah, Perempuan Lembut dan Penyabar Kesayangan Rasulullah SAW

Gus Baha (SS: YT Short @Sudarnopranoto)
Gus Baha (SS: YT Short @Sudarnopranoto)

Sayyidah Siti Fatimah Azzahra merupakan putri Nabi Muhammad SAW. Ia adalah sosok perempuan yang berwatak lembut, sehingga ia menjadi suaminya Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Bahkan ayah dan ibunya dijadikan figur atau teladan utama dalam kesehariannya.

Sebagaimana yang masyhur di kalangan Nahdliyin, Fatimah Az-Zahra lahir di Makkah Al-Mukarramah. Kelahirannya pada Jum'at tanggal 20 Jumadil Akhir. Rasulullah memberi nama Fatimah karena Allah telah mengharamkan baginya neraka. Ia diberi gelar الزهراء karena Sayyidah Fatimah adalah bunga yang indah dengan sebaik-baik ciptaan.

Sayyidah Fatimah juga diberi gelar البتول karena ibadahnya tak pernah putus, baik perbuatan ataupun perkataan. Rasulullah memberi gelar pula أم أبيها karena kasih sayang dan kelembutan yang tercurah dari dirinya kepada ayahnya, Nabi Muhammad SAW. 

Sayyidah Fatimah sosok pribadi yang mulia, akhlaknya yang menawan, lisannya terjaga dan berkata jujur. Di antara keistimewaan yang tidak dimiliki wanita lain adalah tidak pernah haid dan nifas karena ia tidak pernah meninggalkan shalat.

Umat Islam di penjuru dunia menyebutnya belahan jiwa Al-Musthafa. Barang siapa yang membuat Sayyidah Fatimah murka, maka ia membuat nabi murka. Dan barang siapa yang membuatnya ridha, sesungguhnya nabi ridha padanya.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya