Liputan6.com, Jakarta - Keputihan adalah cairan atau lendir yang keluar dari vagina dan umumnya berwarna bening hingga keputih-putihan serta tidak berbau. Keputihan adalah sesuatu yang seringkali dialami oleh perempuan.
Akan tetapi, keputihan pada perempuan juga dapat mengalami perubahan berupa warna serta bau yang disebabkan oleh berbagai faktor. Seperti kesehatan fisik, kesehatan psikologis, makanan yang dikonsumsi serta kebersihan dari perempuan tersebut.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Bagi perempuan muslimah, keputihan seringkali membuat ragu serta was-was saat melaksanakan ibadah. Karena, ditakutkan keluarnya keputihan dapat membatalkan wudhu hingga sholat.
Lantas, bagaimana jika perempuan di tengah sholatnya merasa keluar keputihan? Apakah sholatnya harus dibatalkan?
Saksikan Video Pilihan ini:
Hukum Keputihan
Melansir dari laman NU Online, terdapat tiga jenis cairan yang keluar dari qubul (jalan depan). Pertama, mani atau sperma. Kedua, madzi yakni cairan berwarna putih, bening dan lengket yang keluarnya disebabkan syahwat. Ketiga, wadi yakni cairan putih yang lebih kental.
Cairan keputihan pada muslimah, dapat dikategorikan sebagai cairan jenis wadi. Dikarenakan, pada ciri-ciri cairan keputihan sesuai dengan jenis cairan wadi yang biasanya keluar setelah kencing atau karena kelelahan.
Djelaskan bahwa cairan keputihan ini berhukum najis dan harus dibersihkan terlebih dahulu dari kemaluan sebelum berwudhu dan melaksanakan sholat.
Apabila cairan keputihan ini terkena pada pakaian atau yang lainnya, maka harus dibersihkan dengan cara dibasuh dengan air hingga hilang bau, warna dan rasanya.
Advertisement
Solusi Keluar Keputihan saat Sholat
Saat sholat, jika merasa keputihan ataupun merasa adanya keluar hadas-hadas lain seperti ingin buang air kecil, merujuk pada ceramah Ustadzah Halimah Alaydrus dalam kanal YouTube @Official Ustadzah Halimah Alaydrus, yang pertama harus dilakukan adalah yakin atau tidak dengan hal tersebut.
Jika yakin bahwa yang keluar itu adalah keputihan atau hadas yang lain, maka sholat dan wudhunya batal. Yakin dapat diketahui dengan merasakan seperti halnya merasa ingin buang air kecil.
“Tapi, kalau misalnya kamu nggak yakin, dalam artian kayak kencing, kayak keluar angin, kayak keluar keputihan, kayak basah seperti keluar mens. Kalau ragu-ragu, dengan ‘kayak iya, kayak nggak’ walaupun besar kemungkinannya iya tapi selagi masih ada kemungkinannya nggak, kamu harus lanjut sholat,” ucap Ustadzah Halimah.
Beliau juga menyebutkan bahwa perempuan muslimah boleh untuk mengabaikan saja hal tersebut, karena bisa jadi itu adalah bisikan setan. Seperti halnya yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya,
يَأْتِي أَحَدَكُمُ الشَّيْطَانُ فِي صَلَاتِهِ فَيَنْفُخُ فِي مَقْعَدَتِهِ فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهُ أَحْدَثَ وَلَمْ يُحْدِثْ فَإِذَا وَجَدَ ذَلِكَ فَلَا يَنْصَرِفُ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا
Artinya: “Setan akan datang pada sholat kalian, lalu ia meniup anus kalian hingga seolah-olah kalian berhadas padahal kalian tidak berhadas. Maka ketika kalian menemukan kejadian demikian, janganlah berpaling (membatalkan sholat) sampai kalian mendengar suara atau mencium bau.” (HR. Bazzar)
Lebih lanjut, Ustadzah Halimah Alaydrus memberikan penjelasan hadis Rasulullah SAW di atas bahwa jangan langsung keluar dari sholat sebelum mencium baunya atau mendengar suaranya.
“Apalagi kalau di samping-samping udah mendengar suaranya, itu udah beneran batal. Yang di samping-samping udah mencium baunya, berarti itu udah benar-benar batal,” ujarnya.
Maka bagi muslimah, jika ketika sholat merasakan bahwa ada yang keluar seperti keputihan, setelah selesai melaksanakan sholat silakan dicek. Jika ternyata, setelah dicek benar ada yang keluar, maka sholatnya batal.
Rasa Waswas Bersumber dari Setan
Sebagaimana halnya janji setan pada saat ia diusir dan diturunkan ke bumi, ia akan selalu menggoda umat manusia bahkan saat sedang melaksanakan sholat. Tujuannya adalah agar setiap yang mengerjakan sholat menjadi bermalas-malasan terlebih karena adanya rasa was-was tadi.
Dengan rasa was-was merasa ada hadas yang keluar, seseorang tentunya akan kembali mandi atau berwudhu untuk mensucikan dirinya. Hal ini tentunya memakan waktu yang lama yang membuat semangat untuk beribadah menjadi menurun.
Ustadzah Halimah menegaskan bahwa rasa was-was tersebut diabaikan saja karena memang di sanalah godaan setan serta hawa nafsu agar tidak mengerjakan sholat.
Seringkali bisikan dari setan atau hawa nafsu bertujuan untuk membuat seseroang malas mengerjakan ibadah yang jika perasaan tersebut diikuti maka bisikan setan menjadi semakin menguat.
Advertisement