Apa Untungnya Malaikat Jibril Sering Bolak-balik Langit dan Bumi? Gus Baha Ungkap Fakta Ini

Menurut Gus Baha, Jibril memiliki jawaban yang sangat mendalam. Malaikat utama ini memahami bahwa Allah memiliki kuasa penuh untuk melakukan apa saja, termasuk menurunkan kedudukan malaikat yang dianggap terlalu sombong atau merasa paling suci.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jan 2025, 12:30 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2025, 12:30 WIB
ilustrasi sayap malaikat (sumber: freepik)
ilustrasi sayap malaikat (sumber: freepik)

Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha, dalam salah satu ceramahnya, mengisahkan tentang Malaikat Jibril yang sering bolak-balik dari langit ke bumi. Kisah ini mengandung pelajaran penting tentang keikhlasan dan pemahaman mendalam terhadap kehendak Allah.

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @Demengusbaha, Gus Baha menjelaskan bahwa Jibril pernah ditanya tentang apa untungnya ia menjalankan tugas sebagai utusan Allah, yang memerlukan perjalanan jauh antara langit dan bumi.

"Masyhur kan, Malaikat Jibril itu pernah ditanya, ‘Apa untungnya kamu jadi safir?’ Safir itu kira-kira terjemahan bebasnya panitia," ujar Gus Baha sambil tersenyum. Ia kemudian menjelaskan bahwa perjalanan Jibril dari langit ke bumi adalah salah satu tugas utama yang dipercayakan Allah kepadanya.

Menurut Gus Baha, Jibril memiliki jawaban yang sangat mendalam. Malaikat utama ini memahami bahwa Allah memiliki kuasa penuh untuk melakukan apa saja, termasuk menurunkan kedudukan malaikat yang dianggap terlalu sombong atau merasa paling suci.

"Jibril tahu betul peristiwa yang pernah dilakukan Allah. Ada malaikat yang diusir karena kesalahan tertentu. Malaikat yang sok suci, seperti Harut dan Marut, juga dihinakan," jelas Gus Baha.

Ia menambahkan bahwa kesadaran Jibril akan sifat Allah yang "yaf'alu ma yasya" atau "berbuat sesuai kehendak-Nya" membuatnya selalu rendah hati dan waspada dalam menjalankan tugasnya.

"Jibril itu tahu betul bahwa Allah bisa melakukan apa saja. Makanya, dia selalu ikhlas menjalankan tugasnya tanpa pernah mengeluh," lanjutnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Jangan Merasa Aman dari Ujian Allah SWT

gus baha 23
Gus Baha (TikTok)

Gus Baha juga mengingatkan bahwa kisah ini mengajarkan manusia untuk tidak pernah merasa aman dari ujian Allah. Bahkan makhluk seperti malaikat pun bisa kehilangan kedudukannya jika tidak berhati-hati.

"Malaikat itu saja yang posisinya mulia bisa diturunkan derajatnya, apalagi manusia. Maka kita harus terus waspada," katanya.

Dalam ceramahnya, Gus Baha mengisahkan tentang Harut dan Marut, dua malaikat yang diturunkan ke bumi dan akhirnya terjerumus dalam kesalahan. Kisah ini menjadi pengingat bahwa kedudukan mulia bukanlah jaminan untuk terhindar dari dosa.

"Harut dan Marut itu malaikat yang dulu dianggap suci. Tapi karena satu kesalahan, mereka dihukum dan dihinakan," jelasnya.

Kisah tentang Malaikat Jibril, Harut, dan Marut memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga sikap rendah hati dan selalu berusaha taat kepada Allah.

Gus Baha juga menyinggung pentingnya memahami kehendak Allah yang tidak bisa sepenuhnya dijangkau oleh akal manusia.

"Allah itu melakukan apa saja sesuai kehendak-Nya. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi. Yang bisa kita lakukan hanyalah taat dan ikhlas," tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa tugas manusia adalah menjalankan perintah Allah sebaik mungkin tanpa terlalu banyak mempertanyakan manfaat atau kerugiannya.

Belajar dari Malaikat Jibril

Ilustrasi Malaikat (SS: YT Riski Nur Hidayah)
Ilustrasi Malaikat (SS: YT Riski Nur Hidayah)

"Seperti Jibril, dia tidak pernah menghitung untung-rugi dalam menjalankan tugasnya. Dia hanya tahu bahwa itu adalah perintah Allah, dan itu sudah cukup baginya," tuturnya.

Menurut Gus Baha, sikap ini harus menjadi teladan bagi manusia dalam menjalankan tugas atau tanggung jawab di dunia.

"Kalau kita bekerja hanya untuk mengejar untung, itu beda dengan konsep ibadah. Ibadah itu dilakukan karena taat, bukan karena ingin hasil tertentu," tambahnya.

Ceramah ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana seharusnya manusia bersikap dalam menjalani hidup. Keikhlasan dan kepasrahan kepada kehendak Allah menjadi inti dari pesan yang disampaikan Gus Baha.

Gus Baha juga menegaskan bahwa kisah Jibril ini mengajarkan manusia untuk selalu sadar akan kebesaran Allah dan tidak pernah merasa lebih baik dari yang lain.

"Jibril itu ketua malaikat, tapi dia tidak pernah sombong. Dia tahu bahwa Allah bisa saja menurunkan derajatnya kapan saja. Kita juga harus belajar dari sikap itu," ujarnya.

Kisah ini mengajarkan bahwa ketaatan kepada Allah adalah jalan terbaik untuk menjaga kedudukan dan mendapatkan keberkahan dalam hidup.

Sebagai penutup, Gus Baha mengingatkan bahwa manusia harus terus berusaha menjalankan perintah Allah dengan penuh keikhlasan, seperti yang dilakukan Malaikat Jibril. "Kalau kita ikhlas seperti Jibril, insya Allah hidup kita akan lebih tenang," pungkasnya.

Pesan ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk selalu rendah hati, taat, dan ikhlas dalam menjalani setiap tugas yang diamanahkan, baik dari Allah maupun dari sesama manusia.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya