Jangan Harap Sholat Diterima jika Masih Seperti Ini, Kata Ustadz Adi Hidayat

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam sholat, agar sholat yang dikerjakan tidak sia-sia dan diterima oleh Allah.

oleh Putry Damayanty diperbarui 11 Jan 2025, 00:30 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2025, 00:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (YT Adi Hidayat Official)
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (YT Adi Hidayat Official)

Liputan6.com, Jakarta - Sholat merupakan salah satu ibadah utama yang menjadi penentu kualitas iman seorang Muslim. Sholat bukan hanya sekadar rutinitas fisik, tetapi menjadi sarana untuk berkomunikasi langsung dengan Allah SWT.

Setiap gerakan dan bacaan dalam sholat memiliki makna yang mendalam, dan seharusnya kita melaksanakannya dengan penuh perhatian, khusyuk, serta penghayatan.

Itu semua dilakukan agar sholat diterima Allah SWT dan menjadi bekal penting menghadapi Yaumul Hisab di Hari Kiamat. Sholat adalah amal yang pertama kali dihisab, sebelum amal perbuatan lainnya.

Kendati demikian, seringkali kita terjebak dalam rutinitas ibadah yang hanya sebatas gerakan fisik dan bacaan lisan tanpa memahami atau meresapi makna di baliknya.

Hal itu bisa terjadi karena kecenderungan kita untuk menjalankan sholat hanya sebagai kewajiban yang harus dipenuhi, tanpa memperhatikan kualitas ibadah itu sendiri. 

Ini adalah salah satu hal yang pernah diungkapkan dengan tegas oleh Ustadz Adi Hidayat (UAH). Di mana beliau menjelaskan tentang bagaimana pentingnya memperbaiki kualitas sholat, memahami makna setiap bacaan, serta menjaga kekhusyukan dalam setiap gerakannya.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Perbaiki Sholat untuk Mendekatkan Diri kepada Allah

mimpi sholat sendiri
mimpi sholat sendiri ©Ilustrasi dibuat AI

Pertama, penting untuk menyadari sebuah kenyataan yang sering terlupakan dalam ibadah sholat. Banyak di antara kita yang sudah melaksanakan ibadah ini bertahun-tahun, tetapi apakah kita benar-benar paham dan mengerti apa yang diucapkan dan lakukan saat sholat?

"Coba cek. Ini sindiran halus, ya, di Qur'an, bahkan ada orang sholat tidak mengerti, tidak paham apa yang dibaca dan dilakukan dalam sholatnya. Coba Antum deh, dari puluhan tahun sholat, ribuan kali rukuk dan sujud, berapa persen bacaan sholat yang sudah dipahami sampai hari ini?" ucap UAH dikutip dari YouTube Audio Dakwah.

Sebaiknya kita berpikir lebih mendalam tentang pentingnya pemahaman dalam beribadah, bukan hanya sekadar menjalani rutinitas. Menghadap Allah adalah urusan yang jauh lebih besar daripada urusan duniawi.

"Jangan-jangan rukuk sampai hari ini enggak ngerti yang dibaca, sujud enggak paham yang diungkapkan, duduk di antara dua sujud minta banyak permintaan..., tapi enggak paham yang diucapkan," katanya.

"Ya, Antum aja mau menghadap pimpinan, mau kerja, dipelajari dulu, dipahami. Urusan dunia tuh yang sementara, yang ketika meninggal enggak dibawa. Masa menghadap Allah, kita enggak ngerti yang diucapkan?," sambungnya.

Kemudian, banyak di antara kita yang hanya berfokus pada sholat wajib dan meninggalkan sholat sunnah yang sebenarnya memiliki banyak manfaat dan keutamaan.

"Coba turunkan, ada menu-menu sholat, pernah enggak dikeluarkan? Jangan-jangan menu makanan hafal, makan hari ini, ini makan besok begini menunya, begini, cari dulu di pasar. Menu sholat kita enggak paham. Ada sholat malam, ada sholat siang, coba kita keluarkan semuanya, yang sunnah-sunnahnya. Gitu kan?," ujarnya.

Coba tanya pada diri sendiri, apakah kita sudah benar-benar memaksimalkan usia untuk meningkatkan kedekatan dengan Allah melalui ibadah yang lebih banyak dan lebih mendalam?

"Turunkan, coba deh buat menu sholat, keluarkan semuanya, lalu tanyakan pada diri Anda, saya sudah diberikan usia sampai 50 tahun, barangkali ada satu di antara menu ini yang belum pernah dikerjakan selama hidup," tuturnya.

Pentingnya Khusyuk dan Menumbuhkan Rasa Takut dalam Beribadah

tata cara sholat hajat
tata cara sholat hajat ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Dengan memahami dan mengamalkan dasar-dasar keimanan dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa mulai membangun hubungan yang lebih baik dengan Sang Pencipta.

"Jadi kesimpulannya, Bapak Ibu sekalian, jika iman kita ingin meningkat, mendekat kepada Allah SWT, maka mulailah membangun hubungan baik dengan Allah dengan mempelajari dasar-dasar keimanan kita dulu," kata UAH.

Dasar-dasar keimanan tersebut tertuang dalam rukun Islam yang wajib dipelajari dengan sungguh-sungguh. Setiap amal ibadah jika dilakukan dengan pengetahuan yang benar dan dipraktikkan dengan ikhlas, akan membawa kita pada peningkatan iman yang nyata.

"Baik dasar keimanan ini terwujud dalam rukun Islam, dari mulai syahadat, kemudian sholat, zakat, puasa, sampai dengan hajinya. Dipelajari ini ilmunya dengan baik, dan praktekkan dalam kehidupan kita. Amalan-amalan ini, bila dikerjakan dengan ilmunya, maka itu yang melahirkan peningkatan iman," jelasnya.

Ustadz Adi Hidayat kembali mengingatkan akan pentingnya khusyuk dalam sholat, dan bagaimana perasaan angkuh atau merasa paling hebat harus dihindari.

Sebuah refleksi tentang perasaan yang sering muncul dalam diri kita saat sholat, serta bagaimana perasaan tersebut harus digantikan dengan rasa takut dan rendah hati, sebagaimana dicontohkan oleh Abu Bakar.

"Itu Abu Bakar, sahabat Nabi, yang pahalanya tidak sebanding dengan seluruh amalan manusia. Kalau ditimbang, masuk surga tanpa hisab. Itu begitu mengucapkan kalimat tadi, saking pahamnya, sampai menangis, Pak, nangis, bergetar, berbunyi, karena takut ketika mengucapkan kalimat itu membawa keangkuhan dalam dirinya," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya