Liputan6.com, Jakarta - Hakikatnya, apapun yang dilakukan Rasulullah Muhammad SAW selalu disertai dengan hikmah dan memiliki nilai ibadah. Bahkan, amalan yang Rasulullah lakukan ketika bangun tidur, jika seseorang amalkan, maka orang yang mengamalkan tersebut akan mendapatkan pahala sunnah.
Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, hendaknya kita senantiasa mengikuti perilakunya yang mulia serta menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri teladan.
Jika ingin mengamalkan sunnah nabi dalam bab bangun tidur, simak berikut penjelasan pendakwah kondang Ustadz Adi Hidayat berikut. Penjelasan ini disampaikan UAH dalam salah satu kajiannya yang diunggah di YouTube Adi Hidayat Official.
Advertisement
Baca Juga
"Nabi SAW menunjukan kepada kita tata cara bangun dari tidur. Sehingga dengan mengikuti tuntunan itu, kegiatan kita bangun dari tidur mendapatkan penilaian ibadah di sisi Allah SWT," kata UAH dinukil Rabu (15/1/2025).
UAH menerangkan dengan mengutip kitab Sunan Abu Dawud. Poin yang dijadikan referensi cara bangun tidur sesuai sunnah nabi ialah hadis nomor 1367 yang diriwayatkan Imam Abu Dawud.
"Yang pertama (setelah bangun tidur) beliau (Rasulullah) duduk terlebih dahulu. Kemudian setelah itu beliau menghilangkan bekas ngantuknya dengan bagian dari tangannya. Setelah itu, beliau melanjutkan dengan membaca sepuluh ayat penutup di surah Ali Imran. Lalu beliau bangkit dan pergi ke satu tempat tertutup, di sini dimaksudkan seperti kamar mandi.
“Setelah itu beliau berwudhu, menyempurnakan wudhunya dan bersiap menunaikan sholat malam," kata UAH menjelaskan hadis yang diriwayatkan Imam Abu Dawud.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan UAH tentang Cara Bangun Tidur Rasulullah SAW
UAH mengatakan, duduk terlebih dahulu ketika bangun tidur seperti yang dicontohkan Nabi SAW bertujuan untuk menenangkan diri. “Jadi duduk ini bisa mengondisikan keadaan kita (agar) tenang terlebih dahulu, aliran darah berlangsung dengan baik," ujar UAH.
Menurut UAH, kondisi fisik seseorang yang baru bangun tidur belum stabil. Jika langsung bergegas bangkit dan berjalan, maka akan sempoyongan. Karenanya, disarankan agar duduk terlebih dahulu, menunggu kondisi seimbang dan membiarkan darah mengalir dengan nyaman.
"Lantas setelah itu nabi menuntunkan supaya menghilangkan bekas ngantuk dulu dengan bagian tangan yang diduga bersih. Tujuannya untuk membangun kesadaran terlebih dahulu sebelum kita berdoa atau sebelum membacakan ayat-ayat atau kalimat thoyyibah. Supaya doa yang dibacakan, ayat-ayat Al-Qur'an yang dibacakan, yang dimohonkan kepada Allah itu tersambung dengan khusyuk," tutur UAH.
Kemudian disunahkan membaca sepuluh ayat terakhir surah Ali Imran. Akan tetapi, menurut UAH, tidak harus sepuluh ayat saja. Membaca sebelas ayat terakhir itu lebih bagus, yaitu dari ayat 190 hingga ayat 200.
"Di balik ayat yang kita bacakan ini nanti ada hikmah-hikmah yang sangat dalam. Bagaimana aktivitas kita setelah bangun dibimbing oleh Allah, sehingga semua jadi ibadah. Memandang semua apa yang kita kerjakan. Bukan hanya sekedar berputar-putar bekerja, berangkat gelap pulang gelap. Tapi Allah akan membimbing kita bagaimana menjadi pribadi yang 'ulul albab' yang sesungguhnya," terang UAH.
Advertisement
Penjelasan UAH tentang Cara Bangun Tidur Rasulullah SAW
Setelah membaca sepuluh atau sebelas ayat terakhir surah Ali Imran, hendaknya membaca doa yang lazim dilakukan muslim setelah terbangun dari tidurnya. Berikut bacaannya.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ
Alhamdulillahilladzi ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wa ilaihin nusyur.
Artinya: "Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami, dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan."
UAH menerangkan bahwa doa tersebut tertuang dalam kitab hadis Sohih Al Bukhari dengan nomor hadis 7394.
Secara singkat, berikut adalah tata cara bangun tidur sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW yang dijelaskan oleh UAH.
- Duduk terlebih dahulu setelah bangun;
- Menghilangkan bekas kantuk dengan bagian tangan yang diduga bersih;
- Membaca 10 atau 11 ayat terakhir surah Ali Imran
- Membaca doa bangun tidur
Wallahu a’lam.