Bolehkah Membaca Al-Qur'an Tanpa Wudhu, Begini Penjelasan Buya Yahya

"Jika dalam keadaan hadas besar seperti junub, jelas tidak boleh membaca Al-Qur'an. Namun, jika hanya hadas kecil atau tidak memiliki wudhu, membaca Al-Qur'an tetap diperbolehkan," jelasnya. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu larangan menyentuh mushaf dalam keadaan tidak berwudhu.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jan 2025, 10:30 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2025, 10:30 WIB
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - KH Yahya Zainul Ma’arif, atau yang akrab disapa Buya Yahya, memberikan penjelasan terkait hukum membaca Al-Qur'an tanpa berwudhu. Sebagai Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah di Cirebon, Buya Yahya menguraikan perbedaan hukum antara membaca Al-Qur'an dan menyentuh mushaf dalam keadaan tidak suci.

Penjelasan ini disampaikan dalam salah satu ceramahnya yang dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @fahrezalramadhan9120. Dalam ceramah tersebut, Buya Yahya menjawab pertanyaan tentang hukum membaca Al-Qur'an tanpa wudhu, baik dalam keadaan duduk, berjalan, maupun tiduran.

Menurut Buya Yahya, penting untuk memahami perbedaan antara hadas besar dan hadas kecil. Ia menegaskan bahwa seseorang yang berada dalam keadaan junub tidak diperbolehkan membaca Al-Qur'an.

"Jika dalam keadaan hadas besar seperti junub, jelas tidak boleh membaca Al-Qur'an. Namun, jika hanya hadas kecil atau tidak memiliki wudhu, membaca Al-Qur'an tetap diperbolehkan," jelasnya.

Namun, ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu larangan menyentuh mushaf dalam keadaan tidak berwudhu. Buya Yahya menekankan bahwa meskipun membaca Al-Qur'an tanpa wudhu diperbolehkan, menyentuh mushaf tetap membutuhkan kesucian.

"Yang tidak diperbolehkan adalah menyentuh mushaf Al-Qur'an tanpa wudhu. Ini yang harus dibedakan. Membaca Bismillah atau ayat-ayat Al-Qur'an dalam kondisi tanpa wudhu tetap diperbolehkan," tambahnya.

 

Jika Tak Miliki Wudhu seperti Ini Keutamannya

Bulan Ramadan Momentum Anak-Anak Belajar Al-Quran
Anak-anak membaca kitab suci Al-Quran di Kampung Quran Alkholidin Cinere, Depok. (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Buya Yahya juga menjelaskan bahwa membaca Al-Qur'an dalam kondisi tidak berwudhu tetap memiliki keutamaan. Namun, membaca dalam keadaan suci akan memberikan pahala yang lebih besar.

"Keutamaan membaca Al-Qur'an dalam keadaan berwudhu akan dilipatgandakan oleh Allah. Oleh karena itu, jika memungkinkan, berwudhu terlebih dahulu sebelum membaca Al-Qur'an adalah pilihan yang lebih baik," ujarnya.

Dalam penjelasannya, Buya Yahya menekankan agar umat Islam tidak meninggalkan membaca Al-Qur'an hanya karena tidak memiliki wudhu. Ia mengingatkan bahwa membaca Al-Qur'an adalah salah satu bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah.

"Jangan sampai gara-gara tidak punya wudhu, Anda tidak membaca Al-Qur'an. Tetaplah membaca, karena itu adalah ibadah yang sangat dianjurkan," katanya.

Ia juga memberikan contoh bahwa membaca Al-Qur'an bisa dilakukan di berbagai situasi, seperti saat berjalan, duduk, atau bahkan tiduran. Kondisi tersebut tidak menjadi halangan selama tidak menyentuh mushaf secara langsung.

"Membaca Al-Qur'an sambil berjalan atau duduk, bahkan dalam keadaan tiduran sekalipun, diperbolehkan selama Anda tidak menyentuh mushaf tanpa wudhu," jelasnya lebih lanjut.

Buya Yahya mengingatkan bahwa pentingnya memahami hukum syariat ini agar tidak salah dalam melaksanakan ibadah. Ia juga menegaskan bahwa Islam adalah agama yang penuh kemudahan.

Ibadah Jangan Dibuat Sulit

Ilustrasi baca Al-Quran
Ilustrasi membaca Al-Qur'an untuk kesehatan.... Selengkapnya

"Dalam Islam, ibadah tidak pernah dibuat sulit. Ketika ada keterbatasan, seperti tidak bisa berwudhu, Islam tetap memberikan solusi untuk tetap beribadah," tambahnya.

Penjelasan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada umat Islam agar tetap semangat membaca Al-Qur'an di berbagai keadaan. Buya Yahya juga mengajak umat Islam untuk terus memperbanyak membaca Al-Qur'an sebagai bekal di akhirat.

"Al-Qur'an adalah pedoman hidup kita. Jangan pernah menjauh darinya, meskipun dalam keadaan yang terbatas," tegasnya.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga mengingatkan bahwa membaca Al-Qur'an bukan sekadar membaca, tetapi juga memahami dan mengamalkan isi kandungannya.

"Ketika membaca Al-Qur'an, niatkan untuk mendapatkan petunjuk dan keberkahan. Bacalah dengan hati yang khusyuk dan penuh keimanan," ujarnya.

Penutup dari ceramah ini menekankan pentingnya menjaga hubungan dengan Al-Qur'an dalam setiap kondisi. Buya Yahya berharap agar setiap muslim selalu mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah membaca Al-Qur'an.

"Bacalah Al-Qur'an setiap hari, meskipun hanya satu ayat. Jadikan itu kebiasaan yang tidak terputus," pesan Buya Yahya.

Dengan penjelasan ini, umat Islam diharapkan dapat memahami bahwa membaca Al-Qur'an adalah ibadah yang fleksibel, tetapi tetap harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Keutamaan membaca dalam keadaan suci tetap menjadi anjuran yang utama.

Semoga umat Islam dapat terus memanfaatkan waktu untuk membaca Al-Qur'an, baik dalam keadaan berwudhu maupun tidak, selama tidak melanggar syariat yang ada.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Simak Video Pilihan Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya