Benarkah Orang yang Minta Ruqyah Tidak Masuk Surga Tanpa Hisab? Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah dan Buya Yahya

Jemaah Ustadz Khalid Basalamah dan Buya Yahya meminta penjelasan tentang hadis yang menyebutkan bahwa orang yang meminta ruqyah tidak akan masuk surga tanpa hisab.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 15 Jan 2025, 01:30 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2025, 01:30 WIB
Utsadz Khalid Basalamah dan Buya Yahya
Utsadz Khalid Basalamah dan Buya Yahya. (Foto via Instagram @Kajianmusawarah dan YouTube Al Bahjah TV)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ruqyah adalah metode pengobatan di luar medis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ruqyah atau rukiah didefinisikan sebagai pengobatan hati dengan membaca zikir atau doa seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW, berfungsi untuk mengusir pengaruh jahat dari hati.

Terkait ruqyah, jemaah Ustadz Khalid Basalamah meminta penjelasan tentang hadis yang menyebutkan bahwa orang yang meminta ruqyah tidak akan masuk surga tanpa hisab. Jemaah ini merujuk pada hadis tentang 70 ribu umat Nabi Muhammad SAW yang akan masuk surga surga tanpa hisab, kecuali orang yang minta ruqyah. 

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, banyak perawi yang meriwayatkan hadis tersebut. Ciri-ciri umat Nabi SAW yang tidak masuk surga tanpa hisab dalam hadis yaitu tidak bertathayyur atau menggantung nasib pada benda, tidak bertanto, dan tidak meminta ruqyah.

Akan tetapi, Ustadz Khalid mengatakan, larangan meminta ruqyah dalam hadis tersebut bertentangan dengan dalil-dalil bacaan-bacaan ruqyah yang diajarkan Rasulullah SAW. Bahkan, sahabat nabi juga melakukan praktik ruqyah.

“Bagaimana mempertemukan riwayat perintah agama ruqyah, pengobatan nabawiyah, dengan hadis mengatakan ruqyah dilarang? Ulama hadis menjelaskan, sebagian, tidak semua tentunya, mengatakan bahwasanya yang dimaksud ruqyah dalam hadis 70.000 itu secara etimologi, secara bahasa,” kata Ustadz Khalid dikutip dari YouTube Yuk Hijrah, Selasa (14/1/2025).

Ustadz Khalid menjelaskan, ruqyah secara bahasa artinya meniupkan bacaan. Dengan makna ini, dukun yang memberikan mantra juga masuk ke definisi ruqiyah secara bahasa.  

“Jadi mantranya dukun juga itu ruqyah karena dia meniupkan bacaan. Makanya untuk membedakannya (ada) ruqyah syariah. Bacaan yang ditiupkan yang syar’i,” jelasnya.

Jadi, ruqyah dalam hadis tersebut adalah arti secara bahasa, bukan istilah. Terlebih lagi banyak dalil yang menganjurkan ruqyah, termasuk bacaan-bacaan yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW. Maka, muncullah istilah ruqyah syar'iyyah yang dibolehkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Penjelasan Buya Yahya tentang Orang Ruqyah yang Disebut Tidak Akan Masuk Surga

buya yahya 222
Buya Yahya (TikTok)... Selengkapnya

Pertanyaan serupa pernah dilontarkan kepada Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya. Menjawab pertanyaan jemaahnya, Buya Yahya mengatakan bahwa memang terdapat hadis sahih yang menyebutkan ruqyah-ruqyah tidak syar’iyyah, yaitu metode pengobatan yang menyisipkan perbuatan syirik alias meminta pertolongan kepada selain Allah SWT.

Akan tetapi, ada juga ruqyah syar’iyyah, pengobatan dengan membaca ayat-ayat khusus dari Al-Qur’an yang memang pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

“Ruqyah itu adalah pengobatan. di antaranya dengan membaca doa-doa, terdapat dalam riwayat hadis Imam Bukhari atau Muslim, meriwayatkan ruqyah syariah. ruqyah syariah, Anda datang dengan membaca ayat-ayat syifa, ayat-ayat Al-Qur’an termasuk surah Al-Fatihah,” kata Buya Yahya seperti dikutip dari YouTube Al Bahjah TV.

Riwayat Sahabat Nabi yang Meruqyah Ketua Kabilah

Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (Tangkap layar YouTube Al Bahjah TV)... Selengkapnya

Buya Yahya kemudian menukil salah satu riwayat tentang sahabat nabi yang menyembuhkan ketua kabilah sakit berkat bacaan Al-Qur’an. Berikut riwayatnya yang dituturkan Buya Yahya.

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersama beberapa sahabat nabi hendak masuk suatu kampung tapi tidak diperkenankan. Di sisi lain, ketua kabilah kampung tersebut sedang sakit dan mencari obat ke sana ke mari tidak ketemu.

Kemudian orang dalam kampung tersebut berinisiatif menemui salah satu sahabat nabi yang hendak masuk ke wilayah kabilahnya. Orang kabilah tersebut berharap sahabat nabi itu dapat memberi obat untuk menyembuhkan ketua kabilahnya.

“Oh saya punya obat,” kata salah satu sahabat ketika ditanya orang dalam kabilah.

Setelah diobati, atas izin Allah SWT, ketua kabilah itu sembuh. Alhasil, para sahabat pun diundang oleh ketua kabilah dan disiapkan makanan.

Sahabat nabi yang lain kebingungan karena mendapat izin masuk ke kampung tersebut, malah disiapkan hidangan istimewa, padahal awalnya tidak boleh masuk. Salah satu sahabat bertanya kepada sahabat yang membantu menyembuhkan sakit ketua kabilah.

“Apa yang kamu lakukan?” katanya,

“Mereka minta obat, lalu saya obati. Aku baca bismillahirrahmanirrahim sampai selesai baca Al-Fatihah,” jawabnya.

Sahabat yang lainnya berkonsultasi kepada Rasulullah SAW. Mereka khawatir apa yang dilakukan sahabat tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam.

“Itu adalah ruqyah,” jawab Rasulullah SAW

Ciri-Ciri Ruqyah Syar’iyyah

KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya. (Foto: YouTube Al Bahjah TV)... Selengkapnya

Dalam kesempatan yang sama, Buya Yahya juga menyinggung soal ciri-ciri ruqyah syar’iyyah dan tidak. Buya Yahya menyebut ruqyah yang tidak syar’iyyah biasanya sering terjadi aneh-aneh yang dibuat-buat.

“Memang ada ruqyah tidak syar’iyyah. Aadalah dengan doa komat-kamitnya, dukun yang gak jelas. Mungkin yang disanjung adalah dewa-dewi dan seterusnya (bukan Allah SWT),” kata Buya Yahya.

Akan tetapi, ruqyah yang sesuai syariah tidak seperti itu. Ruqyah syariah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW adalah dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Ciri lainnya adalah tidak aneh-aneh.

“Di antaranya membaca Al-Fatihah, ayat-ayat Al-Qur’an. Ada ayat-ayat ruqyah yang dibaca Nabi SAW. Itu dibaca untuk kesembuhan. Maka dengan begitu, ini ruqyah syar’iyyah,” jelasnya. 

Buya Yahya menyimpulkan, betul ada hadis sahih menyebutkan ruqyah yang tidak diperkenankan oleh Nabi SAW, yaitu ruqyah orang jahiliah yang menyebut nama-nama selain Allah SWT. Itu adalah masuk jenis kesyirikan, dan orang yang berbuat syirik tak akan masuk surga.

Wallahu a’lam. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya