Liputan6.com, Jakarta Perubahan fungsi bangunan bersejarah, khususnya tempat ibadah, seringkali memicu diskusi menarik. Dari Indonesia hingga Eropa, banyak bangunan yang awalnya gereja, sinagoga, atau kuil, kini berdiri megah sebagai masjid. Fenomena ini menunjukkan dinamika sosial dan budaya, serta adaptasi komunitas Muslim dalam memenuhi kebutuhan spiritual mereka. Artikel ini akan mengupas tujuh contoh masjid yang dulunya tempat ibadah lain, mengungkap sejarah, arsitektur, dan peran sosialnya.
Konversi bangunan ibadah ini didorong berbagai faktor, mulai dari keterbatasan lahan untuk pembangunan masjid baru, biaya pembangunan yang tinggi, hingga keberadaan bangunan tua yang tak terpakai. Proses perubahannya pun beragam, melibatkan renovasi dan adaptasi agar sesuai dengan kebutuhan ibadah Islam. Namun, perubahan ini tak jarang menimbulkan kontroversi, terutama terkait aspek sejarah dan budaya bangunan tersebut. Perdebatan ini menunjukkan kompleksitas isu identitas, keberagaman, dan pelestarian warisan budaya.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Memahami sejarah di balik konversi ini penting untuk menghargai keberagaman budaya dan toleransi antar umat beragama. Bangunan-bangunan ini bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu perjalanan sejarah dan peradaban. Dengan memahami konteksnya, kita dapat lebih menghargai nilai-nilai sejarah dan sosial budaya yang terkandung di dalamnya, serta melihat bagaimana tempat ibadah dapat menjadi simbol persatuan dan harmoni di tengah masyarakat yang majemuk.
Berikut adalah 6 Masjid terkenal yang dulunya merupakan bangunan gereja, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (24/2/2025).
Masjid Isa Almasih, Klaten, Indonesia
Masjid Isa Almasih terletak di Dusun Gentang, Desa Jabung, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Bangunan ini awalnya adalah Gereja Kerasulan Baru yang telah berdiri sejak tahun 1920-an. Namun, karena jumlah jemaat yang semakin sedikit, hanya tersisa empat orang, gereja ini akhirnya ditutup pada masa pandemi.
Kondisi gereja yang tak terawat dan minimnya jemaat membuat pengurus gereja memutuskan untuk menjual bangunan tersebut. Sebuah yayasan pembina mualaf kemudian membelinya dan mengubahnya menjadi masjid.
Proses konversi dilakukan setelah bangunan resmi berpindah tangan. Pernak-pernik gereja dilepas, dan shalat Jumat pertama dilaksanakan pada 15 April 2022. Sejak saat itu, bangunan tersebut resmi menjadi Masjid Isa Almasih.
Masjid Isa Almasih kini menjadi tempat ibadah bagi umat Muslim di sekitar Klaten dan sekitarnya, sekaligus berperan dalam pembinaan mualaf. Transformasi bangunan ini menjadi bukti adaptasi dan solusi praktis bagi kebutuhan spiritual komunitas Muslim setempat.
Advertisement
Masjid Clayton Heights, Bradford, Inggris
Clayton Heights Methodist Church, yang terletak di Chapel Lane, Bradford, Inggris, merupakan gereja Metodis Victoria yang dibangun pada tahun 1870. Gereja ini telah kosong sejak tahun 2020.
Meskipun sempat ada rencana untuk mengubah bangunan ini menjadi rumah tinggal, rencana tersebut tidak terlaksana. Komunitas Muslim setempat kemudian membeli bangunan tersebut dan merenovasinya menjadi masjid.
Proses perubahan fungsi bangunan ini dilakukan pada tahun 2023. Proses konversi ini tidak memerlukan izin khusus karena perubahan fungsi tetap sebagai tempat ibadah.
Masjid Clayton Heights kini melayani kebutuhan spiritual komunitas Muslim di Bradford. Keberadaan masjid ini disambut positif oleh warga sekitar, meskipun ada beberapa kekhawatiran terkait parkir dan lalu lintas, terutama pada hari Jumat.
Pihak pengelola masjid telah memberikan jaminan bahwa kegiatan ibadah akan selalu selesai sebelum jam pulang sekolah.
Fatih Camii Mosque, Amsterdam, Belanda
Fatih Camii Mosque di Amsterdam, Belanda, memiliki sejarah yang menarik. Awalnya, bangunan ini merupakan Gereja Santo Ignatius.
Lokasi masjid ini berada di Amsterdam, pusat kota yang memiliki keragaman budaya yang tinggi.
Konversi Gereja Santo Ignatius menjadi masjid ini memiliki signifikansi penting bagi komunitas Muslim di Amsterdam, memberikan mereka tempat ibadah yang representatif.
Saat ini, Fatih Camii Mosque bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan keagamaan bagi komunitas Muslim di Amsterdam, memperkuat identitas dan peran mereka dalam masyarakat Belanda.
Advertisement
Al Aqsa Mosque, Den Haag, Belanda
Al Aqsa Mosque di Den Haag, Belanda, memiliki sejarah unik karena dulunya merupakan sebuah sinagoga.
Lokasi masjid ini berada di Den Haag, salah satu kota penting di Belanda.
Proses transformasi sinagoga menjadi masjid ini menandai perubahan sosial dan demografis di Den Haag, menunjukkan perkembangan komunitas Muslim di kota tersebut.
Masjid ini kini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi masyarakat Muslim setempat, melayani kebutuhan spiritual dan memperkuat ikatan komunitas.
New Peckham Mosque, London, Inggris
New Peckham Mosque di Peckham, London, Inggris, awalnya adalah Katedral St. Marks.
Lokasi masjid ini berada di Peckham, salah satu daerah di London yang memiliki populasi Muslim yang cukup besar.
Proses konversi Katedral St. Marks menjadi masjid ini menunjukkan perkembangan Islam di London dan kebutuhan akan tempat ibadah yang lebih besar.
Masjid ini melayani kebutuhan spiritual dan sosial komunitas Muslim di Peckham, serta menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi masyarakat sekitar.
Advertisement
Madina Mosque, Clitheroe, Inggris
Madina Mosque di Cobridge, Lancashire, Inggris, dulunya adalah Gereja St. Peter, sebuah gereja Anglikan.
Lokasi masjid ini berada di Cobridge, Lancashire, sebuah daerah di Inggris dengan komunitas Muslim yang berkembang.
Proses konversi ini telah melalui proses perizinan resmi dari pihak berwenang setempat, menunjukkan toleransi dan akomodasi terhadap kebutuhan komunitas Muslim.
Masjid ini kini menjadi pusat ibadah dan kegiatan sosial bagi komunitas Muslim lokal, memperkuat identitas dan peran mereka di masyarakat.
Transformasi bangunan-bangunan bersejarah menjadi masjid mencerminkan perubahan demografis dan perkembangan komunitas Muslim di berbagai belahan dunia. Perubahan ini juga menyoroti pentingnya pelestarian nilai sejarah dan arsitektur bangunan, serta peran tempat ibadah dalam menciptakan harmoni sosial di tengah masyarakat yang majemuk.
Memahami konteks sejarah dan sosial budaya di balik konversi ini penting untuk membangun pemahaman dan toleransi antar umat beragama. Bangunan-bangunan ini, meski telah berganti fungsi, tetap menyimpan nilai sejarah dan budaya yang perlu dijaga dan dihargai.
