Kisah Inspiratif Ukasyah bin Mihshan, Sahabat Nabi yang Masuk Surga Tanpa Hisab

Ukasyah bin Mihshan, sahabat Nabi Muhammad SAW, mendapatkan keistimewaan masuk surga tanpa hisab; kisah keimanan, keberanian, dan ketaatannya yang luar biasa.

oleh Woro Anjar Verianty Diperbarui 01 Mar 2025, 04:45 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2025, 04:45 WIB
Ilustrasi surga indah (sumber: Freepik)
Ilustrasi surga indah (sumber: Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tak ingin masuk surga tanpa hisab? Keistimewaan luar biasa ini dijanjikan Rasulullah SAW kepada sahabatnya, Ukasyah bin Mihshan al-Asadi. Ukasyah, seorang pejuang gagah berani dari Bani Asad, ikut serta dalam berbagai peperangan membela Islam, termasuk Perang Badar yang monumental. Ia dikenal akan keteguhan imannya, keberaniannya di medan perang, dan ketaatannya pada Rasulullah SAW, sehingga diangkat menjadi salah satu ksatria pilihan Nabi.

Kehidupan Ukasyah bin Mihshan RA dipenuhi dengan pengabdian kepada Islam. Selain berjuang di medan perang, ia juga rajin menghadiri majelis ilmu Rasulullah SAW, mendalami ajaran agama dengan tekun. Bahkan, ia memimpin beberapa ekspedisi militer kecil atas perintah Nabi, menunjukkan kepemimpinan dan kesetiaannya yang tak tergoyahkan. Puncak pengabdiannya adalah gugurnya ia sebagai syahid dalam Perang Riddah di masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Pengorbanan dan keteguhannya menjadi bukti nyata keimanannya yang mendalam.

Hadits shahih yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Imran bin Hushain mencatat jaminan surga tanpa hisab bagi Ukasyah. Meskipun hadits tersebut juga menceritakan penglihatan Nabi tentang umat terdahulu dan umatnya sendiri, riwayat ini secara implisit menghubungkan keistimewaan tersebut dengan Ukasyah. Meskipun tidak dijelaskan secara detail alasannya, keimanan, keberanian, dan ketaatan Ukasyah kepada Rasulullah SAW dan ajaran Islam menjadi faktor utama yang mendasari anugerah tersebut. Kehidupan yang didedikasikan untuk membela agama dan ketaatannya pada ajaran Nabi merupakan bukti nyata ketakwaannya.

Mari simak kisah lengkapnya, dalam rangkuman berikut ini yang telah Liputan6.com susun pada Kamis (27/2). 

Promosi 1

Siapa Ukasyah bin Mihshan RA?

nama nama surga
nama nama surga ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion... Selengkapnya

Ukasyah bin Mihshan RA adalah salah satu sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW yang memiliki nasab keturunan yang mulia. Beliau berasal dari Bani Asad, salah satu kabilah Arab yang terkenal dengan keberaniannya. Ukasyah lebih dikenal dengan panggilan Abu Mihshan yang memiliki makna "pejuang" atau "pahlawan Islam sejati." Julukan ini tidak datang begitu saja, melainkan karena kepribadian dan kontribusinya yang luar biasa dalam membela dan memperjuangkan agama Islam.

Sebagaimana disebutkan dalam buku Ensiklopedia Biografi Sahabat Nabi karya Muhammad Raji Hasan Kinas, Ukasyah bin Mihshan RA merupakan salah satu sahabat yang masuk Islam pada masa awal dakwah. Beliau termasuk sahabat yang ikut berhijrah bersama Rasulullah SAW ke Madinah dan kemudian menjadi bagian penting dalam pengembangan masyarakat Islam di kota tersebut.

Selama hidupnya, Ukasyah RA dikenal sebagai sosok yang sederhana, zuhud, dan senantiasa berpegang teguh pada ajaran Islam. Beliau juga dikenal sebagai orang yang sangat rajin menghadiri majelis ilmu Rasulullah SAW, sehingga pemahaman agamanya sangat mendalam. Kedekatannya dengan Rasulullah SAW menjadikannya sebagai salah satu sahabat yang banyak meriwayatkan hadits dan sunah Nabi.

Ukasyah bin Mihshan RA juga dikenal sebagai prajurit berkuda yang tangguh. Rasulullah SAW sendiri pernah memuji kemampuannya dalam berperang, dan beliau sering ditunjuk untuk memimpin pasukan dalam berbagai ekspedisi. Keahliannya dalam menunggang kuda dan bertarung menjadikannya sebagai salah satu aset berharga bagi pasukan Muslim.

Perjuangan Ukasyah bin Mihshan RA dalam Membela Islam

Semasa hidupnya, Ukasyah bin Mihshan RA memiliki cita-cita yang sangat mulia, yaitu mati syahid di jalan Allah. Keinginan ini bukan sekadar ungkapan, melainkan benar-benar tercermin dalam setiap tindakan dan keberaniannya saat berperang. Beliau mengikuti hampir semua peperangan besar yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad SAW, mulai dari Perang Badar, Uhud, Khandaq, hingga Pembebasan Makkah.

Dalam setiap pertempuran, Ukasyah RA selalu berada di barisan terdepan. Keberaniannya dalam menghadapi musuh-musuh Islam menjadi inspirasi bagi para sahabat lainnya. Rasulullah SAW menggambarkan Ukasyah RA sebagai sosok yang sangat pemberani dan tidak pernah gentar meskipun berhadapan dengan pasukan musuh yang jumlahnya jauh lebih banyak. Allah SWT berfirman tentang orang-orang beriman yang berjuang di jalan-Nya:

"إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ ۚ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ"

"Inna-llāha-shtarā mina-l-mu'minīna anfusahum wa-amwālahum bi-anna lahumu-l-jannah, yuqātilūna fī sabīli-llāhi fa-yaqtulūna wa-yuqtalūn, waʿdan ʿalayhi ḥaqqan fi-t-tawrāti wa-l-injīli wa-l-qur'ān, wa-man awfā bi-ʿahdihi mina-llāh, fa-stabshirū bi-bayʿikumu-lladhī bāyaʿtum bih, wa-dhālika huwa-l-fawzu-l-ʿaẓīm"

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar." (QS. At-Taubah: 111)

Selain peperangan besar, Ukasyah RA juga aktif dalam berbagai ekspedisi kecil (sariyyah) yang dipimpin oleh para sahabat lainnya. Salah satunya adalah ekspedisi yang dipimpin oleh Abdullah bin Jahsy RA, di mana Ukasyah menunjukkan keberanian dan kecerdasannya dalam strategi perang. Dedikasi dan semangatnya dalam membela agama Allah menjadikannya sebagai salah satu prajurit terbaik dalam pasukan Muslim.

Keberanian Ukasyah bin Mihshan RA tidak hanya terbatas pada medan perang. Dalam kehidupan sehari-hari, beliau juga berani menegakkan kebenaran dan mencegah kemungkaran. Beliau tidak pernah ragu untuk mengingatkan saudara-saudaranya sesama Muslim jika mereka melakukan kesalahan. Keberaniannya ini berlandaskan pada firman Allah SWT:

"كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ"

"Kuntum khayra ummatin ukhrijat lin-nāsi ta'murūna bil-ma'rūfi wa tanhawna 'anil-munkari wa tu'minūna billāh"

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah." (QS. Ali Imran: 110)

 

Kabar Gembira Masuk Surga Tanpa Hisab

Salah satu keistimewaan terbesar Ukasyah bin Mihshan RA adalah kabar gembira yang disampaikan langsung oleh Rasulullah SAW bahwa beliau termasuk golongan yang akan masuk surga tanpa hisab. Kejadian ini diabadikan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Imran bin Hushain.

Dalam riwayat tersebut, Said bin Jabir menceritakan bahwa Ibnu Abbas meriwayatkan sabda Rasulullah SAW, "Diperlihatkan kepadaku umat-umat terdahulu. Aku melihat satu dan dua orang nabi lewat diikuti kaumnya masing-masing. Sementara seorang nabi lainnya tidak diikuti siapa pun. Kemudian awan yang sangat hitam menutupi langit di atasku. Aku bertanya, 'Apa ini?' Dikatakan kepadaku, 'Itu Musa dan kaumnya'."

Rasulullah SAW kemudian melanjutkan, "Dan dikatakan (lagi), 'Lihatlah ke arah ufuk!' Ternyata (langit) tertutup awan hitam. Kemudian dikatakan lagi kepadaku, 'Lihatlah ke sini dan di ufuk langit!' Ternyata awan hitam benar-benar menutupi langit. Dikatakan kepadaku, 'Itu adalah umatmu dan akan masuk surga dari mereka tujuh puluh ribu orang tanpa hisab.'"

Mendengar hal tersebut, para sahabat bertanya-tanya siapakah yang termasuk dalam golongan tersebut. Mereka berkata, "Kita adalah orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya. Berarti, mereka yang dimaksudkan dalam sabda beliau adalah kita, atau mungkin anak-anak kita yang lahir dalam Islam, sementara kita dilahirkan pada masa Jahiliah."

Rasulullah SAW yang mendengar perbincangan mereka pun bersabda, "Mereka adalah orang yang tidak mendengar hal buruk (tidak menggunakan ruqyah), tidak berputus asa, tidak terburu-buru, dan kepada Tuhan mereka bertawakal."

Saat itulah Ukasyah bin Mihshan RA bangkit dan bertanya, "Apakah aku termasuk dalam kelompok mereka, wahai Rasulullah?" Dengan tegas, Rasulullah SAW menjawab, "Benar." Ini merupakan kabar gembira yang luar biasa, sebuah jaminan langsung dari Rasulullah SAW bahwa Ukasyah RA termasuk golongan yang akan masuk surga tanpa hisab.

Kabar gembira ini sejalan dengan firman Allah SWT tentang orang-orang yang bertawakal kepada-Nya:

"وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا"

"Wa man yatawakkal 'ala-llāhi fa-huwa ḥasbuh, inna-llāha bālighu amrih, qad ja'ala-llāhu li-kulli shay'in qadrā"

"Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. At-Talaq: 3)

Kisah Wafatnya Ukasyah bin Mihshan RA

Cita-cita Ukasyah bin Mihshan RA untuk mati syahid di jalan Allah akhirnya terkabul. Beliau gugur sebagai syuhada dalam Perang Riddah, yaitu peperangan melawan orang-orang yang murtad setelah wafatnya Rasulullah SAW. Perang ini terjadi pada masa kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA.

Setelah Rasulullah SAW wafat, banyak kabilah Arab yang murtad dan menolak membayar zakat. Abu Bakar Ash-Shiddiq RA sebagai khalifah pertama dengan tegas memerangi mereka. Beliau membentuk sebelas pasukan untuk menumpas pemberontakan tersebut. Salah satu pasukan tersebut dipimpin oleh Khalid bin Walid RA, dan Ukasyah bin Mihshan RA menjadi salah satu prajurit di dalamnya.

Dalam pertempuran melawan Tulaihah bin Khuwailid Al-Asadi (seorang yang mengaku sebagai nabi palsu), Ukasyah bin Mihshan RA berhadapan langsung dengan musuh-musuh Islam. Dengan keberaniannya yang luar biasa, beliau terus maju meskipun jumlah musuh jauh lebih banyak. Dalam pertempuran tersebut, beliau akhirnya gugur sebagai syahid, sebagaimana yang selalu diimpikannya.

Kesyahidan Ukasyah bin Mihshan RA merupakan bukti keikhlasan dan keteguhan imannya hingga akhir hayat. Allah SWT berfirman tentang orang-orang yang gugur di jalan-Nya:

"وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ"

"Wa lā taḥsabanna-lladhīna qutilū fī sabīli-llāhi amwātan bal aḥyā'un 'inda rabbihim yurzaqūn"

"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki." (QS. Ali Imran: 169)

Wafatnya Ukasyah bin Mihshan RA sebagai syahid semakin mempertegas jaminan masuk surga tanpa hisab yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW. Sebagai seorang syahid, beliau mendapatkan kedudukan yang sangat mulia di sisi Allah SWT dan mendapatkan berbagai keutamaan sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits Rasulullah SAW.

 

Hikmah dari Kisah Ukasyah bin Mihshan RA

Kisah Ukasyah bin Mihshan RA mengandung banyak hikmah dan pelajaran berharga bagi umat Islam. Salah satu hikmah terpenting adalah pentingnya meningkatkan kualitas keimanan dan tawakal kepada Allah SWT. Jaminan masuk surga tanpa hisab yang diberikan kepada Ukasyah RA bukanlah tanpa sebab, melainkan karena keteguhan iman dan tawakalnya yang luar biasa.

Hikmah lainnya adalah pentingnya meneladani sifat-sifat terpuji yang ada pada diri Ukasyah RA, seperti keberanian, keikhlasan, kesabaran, dan tawakal. Sifat-sifat inilah yang membuat beliau mendapatkan kedudukan yang mulia di sisi Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Kisah Ukasyah RA juga mengajarkan kita untuk selalu optimis dan tidak berputus asa dalam berbagai situasi. Meskipun menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan, beliau tetap teguh dalam keimanan dan tidak pernah menyerah. Ini menjadi pelajaran berharga bagi kita dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.

Hikmah lain yang tidak kalah penting adalah pemahaman bahwa Allah SWT telah menyediakan tempat yang istimewa di surga bagi hamba-hamba-Nya yang terpilih. Ini menjadi motivasi bagi kita untuk senantiasa meningkatkan amal ibadah dan ketakwaan, dengan harapan bisa menjadi bagian dari golongan yang mendapatkan keistimewaan tersebut.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

"وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ"

"Wa sāri'ū ilā maghfiratin min rabbikum wa jannatin 'arḍuhā-s-samāwātu wa-l-arḍu u'iddat lil-muttaqīn"

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imran: 133)

 

Ukasyah bin Mihshan RA merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang mendapatkan kabar gembira akan masuk surga tanpa hisab. Beliau dikenal sebagai sosok yang pemberani, ikhlas, sabar, dan memiliki tawakal yang luar biasa kepada Allah SWT. Cita-citanya untuk mati syahid di jalan Allah akhirnya terkabul ketika beliau gugur dalam Perang Riddah pada masa kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA.

Kisah Ukasyah bin Mihshan RA mengandung banyak hikmah dan pelajaran berharga bagi umat Islam. Sifat-sifat terpuji yang ada pada diri beliau, seperti tidak mendengar hal buruk, tidak berputus asa, tidak terburu-buru, dan bertawakal kepada Allah, menjadi teladan bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan meneladani sifat-sifat tersebut, kita berharap bisa menjadi bagian dari golongan yang mendapatkan keistimewaan masuk surga tanpa hisab.

Semoga Allah SWT merahmati Ukasyah bin Mihshan RA dan mengumpulkan kita bersamanya di surga-Nya yang luas. Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya