5 Makanan yang Harus Dihindari Saat Buka Puasa dan Sahur

Berikut ini daftar makanan yang harus dihindari saat buka puasa dan sahur

oleh Sulung Lahitani Diperbarui 05 Mar 2025, 03:00 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 03:00 WIB
5 Makanan yang Harus Dihindari Saat Buka Puasa dan Sahur
5 Makanan yang Harus Dihindari Saat Buka Puasa dan Sahur - ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadan adalah waktu yang istimewa untuk memperkuat iman sekaligus menjaga kesehatan tubuh. Saat menjalani puasa, pola makan menjadi sangat penting untuk memastikan tubuh tetap bugar dan berenergi sepanjang hari.

Namun, banyak orang tanpa sadar memilih makanan yang kurang tepat saat sahur dan berbuka, yang justru dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan selama berpuasa.

Ketika sahur, kita perlu memastikan makanan yang dikonsumsi memberikan energi tahan lama dan tidak memicu rasa lapar atau lemas terlalu cepat.

Begitu pula saat berbuka, makanan yang dipilih sebaiknya membantu tubuh pulih setelah seharian menahan lapar dan haus, bukan justru membuat perut terasa penuh atau tidak nyaman.

Sayangnya, beberapa jenis makanan yang sering dianggap praktis atau menggugah selera saat sahur dan berbuka justru dapat membawa dampak negatif.

Mulai dari rasa lelah, kembung, hingga naiknya kadar gula darah secara tiba-tiba, semua ini bisa terjadi akibat pilihan makanan yang kurang tepat.

Untuk membantu Anda menjalani puasa dengan lebih sehat dan nyaman, berikut adalah lima jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat sahur dan berbuka puasa, lengkap dengan penjelasan mengapa mereka tidak direkomendasikan.

 

Promosi 1

1. Makanan yang Digoreng

Makanan gorengan seperti bakwan, risol, atau ayam goreng sering menjadi favorit saat berbuka. Namun, makanan ini sebaiknya dihindari karena tinggi kandungan lemak jenuh.

Saat berbuka, tubuh memerlukan makanan yang mudah dicerna agar sistem pencernaan dapat kembali bekerja dengan optimal. Makanan yang digoreng cenderung sulit dicerna dan dapat menyebabkan perasaan berat di perut.

Selain itu, konsumsi lemak berlebih dapat meningkatkan risiko naiknya kolesterol, terutama jika gorengan dikonsumsi setiap hari selama Ramadan.

Sebagai alternatif, pilihlah makanan yang dipanggang atau direbus. Misalnya, ganti risol goreng dengan risol kukus atau pilih ayam panggang tanpa kulit untuk menu berbuka. Ini tidak hanya lebih sehat, tetapi juga membantu tubuh pulih dengan lebih baik setelah seharian berpuasa.

2. Makanan dengan Kandungan Gula Tinggi

Kurma dan minuman manis sering menjadi pilihan pembuka saat berbuka puasa. Namun, konsumsi gula berlebih, seperti dari sirup, teh manis, atau kue basah, dapat meningkatkan kadar gula darah secara drastis.

Lonjakan gula darah ini sering menyebabkan tubuh merasa lemas setelahnya karena tubuh harus bekerja keras untuk menyeimbangkannya. Selain itu, terlalu banyak gula dapat memicu penambahan berat badan, yang sering menjadi keluhan selama Ramadan.

Cobalah mengganti minuman manis dengan jus buah segar tanpa tambahan gula, atau konsumsi kurma secukupnya sebagai sumber gula alami. Dengan cara ini, Anda tetap mendapatkan energi tanpa risiko lonjakan gula yang berlebihan.

3. Makanan Pedas

Makanan pedas seperti sambal, kari pedas, atau makanan yang menggunakan banyak cabai sering menjadi favorit karena menggugah selera. Namun, konsumsi makanan pedas saat sahur atau berbuka dapat menyebabkan iritasi lambung, terutama bagi yang memiliki masalah pencernaan seperti maag.

Selain itu, makanan pedas dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang berpotensi membuat perut terasa tidak nyaman selama berpuasa. Efek lainnya adalah rasa haus yang lebih intens, yang tentu tidak ideal saat menjalani puasa.

Jika Anda menyukai rasa pedas, pilihlah bumbu yang lebih ringan atau gunakan cabai secukupnya. Hindari menyantap makanan yang terlalu pedas, terutama saat sahur, untuk menjaga kondisi lambung tetap sehat selama Ramadan.

4. Minuman Bersoda

Minuman bersoda sering dijadikan pilihan karena sensasi segarnya saat berbuka. Namun, minuman ini mengandung kadar gula yang sangat tinggi dan gas yang dapat membuat perut kembung.

Gas dalam minuman bersoda dapat menyebabkan perasaan penuh yang tidak nyaman di perut. Selain itu, konsumsi gula dalam jumlah besar dapat membebani tubuh setelah seharian berpuasa. Minuman bersoda juga tidak memberikan manfaat hidrasi yang cukup untuk tubuh yang sedang dehidrasi.

Sebagai pengganti, pilihlah air putih, air kelapa, atau teh herbal tanpa gula untuk memulihkan hidrasi tubuh dengan lebih baik. Minuman ini lebih sehat dan membantu tubuh kembali bugar setelah berpuasa.

 

5. Makanan Instan

Makanan instan seperti mie instan atau nugget sering dianggap pilihan praktis saat sahur. Namun, makanan ini mengandung tinggi natrium, yang dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat selama puasa.

Selain itu, makanan instan juga rendah kandungan gizi, sehingga tidak dapat memberikan energi yang cukup untuk menahan lapar seharian. Konsumsi berlebihan juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi akibat kandungan garam yang tinggi.

Sebagai alternatif, pilihlah menu sahur dengan karbohidrat kompleks seperti nasi merah, sayuran segar, dan protein dari telur atau tahu. Menu ini memberikan energi yang lebih tahan lama dan mendukung tubuh untuk berpuasa dengan nyaman.

Dengan menghindari makanan-makanan tersebut, Anda dapat menjalani Ramadan dengan tubuh yang lebih sehat dan berenergi. Ingatlah bahwa pilihan makanan yang tepat saat sahur dan berbuka adalah kunci untuk menjaga kesehatan selama berpuasa.

Infografis Journal
Daftar Kalori Makanan Berbuka Puasa (Liputan6.com/Trie Yasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya