Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengambil keputusan tegas dengan memecat Direktur IT Bank DKI, Amirul Wicaksono dari jabatannya. Keputusan Pramono ini diumumkan pada Rabu (9/4/2025) setelah sistem layanan Bank DKI bermasalah secara berulang, khususnya selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Pencopotan tersebut dipicu oleh gangguan sistem yang terjadi beberapa kali dengan pola serupa, menyebabkan nasabah kesulitan bertransaksi online. Kejadian ini mengakibatkan banyak nasabah Bank DKI kesulitan bertransaksi dan menimbulkan kerugian.
Baca Juga
Gubernur Pramono Anung bahkan melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri. Dia menilai persoalan ini sudah kelewat batas dan diduga melibatkan kebocoran dana Bank DKI.
Advertisement
Masalah ini bukan hanya sekadar gangguan teknis biasa. Gangguan sistem yang berulang dan menimbulkan kerugian finansial bagi nasabah serta dugaan kebocoran dana menjadi alasan utama pemecatan Direktur IT Bank DKI.
Langkah tegas pencopotan Direktur IT Bank DKI ini diambil untuk memberikan pertanggungjawaban atas kerugian yang dialami nasabah dan mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Kronologi Pemecatan Direktur IT Bank DKI
Puncak masalah terjadi saat malam takbiran Idul Fitri 1446 H, atau 30 Maret 2025. Sistem layanan Bank DKI, khususnya aplikasi JakOne Mobile, mengalami gangguan yang menyebabkan nasabah kesulitan melakukan transaksi. Gangguan ini berlangsung selama lebih dari seminggu, menimbulkan keresahan dan kerugian bagi banyak nasabah.
Ini bukan kali pertama Bank DKI mengalami masalah serupa. "Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali. Dan kejadiannya hampir serupa. Di mana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik," ujar Pramono Anung seperti dikutip dari Antara.
Pramono juga menegaskan adanya kebocoran dana, meskipun nominalnya belum diungkapkan. "Terus terang ada kebocoran."
Sebelum mengambil keputusan mencopot Direktur IT, Gubernur Pramono Anung mengadakan rapat tertutup dengan pihak Bank DKI pada Selasa (8/4/2025). Dalam rapat tersebut, ia memutuskan untuk memberhentikan Amirul Wicaksono sebagai konsekuensi atas permasalahan layanan yang terjadi.
Advertisement
Klarifikasi Bank DKI
Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo, memberikan klarifikasi terkait gangguan sistem yang terjadi. Ia menjelaskan bahwa gangguan tersebut merupakan imbas dari pemeliharaan sistem yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan transaksi.
"Sistem pengamanan internal Bank DKI secara otomatis mengaktifkan fitur pemulihan sistem keamanan, sebagai langkah proteksi untuk memastikan stabilitas layanan dan keamanan transaksi seluruh nasabah," kata Agus dalam konferensi pers pada Selasa (8/4/2025).
Agus menambahkan bahwa sebagai dampak dari aktivasi fitur tersebut, terjadi pembatasan sementara pada sebagian layanan transaksi lintas jaringan (off-us), termasuk transaksi ATM melalui jaringan bank lain. Bank DKI langsung mengaktifkan tim teknis dan layanan nasabah 24 jam untuk melakukan pemulihan sistem secara bertahap.
Pastikan Layanan Kembali Normal
Bank DKI memastikan bahwa layanan ATM Off-Us telah kembali normal sejak Senin, 7 April 2025. Layanan ATM Bank DKI saat ini telah sepenuhnya pulih dan dapat digunakan kembali secara normal, termasuk transfer antar-bank, hingga pembayaran berbagai tagihan.
"Kami terus memantau kinerja sistem untuk memastikan layanan berjalan dengan optimal dan stabil," jelas Agus.
Bank DKI juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami nasabah dan memastikan bahwa data dan dana nasabah tetap aman.
Sebagai bentuk komitmen terhadap nasabah, Bank DKI tetap membuka kanal komunikasi 24/7 melalui call center dan media sosial resmi untuk menerima aspirasi dan pengaduan. Hal ini menunjukkan komitmen Bank DKI dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi nasabah.
Advertisement
