Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras naik selama Ramadan dan IdulFitri atau Maret 2025. Seluruh lini menunjukkan kenaikan harga beras pada Maret 2025 dari bulan sebelumnya.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah menyampaikan pada Maret 2025, harga beras di tingkat penggilingan naik tipis 0,81 persen.
Baca Juga
"Rata-rata harga beras di penggilingan pada bulan Maret 2025 naik sebesar 0,81 persen secara month to month dan turun sebesar 8,93 persen secara year on year," ungkap Habibullah dalam Rilis Berita Resmi Statistik, Selasa (8/4/2025).
Advertisement
Pada data yang ditampilkannya, harga beras di tingkst penggilingan sebesar Rp 12.887 per kilogram pada Maret 2025. Sementara itu, harganya Rp 12.784 per kilogram pada Februari 2025.
BPS juga mencatat ada kenaikan harga beras di tingkat grosir maupun eceran selama Maret 2025 yang bertepatan dengan momen ramadan dan Idulfitri.
"Di tingkat grosir terjadj inflasi sebesar 1,12 persen secra month to month dan terjadi deflasi 4,41 persen secara year on year," tuturnya.
"Di tingkat eceran terjadi inflasi sebesar 0,55 persen secara month to month dan terjadi deflasi 4,06 persen secara year on year," Habibullah menambahkan.
Rincian Harga Beras
Rinciannya, harga beras di tingkat grosir sebesar Rp 13.757 per kilogram pada Maret 2025, naik dari Tp 13.604 per kilogram pada Februari 2025.
Sedangkan, harga beras di tingkat eceran sebesar Rp 14.795 per kilogram pada Maret 2025, naik dari Rp 14.715 per kilogram di Februari 2025.
"Sebagai informasi harga beras yang kami sampaikan merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis kualitas dan juga mencakup seluruh wilayah di Indonesia," ujar dia.
Produksi Beras Diprediksi Tembus 16,62 Juta Ton
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menghitung kemungkinan produksi beras naik pada periode Januari-Mei 2025. Produksi beras diprediksi mencapai 16,62 juta ton hingga Mei 2025 nanti.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah menerangkan angka itu meningkat 1,83 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu..
“Produksi beras sepanjang Januari hingga Mei 2025 diperkirakan akan mencapai 16,62 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 1,83 juta ton atau 12,40 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024,” kata Habibullah dalam Rilis Berita Resmi Statistik, Selasa (8/4/2025).
Dia menerangkan, produksi beras untuk konsumsi pada Februari diperkirakan mencapai 2,23 juta ton. Angka ini naik 60,82 persen dibandingkan Februari 2024.
13,14 Juta Ton pada Maret-Mei 2026
Sementara itu, produksi beras berpotensi mencapai 13,14 juta ton dari Maret-Mei 2025. Angka ini juga meningkat 620 ribu ton.
"Atau mengalami peningkatan sebesar 0,62 juta ton atau dalam persen 4,96 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” tuturnya.
Dia mengatakan, luas panen pade sepanjang Maret-Mei 2025 itu diprediksi mencapai 4,30 juta hektare atau meningkat 230 ribu hektare. Angka ini juga naik 5,53 persen dari periode yang sama tahun lalu.
"Luas panen padi sepanjang Januari hingga Mei 2025 diperkirakan akan mencapai 5,47 juta hektare atau mengalami peningkatan seluas 0,64 juta hektare atau dalam persen 13,29 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024,” terangnya.
Advertisement
Produksi Gabah Naik
Habibullah menuturkan, produksi Gabah Kering Giling (GKG) juga diperkirakan mengalami kenaikan. Pada Februari 2025, produksinya mencapai 3,88 juta ton atau naik 0,86 persen dari tahun lalu Februari 2024.
Pada Maret-Mei 2025, diperkirakan produksinya bisa mencapai 22,81 juta ton. Angka ini lebih tinggi 1,08 juta ton atau setara 4,95 persen dibandingkan Maret-Mei 2024.
"Dengan demikian produksi padi sepanjang Januari hingga Mei 2025 diperkirakan akan mencapai 28,85 juta ton GKG atau mengalami peningkatan sebesar 3,18 juta ton GKG atau dalam persen 12,40 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024,” jelas dia.
