Liputan6.com, Jakarta Setiap umat Islam pasti ingin mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat, terutama terhindar dari siksa kubur dan ujian yang dihadapi setelah kematian. Salah satu ujian terbesar di alam kubur adalah pertanyaan dari malaikat Munkar dan Nakir, yang akan menanyakan tentang iman dan amal setiap hamba. Namun, tahukah kita bahwa ada golongan-golongan tertentu yang Allah SWT beri kemuliaan untuk terhindar dari ujian tersebut?
Golongan-golongan ini tidak hanya dijauhkan dari pertanyaan Munkar Nakir, tetapi juga merasakan kenikmatan kubur yang luar biasa, bahkan sebelum hari kiamat tiba. Keistimewaan ini diberikan sebagai bentuk penghargaan dari Allah atas amal dan keistiqamahan mereka selama hidup di dunia. Tentu saja, ini menjadi harapan bagi setiap Muslim untuk bisa tergolong dalam golongan yang mulia ini.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh golongan yang diberikan kemuliaan tersebut. Dengan memahami sifat dan amalan mereka, semoga kita bisa termotivasi untuk mengikuti jejak mereka, agar kelak, saat ajal menjemput, kita juga mendapat kemuliaan yang sama—terhindar dari ujian kubur dan merasakan kebahagiaan abadi di surga.
Advertisement
Tujuh Golongan yang Terhindar dari Pertanyaan Munkar Nakir
Adapun orang-orang yang dikecualikan dari pertanyaan dua malaikat yang hebat itu sebagaimana disebutkan Syekh Sa’id bin Muhammad Ba’asyin dalam karyanya Busyrol Karim sebagaimana dinukil dari laman NU Online.
والسؤال لكل مكلف إلا من استثني كالأنبياء والشهداء والصديق والمرابط والمبطون وملازم قراءة تبارك أو حم السجدة كل ليلة والميت بالطاعون أو يوم الجمعة وكذا كل شهيد كما قاله القرطبي. ومن لايسأل في قبره لايعذب فيه. وكل مؤمن يوفق للجواب ولو عاصيا ولو بعد تلجلج.
Artinya, "Pertanyaan malaikat di kubur, berlaku bagi setiap mukallaf kecuali orang yang dibebaskan. Mereka yang dibebaskan misalnya para nabi, syuhada, siddiq, penjaga di perbatasan daerah musuh, wafat karena sakit perut, orang yang melazimkan bacaan surat “Tabarok” atau “Haa Miiim As-Sajdah” setiap malam, mereka yang mati diserang penyakit sampar, atau mereka yang wafat hari Jum’at. Demikian berlaku bagi orang mati syahid.”
Demikian disebutkan Al-Qurthubi. Sementara orang yang tidak ditanya Munkar-Nakir, tidak akan disiksa di kuburnya. Setiap orang beriman meskipun bermaksiat, akan diberi taufiq untuk menjawab pertanyaan malaikat. Tetap diberi taufiq kendati setelah tergagap-gagap saat ditanya. Untuk itu, sebaiknya manusia betul-betul mempersiapkan sejak dini masa depannya untuk di dunia, di alam barzakh, maupun di akhirat kelak. Dengan persiapan yang cukup, insya Allah masa depan sekurang-kurangnya lebih sejahtera.”
Advertisement
Dengan demikian, berdasarkan paparan di atas, maka golongan manusia yang tidak akan ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir yaitu:
- Para Nabi: Sebagai utusan Allah SWT, para Nabi telah membuktikan keimanan dan ketaatan mereka. Amal saleh dan pengabdian mereka telah teruji dan diterima Allah SWT.
- Para Syuhada (Syahid): Mereka yang gugur syahid di jalan Allah SWT, mempertahankan agama dan kebenaran. Pengorbanan mereka merupakan bukti keimanan yang luar biasa.
- Ash-Shiddiq (Orang yang jujur dan benar): Kejujuran dan kebenaran menjadi ciri utama mereka. Keimanan yang teguh terpancar dari setiap tindakan mereka.
- Para Murabit (Pejuang di perbatasan): Mereka yang berjuang membela agama dan tanah air di garis depan, menghadapi bahaya dan kesulitan. Pengorbanan mereka dalam menjaga keamanan dan keimanan sangat dihargai.
- Orang yang meninggal karena sakit perut (Mabitun): Beberapa sumber menyebutkan ini, namun perlu kajian lebih lanjut dari sumber hadits terpercaya untuk penjelasan detail jenis penyakitnya.
- Orang yang rajin membaca Surat Al-Mulk setiap malam: Ketekunan membaca Surat Al-Mulk dianggap sebagai bentuk ketaatan dan kedekatan dengan Allah SWT. Surat ini dipercaya memiliki keutamaan dalam melindungi dari siksa kubur. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Tirmidzi mengenai keutamaan surat ini.
- Orang yang meninggal pada hari Jumat: Kematian pada hari Jumat dianggap mulia dan penuh berkah, berdasarkan beberapa riwayat hadits.
